Felicia menarik napasnya dan menghembuskannya dengan perlahan begitu berulang kali. Dia telah membaca berkas-berkas yang telah diberikan oleh Cakra tadi, semua telah ia ingat.
Felicia menatap rumah yang ada di depannya, netra matanya berubah menjadi agak kehijauan, ia mengangguk yakin lalu keluar dari mobilnya.
Gadis itu berpakaian seperti tadi dengan jaket dan traning mengingat pagi ini ia olahraga. Senjata selalu di selipkannya di tempat yang tak terduga seperti dibawah telapak sepatu, di dalam sepatu, di balik jaket, ikat pinggang yang ia sembunyikan di pinggangnya dan tentu tertutup jaket dan di kedua lengannya. Felicia merasa kewaspadaannya telah cukup juga dengan hal-hal yang di perlukannya yang di letakkannya di dalam sakunya.
Felicia melangkah tegap memasuki perkarangan rumah yang di tujunya, gadis itu mengetuk pintu rumah tersebut tak lama seorang wanita parubaya dengan pandangan sayu keluar dari sana.
"Ibu, Bu Salsa, apa saya benar?" tanya Felicia memastikan.
"Ya Nak, ada apa ya?" tanya wanita bernama Salsa tersebut.
"Maaf sebelumnya jika saya menganggu Bu. Saya Amira dari kepolisian ingin menemukan beberapa pentujuk akan kasus yang sedang terjadi belakangan ini, bukankah anak Ibu merupakan salah satunya?" tanya Felicia.
Gadis itu tak sekalipun berbohong. Ia tak memalsukan diri menjadi anggota kepolisian untuk menemukan beberapa petunjuk, Felicia pernah bekerja di dunia agen, ia seorang detektif dan dia memiliki akses penuh di kepolisian dengan nama Amira, nama tengahnya.
"Silakan masuk dulu," ucap Bu Salsa mempersilakan Felicia masuk setelah terdiam beberapa saat.
"Saya tak akan berlama-lama dan berbasa basi, saya ingin tahu sebelum kejadian itu apa yang terjadi? Pada Ayu, putri Anda," ucap Felicia dengan raut wajah yang serius.
Bu Salsa terdiam sesaat, tampak jelas jika wanita itu tak sanggup ingin menjelaskan apa yang terjadi karena ia mengenang mendian anaknya, Felicia tau jelas namun ia harus menemukan titik terang dari masalah ini.
"Kakak saya dan pacarnya sebelumnya mereka telah putus dan saat itu Kakak saya menerima pesan dari mantan pacarnya, saya melihat pesan itu sekilas," ucap seorang cowok berumur sekitar 16 tahun yang datang membawa tiga gelas teh.
"Apa Anda tahu apa pesannya?" tanya Felicia.
"Ya tapi maaf sebelumnya, saya Rafa adiknya Kak Ayu yang merupakan salah satu korban pada kejadian yang terjadi belakangan ini, jika Anda ingin bertanya tentang sesuatu tanyakan pada saya, Ibu saya takkan bisa menjawab pertanyaan Anda saat ini," ucap cowok bernama Rafa itu sambil mengulurkan tangan ingin menjabat tangan.
Felicia menyatukan tangannya di depan dada, tanda menolak jabatan itu dan ya ini bukan gayanya sama sekali hanya saja mengingat sifat Alan belakangangan ini, cowok yang berada di depannya akan terkena masalah dan dalam bahaya.
"Saya Amira, polisi yang bertugas pada kasus ini," ucap Felicia.
"Baik, saya tak memiliki banyak waktu, apa yang terjadi saat itu?" tanya Felicia.
"Saya tak tau detailnya yang saya tahu di pesan itu tertulis jika mantan pacar Kakak saya ingin bertemu di sebuah hotel, itu terjadi pada malam hari. Saya sebagai adik tentu merasa khawatir mengingat Kakak saya itu perempuan dan lagi tempat pertemuan mereka di hotel pada malam hari, setelah Kakak saya keluar sekitar sepuluh menit saya mengikutinya dari belakang," ucap Rafa memberikan penjelasan.
"Saya menunggu tepat di parkiran hotel jika teralu lama saya akan mencari tahu kedalam itu rencana saya namun beberapa menit setelah sampai di sana saya merasakan perasaan menganjal oleh karena itu saya masuk kedalam dan mencari tahu keberadaan Kakak saya yang ternyata berada di sebuah kamar hotel, saya langsung saja menerobos masuk setelah mendesak pegawai hotel di sana saya melihat Kakak saya tergantung begitu pula dengan pacarnya, mereka bunuh diri," ucap Rafa dengan ucapan lirih diakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Детектив / ТриллерTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...