jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol🌟
Ya!Happy reading guys!!
****
Pintu kamar tersebut terbuka pelan, gadis itu mengintip kedalam kamar, gelap tapi di kasur ada sesosok balita yang tampak riang tanpa rasa mengantuk.
"Nda! Unda!" serunya senang membuat gadis itu tersenyum lalu pergi menghampiri balita tersebut.
Gadis itu mengendong balita itu dengan hati-hati, balita yang tampak berusia 2 tahun lebih dengan baju yang sedikit kebesaran.
"Nda, cucu nda!" seru dengan riang.
"Susu? Ah iya, kita bikin dulu oke, tadi baru bunda beli hem? Anak manis, kukira kemana Scarlett tiap malam ternyata menghampirimu, seharusnya dia memberitahuku," lirih gadis itu.
"Nda," panggil balita tersebut membuat gadis tadi tersentak.
"Ah ya, ayo kita buat susunya. Bunda harap susunya cocok untuk kamu, untuk kedepannya...kamu kayaknya harus tidur bareng bunda," ucap gadis itu membuat si balita terkekeh.
Gadis itu berjalan pergi kedapur mengambil botol susu yang baru dia dibeli kemarin beserta susu yang sama-sama dia sembunyikan. Gadis itu dengan talenta membuat susu tersebut lalu pergi ke kamarnya dengan balita tadi di gendongannya.
Gadis itu memberikan susu yang tadi dibuatnya pada sang balita, sambil menepuk pelan si bayi agar tertidur. Gadis itu memperhatikan balita tersebut dengan lekat, pipi berisi yang menggemaskan dengan mata tajam bewarna biru gelap segelap malam, tampan, tentu saja.
"Ya, tentu saja, putraku," ucapnya dengan lirih, airmata gadis itu menetes, gadis itu menciumi balita tersebut sambil menangis tanpa suara.
****
Jarum jam menunjukan pukul sepuluh malam tapi mata Khayri tak kunjung mengantuk dia masih setia menunggu Alan pulang sambil bermain handphonenya dengan Kevin dan Lutfi. Mereka main bersama.
"Gila lo ya cah, jago juga lo rupanya," ucap Kevin berdecak kagum pada Khayri.
"Siapa dulu dong? Ayri!" seru Khayri dengan sombong membuat keduanya mencibir mendengar itu.
"Eh iya, lo gak istirahat aja Vin? yang lain udah pada tepar tuh," ucap Lutfi menunjuk Dion yang tampak tertidur pulas di sofa sambil memeluk Tavir.
"Gue gak capek banget, lagian cuma Dion kan?" tanya Kevin.
"Gak tuh si Puri udah lelap di kamarnya," timpal Rycca.
"Oke, mungkin mereka terlalu banyak gerak jadi capek. Lagian Fea juga masih sibuk dengan Arya."
"Udah selesai, dia dari tadi udah pergi tau, kayaknya dia capek banget. Ya gak heran sih, kalian langsung borong tiga misi, bukan tapi lima," timpal Arya sambil duduk di dekat Kevin dengan segelas kopi ditangannya.
"Fea benar-benar gila, asistennya itu juga terlalu histeris," ucap Eisha.
"Histeris karena takut Alan marah dan juga karena gak diajak untuk main bunuh-bunuhan gitu," ucap Arya dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Mystery / ThrillerTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...