Chapter 52 : Welcome Back (Last) ?

16 2 0
                                    

Jangan lupa beri 💬 dan tekan tombol 🌟
Ya!

Happy reading guys!!

****

   Felicia menatap tajam Khayri yang menarik Alan meminta gendong kemudian menyembunyikan wajahnya di cekuk leher Alan yang menatap Felicia menyelidik dia merasa ada yang mengganjal.

    "Ay kamu ing-"

    "Om Juan!! Es krim Ay kok Om buang!!" seru Khayri berteriak histeris memotong ucapan Felicia.

    Felicia menoleh mendapati Juan yang berdiri disamping Neron tampak kaget dengan teriakan putranya itu.

    "Ay tenggorokan kamu bisa sakit kalau teriak gitu, nanti kita beli lagi es krimnya," ucap Alan mengelus kepala Khayri.

    "Loh kok gue yang kena sih," gumam Juan seperti bersembunyi ketika melihat tatapan tajam Alan.

     "Btw gimana perkembangannya? Alexa udah punya cowok lain?" tanya Elyza pada Neron.

    "Nggak dan gak ada perkembangan, pengecut memang tu orang," jawab Neron dengan wajah santai.

    "Fea! Lihat dua sepupu kurang ajar lo itu!" adu Juan membuat Felicia memutar bola matanya malas.

    "Mereka gak salah kok," balas Felicia membuat Juan mendengus melihat Elyza dan Neron bertos ria sambil tersenyum miring.

     Felicia terdiam lama, dia merasa ada yang dia lupakan, "Ah iya, sayang!" seru Felicia memeluk Alan membuat yang lain berdecak malas berbeda dengan keadaan yang diluar yang semakin heboh.

    "Kita pulang oke, tunggu Mas nyelesain urusan sama Grandpa sama Opa dulu," ucap Alan sambil mencubit gemas pipi Felicia yang cemberut.

     Khayri terdiam melihat itu dia kemudian mengigit lengan Alan membuat pria itu berteriak dan meringis sakit.

     "Ay!" seru Alan berusaha melepas gigitan putranya itu.

     "Ya Allah Ay, sayang lepas, gak lihat Ayah kesakitan gitu? Ay," ucap Felicia membantu Alan.

     Khayri melepas gigitannya memandangi Alan yang meringis, "Ayah gak boleh nyentuh Bunda! Terus tadi Bunda Ayah apain?!" seru Khayri memandang tajam Alan yang tampak bingung dengan sang anak.

     "Gak Ayah apa-apain kok."

    "Bohong! Kalau gak Ayah apa-apain kenapa Bunda nangis?!" seru Khayri memegangi kedua pipi Alan memandanginya seperti mengintrogasi.

    "Apa yang nangis Bunda kamu gak nangis kok," ucap Alan kemudian terdiam melirik Felicia, menatap kesal istrinya itu, fiks dia berhasil dibohongi lagi, "benar, Bunda kamu gak nangis loh Ay."

    Alan memegangi dagu Felicia yang hanya cengengesan, "Kamu bohongin Mas lagi, hm?"

    "Nggak kok sayang, bohong gimana sih?" tanya Felicia bersikap manis dengan memegangi tangan Alan dan mengelus kan pipinya ditangan Alan dengan hati yang ketar ketir memikirkan ribuan cara lainnya agar kartu kesayangannya kembali.

    "Kebiasaan, setelah ini kita pulang," tegas Alan sambil mencubit lembut pipi Felicia.

     "Yah, kok gitu, Mas kok tega gitu sama Cia? Cia udah  5 tahun loh gak ketemu Eza sama Cae," ucap Felicia memeles.

     "Ya salah kamu sendiri, kamukan juga sering ngurusin bisnis di Jerman ngapa gak ketemu mereka," balas Alan dengan cuek membuat Felicia terdiam, rencananya gagal total kalau kayak gini.

I Am Felicia (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang