Dangerous Prince

8.6K 223 38
                                    

❑ Halo, untuk semua pembaca cerita ini.

Saya mengharapkan keluasaan hati anda masing-masing, saya memaklumi kalau saya memang masih awam dalam hal menulis. Namun alangkah baiknya, jika tidak suka dengan tulisan yang saya buat ini, silahkan cari lapak lain tanpa meninggalkan komentar yang membuat hati saya sakit. Mohon kebijaksanaannya!

Tinggalkan kritik yang membangun, bukan malah membuat saya mengalami writers block.

nb. semua gambar yang ada dibab cerita ini saya ambil dari pinterest ya, anggap aja beberapa foto yang wajahnya berbeda itu sama-sebagai pemanis saja.

Oke, just call me awa ya. Salam kenal semua🌷💌

Nathan tidak membutuhkan orang lain untuk hidupnya, kecuali Ola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan tidak membutuhkan orang lain untuk hidupnya, kecuali Ola. Karena ia bertahan hidup hanya untuk Ola, gadis kesayangannya.

read quietly, find a comfortable position and let's go

♬♬♬

"Nathan, aku denger kamu udah mulai aktif lagi ya di kampus?"

Cowok itu meletakkan gitarnya perlahan. Setelahnya dengan headphone dilehernya ia menunduk menatap gadisnya yang tengah berbaring diatas rerumputan dengan menjadikan pahanya sebagai bantalan. Tangan kekar dengan otot menonjol itu bergerak menyingkirkan beberapa helai anak rambut yang menghalangi wajah ayu sang gadis.

"Kamu denger dari siapa, hm?"

Gadis itu mengubah posisinya menjadi miring, menempatkan wajahnya menghadap perut rata sang kekasih. Mempoutkan bibir seraya menggerutu pelan, "Sebenernya aku pengen kamu disamping aku terus, gamau kamu pergi jauh-jauh. Kalaupun mau pergi aku harus selalu ikut kemanapun itu, tapi sayang aku gak bisa satu kampus sama kamu."

Gurat kesedihan muncul diwajah cantiknya. Helaan napas kentara terdengar.

"Aku selalu ada disamping kamu, Ola."

"Atau aku gak perlu kuliah? Ikut kamu aja homeschooling dirumah, hm?"

Suara berat itu terkesan lembut ditelinga sang gadis. Buru-buru dirinya bangkit menegakkan tubuh, menggerakkan tangan berusaha meraba wajah tampan si kekasih.

Nathan tersenyum, tangan kekarnya ia ayunkan seirama dengan gadisnya-menuntun membawanya menangkup wajah miliknya-perlahan, gadis itu lekas meraba bagian-bagian wajah kekasihnya mulai dari alis, mata, hidung, sekaligus bibir yang senantiasa tersenyum.

"Udah cukup. Selama ini aku selalu ngerepotin hidup kamu, aku gamau kamu gak bisa ngejar mimpi cuma gara-gara aku. Kamu harus bisa kejar mimpi kamu, Nathan ... semangat ya?"

Dangerous PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang