Chapter 11

1.5K 51 0
                                    

Deru motor sahut-menyahut memenuhi gendang telinga, disambung dengan ricuhnya penonton disekitaran area menambah kebisingan yang terjadi. Malam itu hujan tidak jadi turun, bulan pun dengan berani menampakkan dirinya.

Dan ya, entah hal apa yang membawa Nathan ke tempat ini.

"Yow bro, lo bawa siapa nih?" tepuk seseorang.

"Ini Bang, temen gue namanya Nathan pengen ngikut balapan malam ini. Masih ada slot kaga?" sahut David.

Pria dengan tato dikedua lengannya itu tersenyum seraya mengangguk. "Kebetulan masih ada, Dav. Btw dia orang baru ya? Lo udah bilang kalau ikut balapan disini berarti dia siap dengan segala resiko yang bisa aja terjadi?" tanyanya sedikit ragu.

David menolehkan kepalanya pada temannya, yang dijawab anggukan kepala singkat. "Dia udah pro, Bang. Tenang aja," jawabnya.

"Oke intinya disini semua kerugian bakal ditanggung ama si pembalab itu sendiri, panitia cuma nyediain tempat sama hadiah. Sebentar lagi balapan dimulai."

"Lo ajak temen lo siap-siap."

Setelah pria tadi pergi, David menepuk pundak Nathan sebanyak mungkin. Ia lalu berujar, "Lo yakin mau ikut ni balapan?"

Si empu menjawab anggukan lagi.

"Tumben banget lo mau ikut, biasanya gue ajak kesini juga ogah-ogahan."

"Ck, aneh sih emang."

Tidak menjawab perkataan David, empunya malah memilih bersiap-siap dengan menunggangi kuda besi miliknya. Malam ini biarlah dirinya melampiaskan kekesalan juga penyesalan yang terus menggerogoti hati. Ia pikir dengan ini akan membuat pikirannya menjadi lebih tenang.

Sebenarnya ini salah, selama ini Nathan hidup baru kali ini dia menginjakkan kaki disini bahkan berniat balapan. Tapi tak apa, yang terpenting disini dia hanya ingin melepas pikirannya dalam kata lain lari dari masalah.

Dentuman suara motor semakin terdengar, tanda balapan akan segera dimulai. Semua peserta yang berjumlahkan lima orang termasuk didalamnya ada Nathan langsung menempati bagian tempatnya masing-masing. Ketika suara pistol menggema diudara itulah tanda start dimulai.

Seorang wanita berpakaian minim maju ketengah garis start, dirinya lantas menarik pelatuk hingga peluru lepas dan terdengarlah suara tembakan diudara.

Dor

Kelima motor itu melaju dengan kecepatan tinggi, diawal balap liar ini Nathan memimpin dengan jarak yang berbeda tipis antara dirinya dengan nomor urut kedua. Saling menarik pedal gas agar motornya terus berjalan secepat angin.

Putaran pertama, dirinya terus menjadi pemimpin. Walau sempat beberapa kali ia tersaing oleh si nomor dua, nyatanya itu tak membuat hatinya gentar malahan dirinya semakin menarik gas kencang tanpa memperdulikan batas rata-rata kecepatan motor miliknya.

Pikirannya kacau, keadaan hati yang tak menentu membuatnya tanpa pikir panjang semakin menarik gas kencang. Tanpa memperdulikan lagi keselamatannya.

"NATHAN GOOO!" pekik David kala matanya melihat sebentar lagi kawannya itu akan memasuki garis finish.

"NATHAN GOGOGO!"

"Anjayyy, Nathan pro player!"

Dan ya, walau masih awal baginya, Nathan memenangkan balap liar malam ini. Dirinya masuk digaris finish sebagai yang pertama dengan kurung waktu kurang dari sepuluh menit, disusul dengan peserta yang lainnya.

Ini membuat beberapa peserta lain kagum terhadap sosoknya.

"Gilak, kecepatan lo berapa anjir?!" heboh David memegang kedua pipinya syok, terkejoed.

"Lebay."

"Hebat banget lo cill, nggak salah gue nyetujuin lo buat ikut," timpal David kala Nathan melemparkan amplop coklat berisikan uang.

Satu diantara peserta lainnya mendekati Nathan, menepuk pundaknya pelan. "Lo keren bisa ngalahin last month's wild race winner," katanya pelan.

"Siapa?"

"Razgav Guntur Adhiyaksa."

Tubuh Nathan juga David menengang.

Oh tidak, sepertinya Nathan salah ikut balap liar malam ini. Bagaimana bisa dirinya senang jikalau ia menang melawan temannya sendiri? OH MY GOD!

Tak jauh dari sana, seorang cowok berjaket hitam pekat menatap Nathan sangat tajam sembari mengepalkan kedua tangan diatas tangki motor, setelahnya cowok itu pergi tanpa menyapa dirinya.

"Dav, kayaknya lo salah dengan ngajak gue kesini kali ini."

Masalah belum selesai, sudah muncul masalah baru lagi.

Dangerous PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang