Chapter 34

1.2K 17 9
                                        

Hari lekas beranjak siang, seperti rencana sebelumnya hari ini akan dilaksanakan foto prewedding yang kedua sesuai permintaan dari Viola. Dibantu dengan Gendhis, dia bersiap menggunakan baju yang telah disepakatinya bersama si kekasih. Dirinya sangat bersemangat terlebih lagi pernikahan keduanya akan segera terlaksana secepatnya, tetapi ia berharap bisa menunggu sampai penglihatannya kembali dahulu.

"Nah udah cantik, sekarang senyum dulu dong," bisik Gendhis tersenyum menatap kecantikan putrinya, wanita itu terus saja bersedih memikirkan sampai saat ini belum adanya juga pendonor mata yang bersedia.

"Makasi, Bunda."

Disaat kedua wanita asik mengobrol sembari memoles-moles penampilan salah satunya, Arkana muncul dari balik pintu dengan senyuman lebar. "Putri Ayah udah cantik aja, udah siap?" tanyanya dengan sangat lembut.

"Udah dong, Mas. Masa udah cantik gini dibilang belum siap sih," kekeh Gendhis.

"Bagus. Nanti tinggal Ayah telpon Nathan biar dia kesini dulu," balas Arkana beranjak mengelus surai panjang Viola.

Pria dewasa itu melenggang pergi, disusul Gendhis mengekori suaminya dari belakang. Tak lama dari itu keempat kakak Viola masuk ke dalam kamar, mereka terlihat santai mengenakan pakaian casual.

"Ih cantik banget sih," cetuk Keandra menoel-noel hidung adiknya gemas.

Viola tertawa. "Abang sama Kakak nggak ikut nemenin aku foto prewed?" katanya penasaran.

Helaan napas terdengar dari Rajash. "Ayah ga bolehin ikut sayang, sebenernya Abang mau nemenin kamu biar nggak diapa-apain tuh sama pacar kamu," katanya penuh dengan nada kesal, bahkan diakhiri dengan dengkusan kasar.

"Bang Raja kayanya cemburu, Dek. Soalnya kamu udah mau nikah takut nanti nggak inget sama dia," timpal Pandu tertawa pelan.

"Eh iya lho, Bang Raja tuh gamon." Keandra nyeletuk.

Dugh

"Sama adek sendiri gamon, salah goblok! " cerca Kalandra.

Walaupun penglihatannya tidak berfungsi, bukan berarti Viola tidak bisa mengenali suara kakaknya. Yang pasti diruangan ini hanya ada Rajash, Pandu, juga si kembar, kemana Arjuna?

"Dek, kamu kalau udah nikah tetep tinggal disini ya. Gimana yah, pasti sepi ini rumah kamu tinggal," ungkap Kalandra memegang jemari adiknya, mengelusnya perlahan dengan gerakan pelan.

"Mana ada orang nikah tetep ikut sama bonyok, ya harus ikut suamilah!" bijak Keandra bersuara, sedetik kemudian ia sadar, "Eh tapi enggak! Nggak papa ikut bonyok, daripada ikut Nathan tolol kamu malah kelaperan nanti."

Dugh

"Lo nggak punya pendirian anjir!"

"Diem lo Nakula! Gue sleding juga ambruk lo!" Keandra menampilkan wajah songongnya.

Rajash mengabaikan si kembar, memilih menatap adiknya yang sudah cantik dengan balutan dress warna putih dengan renda dibagian depannya. "Viola tetep jadi adiknya Abang ya, kenapa kamu cepet banget dewasanya? Padahal kemarin Abang masih gendong kamu kemana-mana, huft ... jangan lupain Abang ya," pintanya dengan suara bergetar.

Pandu tersenyum tipis, ia tau kekhawatiran yang dimiliki Rajash. Adiknya itu sedari kemarin tidak tidur hanya karena mikirkan Viola yang sebentar lagi akan menikah, padahal ya masih bisa dibilang lama karena pendonor mata juga belum ada kabarnya. Namun yang namanya Rajash, dia sangat menyayangi si bungsu-minta apapun juga pasti bakal dituruti itu adalah sisi lembut yang dimiliki oleh adiknya.

"Lo yang tenang, Ja. Viola masih sama kita, nggak akan ada yang berani ngerebut dia. Kan lo sendiri yang bilang kalau lo udah percaya sepenuhnya ke Nathan, kan? Lagipula pernikahannya masih lama, jangan sedih gini," ungkap Pandu menenangkan adiknya.

Dangerous PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang