Chapter 20

1.7K 42 5
                                        

Pagi ini suasana sangat cerah, matahari telah menampakkan cahayanya juga memberi kehangatan bagi insan yang sedari subuh kedinginan memeluk guling juga bergelung dengan selimutnya. Diujung utara sana ada sedikit awan hitam yang seakan menakuti orang-orang untuk tidak beraktivitas dan melanjutkan tidurnya saja.

Kring kring

Kring kring

Cowok yang masih bergelung dengan selimut itu menghela napasnya. Perasaan ia baru tidur beberapa menit masa sudah pagi sih? Yang benar saja!

Meraih alarm yang terletak tak jauh dari ranjangnya, ia membantingnya hingga tak berwujud ke lantai. Hancur berantakan, lantas ia kembali memejamkan matanya lagi hendak mengulangi mimpi indah yang baru saja akan hinggap ditidurnya.

Membalikkan tubuh menjadi tengkurap, dengan keadaan shirtless-selimut hanya menutupi sebatas pinggangnya saja-tetapi ia tidak terlihat kedinginan sama sekali. Malahan dileher juga dekat telinganya nampak beberapa bulir keringat yang akan menetes.

Memejamkan matanya kembali, ia ingin mimpi indah tadi dilanjutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memejamkan matanya kembali, ia ingin mimpi indah tadi dilanjutkan. Perlahan netra dengan bulu mata lentik itu menutup sebelum akhirnya tidak ada dua detik kembali dikagetkan oleh suara dering telepon.

"Ck, siapa sih?!"

Tanpa membuka mata, ia meraih ponsel yang ada disampingnya. Kemudian menekan sekenanya saja. "Hal-"

"NATHAN KEBO, BANGUN KAMU! CEPET MANDI DANDAN, KAMU LUPA KITA ADA JADWAL PREWEDDING YANG PERTAMA, HAH?!"

Mata itu terbuka lagi, tanpa aba-aba ia langsung bangkit duduk diranjang. Kok bisa lupa sih dirinya?!

"Ola, maaf-"

"CEPETAN DANDAN ATAU AKU MARAH SATU TAHUN!"

"Okay say-"

Tut

Mengelus dadanya sabar, sabar gak boleh marah sama calon bini. Mengacak rambutnya perlahan, ia masih mengantuk setelah semalaman sibuk menata foto-fotonya bersama gadisnya dalam kamar, sekarang lihatlah akibatnya.

"5 menit lagi gapapa, ya?"

Monolognya hendak merebahkan tubuhnya kembali. Masih ngantuk, lima menit lagi mungkin nggak masalah ya? Ya iyalah!

Duk Duk Duk
Duk Duk Duk

"Bajing-"

Sabar, orang sabar kuburannya pakai AC. Sabar, nggak papa sumpah, oke tenang sekarang nggak boleh marah. Harus keep calm, oke.

"CUPU, BANGUN KAMU!"

Tuhkan, baru saja hendak sabar. Suara papanya sudah lebih menggelegar, membuat telinganya berdengung.

"HEH CUPU! BANGUN!"

Dengan langkah lesu, ia bangkit menuju pintu. Menyiapkan hati untuk menerima segela penceramahan dari papa. Tetap bersikap tenang, jangan gegabah.

"Ap-"

"CEPET SIAP-SIAP! LIMA MENIT KAMU BELUM SIAP, PAPA AKAN JODOHIN OLA SAMA LEO!"

Anj, batinnya menangis. Mana bisa seperti itu? Papanya ini gimana si, Ya Tuhan. "Apa-apaan sih, Pa?!"

Papa langsung menjewer telinganya. "CEPETAN SIAP-SIAP! ATAU PAPA BENERAN AKAN JODOHIN OLA SAMA LEO!"

"Aw, sakit Pa! Lah Leo juga masih bocil, tititnya masih kec-"

"NATHAN!" Suara mama memotong ucapannya, mendengar suara itu langsung saja ia menutup pintu kasar dan menuju kamar mandi untuk cuci muka juga sikat gigi saja. Tidak ada waktu untuk mandi, tak apa ia masih ganteng.

Memakai pakaian sekenanya, ia langsung berlari. Menuju rak sepatu dan memakai asal, kemudian berlari menuju pintu.

Tanpa memperdulikan teriakan papa juga mama, ia melajukan motornya begitu saja menuju rumah gadisnya. Dengan pede saja ia tanpa mandi tanpa pakai parfum.

Lima menit sampai dirumah gadisnya, ia memencet bel beberapa kali. Hingga akhirnya si tuan rumah, yakni Arkana sendirilah yang membuka gerbang. "Ngapain kesini?"

"Mau jemput Olanya Nathan, Yah."

Arkana menepuk jidat.

"Kenapa, Yah?"

"Viola udah dari jam enam tadi dipinggir danau tempat kalian mau foto prewedd."

Bang-Nathan menghembuskan napas. Sabar, sabar.

Ia langsung saja naik ke motornya-saat hendak melajukannya-Arkana kembali bersuara, "Viola dikawal sama lima bodyguardnya, kamu hati-hati. Awas nanti jadi rempeyek, kamu udah telat satu jam."

Oke, sekarang siapkan diri menghadapi kelima monster yang akan menerkammu hidup-hidup Nathan!

Haha.

Dangerous PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang