Nasehat Ayah

2.5K 176 0
                                    

Limario sedang berada diruang kerjanya sembari memeriksa beberapa berkas dihadapannya tapi perhatian Limario langsung teralihkan pada ponselnya yang berbunyi.

"Hm? Tumben gurunya Ella nelfon" Gumam Limario ketika melihat nama salah satu guru Ella, Limario langsung mengangkat telfon tersebut dan mendengarkan bahwa Limario harus segera ke sekolah Ella karna Ella memiliki masalah.

"Baik pak, saya kesana sekarang" Ujar Limario, setelah itu panggilan terputus dan Limario langsung berdiri dan meraih jasnya.

"Nayeon, saya mau ke sekolah Ella dulu. Buat meeting besok, tolong siapkan ya" Pinta Limario pada sekretarisnya yang berada didepan ruangannya.

"Baik pak" Jawab Nayeon, kemudian Limario langsung bergegas untuk segera ke sekolah Ella.

-------------------------------------------------------------

"Mami butuh apa lagi?" Tanya Jisoo pada Rose ketika Jisoo sudah menyerahkan sup ayam buatannya. Entah ada angin apa tapi tiba-tiba Rose mengidam ingin dibuatkan sup ayam oleh Jisoo.

"Udah, enggak ada" Jawab Rose sembari mencoba sup ayam buatan Jisoo.

"Em, asin banget pi" Ujar Rose sembari mendorong mangkok berisikan sup ayam buatan Jisoo kearah Jisoo sedangkan Jisoo langsung mencoba dan ternyata benar sup ayam buatannya sangat asin.

"Papi masukkin garemnya sebanyak apa sih? Semangkok?" Tanya Rose dengan kesal sedangkan Jisoo hanya mengaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Ya mami lagian, kenapa sih tiba-tiba pengen sup ayam buatan papi? Mami aja tau papi nggak bisa masak" Ujar Jisoo, Rose menghela nafasnya dan memilih untuk berbaring saja daripada harus ribut dengan Jisoo.

"Iya, maaf. Papi ke rumah mama aja? Minta resepnya" Ujar Jisoo sembari mengelus rambut Rose sedangkan Rose diam-diam tersenyum karna terkadang tanpa disadari oleh Jisoo, Jisoo bisa romantis apalagi untuk hal-hal sederhana seperti ini.

"Gausah pi, mending papi siap-siap jemput Jiyoon sama Vania" Ujar Rose sembari memegang tangan Jisoo.

"Beneran?" Tanya Jisoo sedangkan Rose hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah, papi jalan dulu ya?" Pamit Jisoo sedangkan Rose hanya tersenyum dan melepaskan tangannya.

-------------------------------------------------------------

Limario baru sampai disekolah Ella dan melihat beberapa siswa sudah pada pulang, Limario menghela nafasnya kemudian turun dari mobilnya dan menuju kearah ruangan bimbingan.

"Permisi" Salam Limario sembari mengetuk pelan ruangan bimbingan, setelah mendapat izin masuk, Limario membuka pintu dan melihat ada kedua anaknya, keponakannya juga seorang siswa dan ibunya.

"Selamat datang tuan Manoban, maaf mengganggu waktu anda" Ujar pak Andi, guru bimbingan sekaligus pembina osis. Setelah dipersilahkan duduk, Limario kemudian duduk berhadapan langsung dengan seorang wanita setengah baya yang melihatnya dengan sinis.

"Baik, langsung saja. Kami mengundang tuan Manoban kesini karna Ella menampar ketua osis yaitu Jackson" Ujar pak Andi langsung memberitahukan alasan kenapa Limario dipanggil, Limario tampak kaget dan langsung mengarahkan pandangannya kearah Ella yang menunduk sembari memainkan tangannya.

"Kalau boleh tau, anak saya kenapa bisa nampar dia ya pak?" Tanya Limario berusaha untuk tetap tidak berpikiran negatif kepada anaknya, biar bagaimanapun tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api apalagi Limario selalu mengajarkan hal-hal baik pada anak-anaknya.

"Itu dia tuan Manoban, kami belum menanyakan perihal penyebabnya secara langsung kepada anak-anak karna ibu dari Jackson keburu datang dan menuntut keadilan" Ujar pak Andi yang kini mengalihkan atensinya kepada ibu Jackson.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang