Flashback (2)

2K 162 0
                                    

Hari ini sekolah Limario sedang mengadakan pemilihan ketua osis dan wakil ketua osis, Limario dan Jisoo sedang berada didekat kelas mereka sembari bercerita tentang hal-hal random.

"Nih berdua calon ketos ama waketos bukannya ke lapangan ngeliat pemungutan suara malah disini" Ujar Seulgi yang baru datang bersama dengan Irene.

"Kalian nggak penasaran apa hasil suaranya gimana?" Tanya Irene yang ikut bertanya-tanya mengenai kedua orang yang sedang asik menceritakan tentang hal-hal random.

"Kita daftarnya aja kepaksa" Ujar Jisoo kembali bercerita dengan Limario sedangkan Limario hanya mendengarkan saja.

"Ntar kepilih beneran mampus lo berdua" Ujar Irene yang kemudian duduk didekat Seulgi.

"Si nenek lampir mana, Ren?" Tanya Jisoo tidak melihat tanda-tanda adanya Jennie sedaritadi.

"Palingan juga sama kak Kai" Ujar Irene kemudian menyandarkan kepalanya ke bahu Seulgi, Limario yang mendengar itu mendadak tak fokus dan memilih beranjak dari sana.

"Tuh anak suka ama Jennie kan? Harusnya ungkapin duluan daripada kak Kai" Ujar Irene melihat kepergian Limario entah mau kemana.

"Dia belum berani, Ren. Takut Jennienya nolak" Ujar Jisoo yang merasa kasihan dengan Limario, pasalnya Limario pernah mengatakan bahwa dia sangat menyukai Jennie tapi Jennie malah jadian dengan kakak kelas mereka.

"Konsekuensi suka ama Jennie ya itu" Ujar Irene memilih bermanja-manja dengan Seulgi yang membuat Jisoo bergidik melihat Irene karna Irene terkenal dengan sifatnya yang cuek dan jutek.

"Ini kalau orang-orang ngeliat lo, Ren pasti ngerasa aneh" Ujar Jisoo yang daritadi memperhatikan bagaimana Irene manja ke Seulgi.

"Kenapa aneh?" Tanya Irene yang melihat Jisoo hendak berdiri.

"Aneh karna lo gila" Ujar Jisoo yang kemudian berlari menjauhi Irene yang sudah meneriaki namanya.

---------------------------------------------------------

"Huft" Helaan nafas Limario terdengar dan suara ricuh dilapangan juga bergemang karna sehabis pemungutan suara, langsung di adakan perhitungan dengan saksi semua warga sekolah.

"Kenapa gue bego banget sih?" Tanya Limario pada dirinya sendiri kemudian duduk didekat lapangan sembari memperhatikan banyaknya siswa siswi yang bersorak-sorai menyebutkan nama-nama calon ketos dan waketos.

"Bahagia banget kayaknya, Jen" Ujar Limario sekilas melihat Jennie sedang tertawa dengan Kai didekat lapangan juga, Limario memalingkan wajahnya kearah lain karna Jennie tiba-tiba melihat kearah dirinya.

"Sendiri aja, kayak jomblo" Ujar Rose yang memilih duduk disamping Limario, ya jangan tanya kenapa Rose ada disini, dia pada saat itu sudah menduduki kelas satu SMA.

"Udah memilih?" Tanya Limario pada Rose yang terlihat membuka bungkus permen dan mulai menyantapnya.

"Udah, milih kakak sih" Ujar Rose dengan santainya sementara Limario menepuk jidatnya, bukannya bagaimana Limario benar-benar tidak niat menjadi ketua osis malah adeknya memilihnya.

"Terima nasib aja kak, bakalan jadi ketos kok" Ujar Rose dengan santainya sementara Limario hanya bisa pasrah dengan perkataan Rose.

"Taruhan yuk" Ajak Rose sedangkan Limario memilih untuk tidak memperdulikan Rose yang mengajaknya berbicara sedaritadi.

"Selamat kepada Limario Ganendra Wistara Manoban sebagai ketua osis dan juga wakilnya Jisoo Martinus Andreas" Tiba-tiba suara dari pengeras suara membuat Limario langsung menoleh kearah sumber suara dan suara sahut-sahutan nama Limario dan Jisoo bergema digedung sekolah membuat Limario harus menahan rasa malunya apalagi Rose malah menertawainya.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang