Manusia Menyebalkan

1.2K 154 4
                                    

Ella menghela nafasnya ketika melihat pria yang ada dihadapannya ini, selama dia bertemu dengannya, pria ini benar-benar tak melepaskan Ella sedikitpun.

"Kamu ngapain sih?" Tanya Ella yang sudah sangat kesal karna diikuti terus menerus layaknya penguntit.

"Hanya ingin melihat ciptaan Tuhan yang paling sempurna" Ujar Jeno dengan senyuman diwajahnya tapi hal itu membuat Ella justru merasa kesal melihatnya.

"Up to you" Ujar Ella malas meladeni Jeno dan kembali melanjutkan makan siangnya yang sempat tertunda tadi.

"Mau nambah?" Tanya Jeno setelah Ella selesai dengan makan siangnya, Ella sontak menggelengkan kepalanya.

"Harusnya nambah, biar makin cantiknya" Ujar Jeno dengan senyuman diwajahnya tapi Ella justru memutar bola matanya dengan malas.

"Nggak ada hubungannya" Ujar Ella kemudian berdiri dengan nampan bekas makan siangnya sementara Jeno mengikutinya dari belakang.

"Kamu nggak ada kelas?" Tanya Ella berhenti sebentar ketika Jeno hendak mengikutinya sampai kedalam kelasnya.

"Nggak ada, mau ngikut kamu aja" Jawab Jeno hingga membuat Ella tak bisa berkata-kata dan memutuskan untuk tak memperdulikan Jeno.

"Hey Maria" Sapa Ella pada temannya yang sedang berbicara dengan teman sekelasnya.

"Hey Ella, Halo Kak Jeno" Sapa Maria tersenyum pada Jeno yang ikut duduk didekat Ella.

"Hello" Sapa balik Jeno sementara Ella mulai mengeluarkan ipadnya untuk bersiap memulai kelasnya lagi.

"Hey" Sapa riang Ella pada seseorang yang menelfonnya, hal itu membuat Jeno menoleh dan memperhatikan wajah bahagia Ella.

"Iya, ini lagi dikelas yah" Jawab Ella melirik sekilas melalui ekor matanya dan melihat Jeno sedang memperhatikannya.

"Iya, kakak udah makan siang kok tadi" Ujar Ella lagi menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Limario.

"Yaudah ya yah, nanti kakak telfon lagi kalau udah balik" Ujar Ella karna dosen mereka sudah memasuki ruangan.

"Bye ayah, i love you" Ujar Ella mengakhiri sambungan telfonnya dengan Limario sementara Jeno disebelahnya berusaha mengontrol amarahnya ketika mendengar Ella mengungkapkan rasa sayangnya pada seseorang yang ditelfonnya.

"Siapa?" Tanya Jeno dengan suara yang seperti bisikan karna dosen Ella tengah menjelaskan didepan.

"Apa maksudmu? Aku tak mengerti" Tanya balik Ella karna dia tidak tau maksud dari Jeno.

"Yang barusan menelfonmu, siapa?" Tanya Jeno masih dengan mode berbisik karna takut ditegur oleh dosen Ella.

"Bukan urusanmu" Ujar Ella memilih tak menghiraukan Jeno dan fokus memperhatikan dosennya.

"Apalagi?" Tanya Ella dengan kesal karna lagi dan lagi, Jeno masih saja mengikutinya.

"Nothing" Jawab Jeno dengan senyum miliknya sedangkan Ella menghela nafansya dan berjalan menuju kearah parkiran.

"Hey Jeno" Sapa seseorang yang membuat Jeno dan Ella menoleh, Ella tentu tau siapa mereka, mereka adalah senior dikampus Ella.

"Siapa itu? Mainan baru?" Tanya salah seorang lainnya yang membuat Ella terdiam ditempatnya sedangkan Jeno berusaha untuk mengusir mereka.

"Dia temanku, jangan ganggu dia" Ujar Jeno menghalangi salah seorang senior tersebut yang hendak mendekati Ella.

"Bagus juga pilihanmu, kau tau?" Ujar senior tersebut sembari bersiul, Jeno yang tak terima beralih memukul senior tersebut hingga membuat beberapa orang menoleh pada mereka.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang