Nostalgia

2K 168 5
                                    

Kini, keluarga Limario tengah berada disebuah taman yang dilengkapi dengan danau kecil ditengah-tengahnya juga sebuah rumah pohon yang masih berdiri kokoh.

"Wah, ini tempat dulu ayah sama bunda pacaran?" Tanya Ahyeon yang berbinar melihat pemandangan yang ada didepannya.

"Iya, dulu kalau bunda ke Bandung tuh ayah selalu ajakkin bunda buat main kesini" Ujar Jennie menceritakan bagaimana dulu dia dan Limario berpacaran.

"Bagus banget yah, rumah pohon ini?" Tanya Ella menunjuk rumah pohon yang masih berdiri kokoh disana.

"Tau nggak, itu ayah yang minta ke grandpa buatin buat bunda" Ujar Jennie sedangkan Ella semakin berbinar.

"Ih, kakak pengen naik. Boleh nggak?" Tanya Ella dengan semangatnya sedangkan Limario hanya tersenyum saja.

"Boleh, ayo" Ajak Jennie yang menggenggam tangan Ahyeon kemudian berjalan ke rumah pohon yang sudah lama tidak pernah mereka datangi.

"Ini masih kuat yah?" Tanya Ella ketika sudah berada didepan tangga yang menghubungkan ke rumah pohon.

"Biar ayah coba dulu" Ujar Limario kemudian bersiap naik, Limario mencoba naik dan ternyata masih bagus.

"Bagus kok" Ujar Limario kembali turun kebawah untuk memantau anak juga istrinya yang akan naik.

"Biar bunda dulu" Ujar Jennie kemudian bersiap untuk naik sementara Limario memantau dari bawah.

"Sini kak, dek" Ajak Jennie setelah berasil mencapai rumah pohonnya, Ahyeon yang tak sabaran langsung bergegas naik tapi karna buru-buru hampir saja Ahyeon terjatuh.

"Tuhkan, pelan-pelan aja dek. Rumah pohonnya nggak bakalan pindah ke pohon sebelah" Ujar Limario sembari memantau anaknya, setelah memastikan Ahyeon sudah sampai dirumah pohonnya. Kini, giliran Ella yang naik.

"Pelan-pelan aja ya kak" Ujar Limario sedangkan Ella hanya menganggukan kepalanya seolah paham dan mulai naik menyusul bunda serta adeknya.

"Sini yah" Ujar Ahyeon dari atas rumah pohon sedangkan Limario hanya tersenyum kemudian ikut naik karna ukuran rumah pohonnya cukup besar, otomatis Limario masih bisa masuk kedalam rumah pohon tersebut.

"Agak berdebu tapi barang-barangnya aman semua" Lapor Jennie ketika Limario sudah benar-benar berada didalam rumah pohon mereka.

"Iya ya" Ujar Limario memperhatikan sekeliling rumah pohon ini, agak sedikit berdebu tapi barang-barang didalamnya sama sekali tidak rusak.

"Yah, ini apa?" Tanya Ella menunjuk sebuah kotak kayu yang berada didekat pojok rumah pohon.

"Mungkin kalung" Ujar Limario membiarkan anaknya mengambil kotak kayu yang sedikit berdebu itu.

"Kalung apa?" Tanya Ahyeon yang memilih mendekat kearah kakaknya untuk melihat benda apa yang ada didalam kotak kayu yang sudah cukup usang itu.

"Iya, ini kalung. Peniti sama silet?" Tanya Ella yang mengerutkan keningnya dengan bingung melihat penampakan kalung yang ada didalam kotak kayu tersebut.

"Itu mah bunda kamu iseng beliinnya" Ujar Limario ketika melihat Ella mengangkat kalung yang berada dalam kotak kayu tersebut.

"Terus kenapa bisa disini?" Tanya Ella dengan wajah penuh tanyanya.

"Bunda waktu itu cemburu sama mantan ayah terus disuruh lepas kalung yang dibeliin sama dia" Ujar Limario menceritakan bagaimana dulu Jennie malah menyuruh Limario melepaskan kalung pemberian darinya.

"Bunda emang pencemburu sama kayak adek" Ujar Ella masih memperhatikan kalung itu.

"Kakak suka sama kalungnya?" Tanya Jennie yang melihat bagaimana Ella menatap kalung itu dengan berbinar-binar.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang