Bucinnya Ayah

1.5K 167 2
                                    

Limario menghela nafasnya beberapa kali karna Ella tidak kunjung mengangkat telfon darinya, bahkan seharian ini Ella sama sekali tidak memberi kabar padanya.

"Yah, maaf" Ujar Ella ketika mengangkat telfon Limario.

"Kak, ayah kan bilang selalu hubungin ayah. Kakak kemana aja sampe nggak diangkat telfon ayah?" Tanya Limario pada anak keduanya tersebut.

"Kakak udah dikampus yah, tadi buru-buru karna telat bangunnya" Ujar Ella disana yang terdengar sedikit takut jika Limario akan marah padanya.

"Ayah udah khawatir loh kak, kan ayah pernah bilang apapun yang kakak lakuin selalu kabarin ayah" Ujar Limario yang benar-benar khawatir takut terjadi sesuatu pada Ella apalagi Ella jauh dari mereka.

"Iya ayah, maafin kakak ya" Ujar Ella merasa sangat bersalah karna sudah membuat Limario khawatir padanya.

"Huft, yaudah. Jangan diulangin lagi" Ujar Limario mulai membuka berkas-berkasnya untuk meeting nanti.

"Iya ayah, kakak tutup ya yah" Ujar Ella, sebenarnya Limario masih ingin berbicara dengan Ella tapi Ella harus masuk karna sudah masuk jam mata kuliahnya.

"Oke kak, baik-baik disana dan jangan lupa makan" Ujar Limario memutuskan panggilan telfon dari Ella kemudian fokus pada berkas-berkasnya.

"Pak, meeting lima menit lagi" Ujar Nayeon sembari memberikan beberapa laporan mengenai koleganya kali ini.

"Informasi" Ujar Limario sembari memperhatikan laporan yang diberikan oleh Nayeon tadi.

"Kolega kali ini mengutus dua perwakilan, satu dari kantor cabang dan satu dari kantor pusat" Ujar Nayeon memberitahu informasi mengenai kolega yang akan bekerjasama dengan Limario.

"Oke, terimakasih" Ujar Limario berdiri sembari membereskan berkas-berkasnya.

"Silahkan pak" Ujar Nayeon ketika Limario telah siap, Limario berjalan bersama dengan Nayeon untuk segera ke ruangan meeting.

"Koleganya belum datang?" Tanya Limario ketika mereka telah memasuki ruangan meeting.

"Belum pak, sedang dalam perjalanan" Ujar Nayeon yang tadi mendapatkan informasi dari sekretarisnya.

"Baiklah" Ujar Limario duduk dikursinya sembari menunggu koleganya datang.

"Selamat pagi tuan Manoban" Ujar seseorang yang baru membuka pintu, Limario sontak berdiri untuk menyambut koleganya.

"Selamat pagi, silahkan" Ujar Limario sembari tersenyum kemudian duduk untuk memulai meeting nya pagi ini.

"Permisi, saya angkat telfon dulu" Ujar Limario yang membuat beberapa kolega mengangguk karna memang sudah ada orang khusus yang menjelaskan tentang kontrak mereka.

"Halo sayang" Sapa Limario pada Ahyeon yang berada diujung telfon, entah kenapa tiba-tiba Ahyeon menghubunginya.

"Ayah dimana?" Tanya si bontot yang masih berada disekolahnya.

"Dikantor, kenapa dek?" Tanya Limario sembari sekilas melirik kearah ruangan meeting yang tertutup rapat.

"Ayah adek pengen jajan, nanti beliin ya kalau ayah pulang kantor" Ujar Ahyeon, Limario sontak tersenyum mendengar apa yang diinginkan oleh Ahyeon.

"Oke, nanti adek list aja pengen dibeliin apa aja ya" Ujar Limario yang membuat Ahyeon kegirangan diujung sana.

"Thankyou ayah" Ujar Ahyeon kemudian mematikan sambungan telfonnya sedangkan Limario segera kembali kedalam ruangan meeting untuk kembali melanjutkan meetingnya.

"Terimakasih atas kerjasamanya" Ujar Limario berdiri setelah menyelesaikan meetingnya, Limario menjabat tangan koleganya kemudian berlalu.

"Nayeon saya pulang dulu ya, siapkan saja berkas untuk meeting besok" Ujar Limario berjalan bersama dengan sekretarisnya.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang