Eks Part (WenJoy)

1.4K 132 0
                                    

Wendy sedang berada diperusahaannya sembari mengecek beberapa dokumen penting untuk meetingnya besok tapi tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan menampakkan sesosok Joy dengan mengandeng tangan Celica.

"Daddy" Panggil Celica dengan semangat dan langsung berlari kearah Wendy, Wendy langsung menyambut putrinya tersebut kemudian mengecupi seluruh wajahnya membuat Celica tertawa geli.

"Hai sayang" Kini perhatian Wendy teralihkan ke Joy yang ikut menghampirinya dengan membawakan makan siang untuk Wendy.

"Capek?" Tanya Joy mencium pipi Wendy dan Wendy membalas dengan mencium puncak kepala Joy.

"Enggak, kamu habis jemput Celi?" Tanya Wendy menurunkan Celica dari gendongannya dan berlalu menuju sofa yang ada diruangannya bersama dengan Joy sedangkan Celica memilih bermain dengan alat gambar miliknya.

"Iya, kebetulan tadi missnya nelfon katanya hari ini dia pulang cepet" Ujar Joy memandangi sang anak bungsu yang sedang menggambar, Celica ini masih TK otomatis hobinya menggambar dan mewarnai tentu saja.

"Kalau John gimana?" Tanya Wendy sembari membuka kotak makan yang dibawa oleh Joy.

"Dia belum pulang, lagian pulang sekolah katanya dia mau main ke rumah temennya" Ujar Joy menjelaskan pesan anak keduanya, anak kedua Joy dan juga Wendy adalah murid SMP. John ini paling tertutup diantara anak Wendy yang lain, dia benar-benar tidak tersentuh sama sekali kecuali jika bersama dengan Limario. Entah kenapa anak itu mau berbagi masalahnya jika Limario yang mengajaknya berbicara.

"Nggak usah dipikirin" Ujar Joy mengusap lengan Wendy yang pasti memikirkan anak tengahnya itu, William memang juga jarang terbuka dengannya tapi bukan berarti William lebih nyaman cerita dengan sahabat-sahabat Wendy.

"Aku jadi ngerasa bersalah banget sama kalian" Sesal Wendy, dulu ketika kedua anaknya masih kecil dan butuh perhatian darinya, Wendy justru sibuk dengan perusahaannya dan sekarang mungkin Wendy mendapatkan hukuman yang setimpal dengan itu.

"Jangan terlalu dipikirkan, William sama John punya caranya tersendiri buat sayang ke kamu" Ujar Joy yang ikut merasakan sedih jika Wendy curhat tentang kedua anaknya.

"Hey, jangan sedih" Ujar Joy menangkup kedua pipi Wendy yang tampak sangat sedih apalagi Wendy sudah mencoba berbagai cara agar kedua anaknya mau terbuka dengannya tapi semuanya terlihat sia-sia. Mungkin William masih menghargai cara Wendy dan sesekali curhat padanya tapi dengan John? Anak itu benar-benar memilih menyimpan semuanya sendiri.

"Apa aku minta Lim aja buat jadi pendengar curhat anak-anak?" Tanya Wendy dengan nada putus asanya, Joy menghela nafasnya dan memeluk Wendy. Wendy itu kadang pusing sendiri, bingung sendiri harus bagaimana. Dia sudah sering menemui Limario, menemui Seulgi untuk meminta saran tapi ketika dia sudah melakukannya justru John sama sekali tidak memperdulikannya.

"Aku daddy yang buruk" Gumam Wendy, inilah salah satu keinginan Joy menambah anak karna tidak ingin Wendy terus menerus memikirkan hal-hal seperti ini bahkan Wendy kadang tidak bisa tertidur dengan normal hanya karna memikirkan anak-anaknya.

"Sayang, no. Kamu nggak buruk" Ujar Joy ingin menangis rasanya melihat Wendy yang kacau akibat anak-anaknya, Wendy dulu berpikir jika besar anak-anaknya akan mengerti tapi justru sebaliknya.

"Aku nggak tau lagi harus gimana, Joy" Ujar Wendy yang kini sudah menumpahkan air matanya pada bahu Joy sedangkan Joy rasanya ingin ikut menangis melihat bagaimana terpuruknya Wendy jika menyangkut anak-anaknya.

"Daddy, kenapa daddy menangis?" Tanya Celica yang mendekati Wendy dan juga Joy, Joy tersenyum kearah Celica karna setidaknya anak perempuan mereka itu sangat dekat dengan Wendy.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang