Abang

1.7K 185 1
                                    

Hari ini seperti biasa, keluarga kim manoban akan sarapan bersama. Bagaimana dengan Ella? Sudah lebih baik dan sudah bisa berjalan seperti biasa tanpa bantuan tongkat dan orang pertama yang merasa senang adalah Ahyeon.

"Pagi" Sapa Limario yang baru datang ke meja makan dan melihat ketiga anaknya sudah duduk rapi dimeja makan.

"Pagi yah" Jawab ketiganya kemudian Limario menghampiri satu persatu dan mencium puncak kepala mereka masing-masing.

"Bunda mana?" Tanya Limario yang kemudian memilih duduk sembari membuka ipadnya mengecek tentang meeting hari ini.

"Didapur yah, lagi buatin sarapan" Ujar Ella kemudian fokus ke ponselnya.

"Gimana kak? Jurusan sama universitasnya udah ditentuin?" Tanya Limario kemudian menyimpan ipadnya dan fokus untuk menanyakan tentang bagaimana perkembangan anak-anaknya.

"Masih bingung sih yah, tapi ya jurusannya tetep designer" Ujar Ella ikut menaruh ponselnya dan fokus mendengarkan pertanyaan dari Limario.

"Yaudah, belajar yang rajin pokoknya" Pesan Limario dan langsung diangguki oleh Ella.

"Adek? Gimana sekolahnya?" Kini Limario beralih ke Ahyeon yang sedaritadi fokus menghitung sereal yang ada didalam mangkoknya.

"Em, lancar yah" Ujar Ahyeon kemudian berhenti menghitung sereal itu dan mendelik kesal kearah Limario karna dia lupa sudah menghitung berapa.

"Kenapa?" Tanya Limario yang menyadari tatapan kesal Ahyeon.

"Adek jadi lupa udah ngitung berapa" Kesal Ahyeon sedangkan Limario hanya terkekeh melihat kelakuan Ahyeon.

"Abang gimana kuliahnya?" Kini atensi Limario beralih ke Seong yang sedaritadi diam.

"Lancar yah" Jawab Seong, Limario tersenyum mendengar jawaban anak-anaknya yang sepertinya lancar semua kegiatannya.

----------------------------------------------------------

Setelah sarapan, kini satu persatu anggota keluarga kim manoban bergegas untuk melakukan aktivitas masing-masing. Limario yang akan ke kantor, Jennie akan ke butik, Seong akan ke kampus dan Ella serta Ahyeon ke sekolah mereka.

"Huft, macet banget perasaan" Gerutu Seong dengan kesalnya karna sebentar lagi dia akan ada ujian dan sampai sekarang tanda-tanda macet belum mereda.

*tinnn*

Bunyi klakson tepat dibelakang mobil Seong membuat Seong langsung menoleh dengan kesal, jangan lupa ya gais Seong ini memiliki sumbu yang lebih pendek bahkan lebih pendek daripada kedua adiknya.

"Apasih, berisik banget" Kesal Seong sembari memperhatikan bagaimana mobil dibelakang hendak menabraknya.

"Ngapain tuh? Mau nyenggol? Tabrak balik baru tau rasa" Gerutu Seong masih dengan memperhatikan gerak gerik mobil belakang.

"Huft, sabar bang sabar" Ujar Seong berusaha sabar apalagi mendengar mobil itu kembali membunyikan klaksonnya, Seong memilih fokus menyetir dan akhirnya setelah Seong maju beberapa meter malah mobil yang tadi menabrak bumper belakangnya.

"Akhhh, bangsat" Teriak Seong memukul stir mobilnya kemudian turun, kesabaran Seong benar-benar diuji oleh mobil belakang yang entah siapa.

"Turun pak" Ujar Seong pada pengendara mobil dibelakangnya, seorang pria paruh baya turun dari mobil dengan gayanya yang sok sembari terlihat menantang balik Seong.

"Bapak nggak sabaran banget ya jadi orang? Lihat tuh sampe nabrak gitu, dibalikkin sini deh saya yang nabrak bapak balik, seneng nggak?" Tanya Seong dengan berapi-api sementara bapak-bapak itu terlihat sangat tidak peduli setelah menabrak bumper belakang mobil Seong.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang