Eks Part (Seulrene)

1.7K 138 0
                                    

Kediaman Kang Family sedang terlihat sedikit kacau akibat ulah si bungsu, Yeri yang sedang bernyanyi tak jelas karna merasa galau ayahnya belum pulang selama dua hari karna ada perjalanan dinas keluar kota.

"Ya Tuhan dek, ngapain sih?" Tanya Irene yang melihat anaknya menari dan juga bernyanyi dengan lagu jaran goyang.

"Lagi masak bun, ya lagi nyanyi buna" Ujar Yeri dengan muka sewotnya, ceritanya Yeri sedang ngambek ke Irene karna Irene melarang Yeri untuk selalu menghubungi Seulgi.

"Kamu emang nggak ada kerjain lain?" Tanya Irene sembari mengangkat bantal sofa yang entah kenapa bisa sampai terbang ke lantai.

"Nggak ada, lagian ikut kegiatan disekolah nggak seru" Ujar Yeri, Yeri ini beda setahun sama Ella alias berada dikelas 2 SMA meskipun berada disekolah yang sama dengan Ella, Ahyeon juga Jiyoon tapi Yeri sangat jarang bertemu dengan mereka.

"Kenapa coba kamu nggak ikut osis kayak Ella sama Jiyoon" Ujar Irene kemudian duduk disofa karna merasa sedikit sakit dipunggungnya.

"Males jadi budak sekolah" Ujar Yeri kemudian memilih menganti lagu lain.

"Mending kamu pijetin buna deh daripada kamu nyanyi-nyanyi nggak jelas gitu" Ujar Irene yang kini sedikit pusing apalagi Yeri memutar volume lagunya dengan sedikit keras.

"Abang pilih yang mana, perawan atau janda" Nyanyi Yeri yang membuat Irene auto melotot karna lagu yang dipilih Yeri.

"Heh, ganti itu lagunya" Ujar Irene ketika melihat Yeri asik bernyanyi.

"Hehe, maaf buna" Ujar Yeri kemudian memilih menganti lagunya daripada nanti Irene berubah menjadi monster.

"Buna, ayah kapan pulang sih? Adek kan kangen" Ujar Yeri yang memilih duduk disamping Irene dan memeluk Irene juga calon adiknya.

"Kamu tuh ya, baru aja dua hari ayah pergi udah kayak gini" Ujar Irene sembari mengusap pelan rambut Yeri.

"Ya wajar dong buna, kan itu ayahnya adek. Beda lagi kalau adek malah kangen sama ayahnya tetangga" Ujar Yeri sembari menaruh tangannya diatas perut Irene untuk merasakan sang debay.

"Bun, emang debaynya bisa nendang ya?" Tanya Yeri masih dengan tangannya diatas perut Irene.

"Iya, coba aja ajak ngobrol" Ujar Irene, Yeri kemudian bersimpuh didepan Irene dan menaruh telinganya diperut Irene.

"Dek, adek kemana hilangnya mata ayah. Kenapa sipit, kenapa sipit" Nyanyi Yeri yang membuat Irene malah tertawa mendengar lagu yang dinyanyikan Yeri.

"Serius loh dek" Ujar Irene sembari mengusap rambut Yeri yang masih setia ingin mendapatkan tendangan dari adeknya.

"Nggak mau nendang dia bun, kayaknya dia bukan mau jadi atlet bola tapi mau jadi atlet tinju" Ujar Yeri kemudian menarik kepalanya dari perut Irene.

"Bun, perut buna kalau ditusuk pake jarum bakalan pecah nggak?" Tanya Yeri sembari memperhatikan perut Irene.

"Semerdeka kamu aja lah dek" Ujar Irene yang benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran anaknya ini.

"Buna oh buna, kenapa engkau hamil?" Nyanyi Yeri sembari menyodorkan remot kearah bibir Irene.

"Macam mana buna tak hamil, buna pun tak tau" Ujar Irene sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.

"Cie, buna rindu dipijetin sama ayah ya?" Tanya Yeri dengan iseng sembari mencolok-colok perut Irene yang sudah agak membesar sedangkan Irene memilih untuk tidak meladeni anaknya yang semakin suka mengisenginya.

"Buna, kakak pulang" Teriak Karina sembari membawa tasnya, Karina adalah mahasiswi jurusan arsitektur di bandung. Karina akan pulang seminggu sekali hanya untuk mengunjungi keluarganya.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang