Bunda Hamil?

2.9K 203 4
                                    

Dikamar Jennie dan Limario, Jennie sedang merasa tidak enak badan. Entah karna apa tapi Jennie merasakan mual, tapi Jennie berusaha untuk memedamnya apalagi ini masih jam 4 subuh dan Limario masih tertidur dengan nyenyak disampingnya.

"Aduh" Ringis Jennie karna merasa tidak enak, Limario yang mendengar ringisan Jennie, sontak terbangun dan melihat Jennie sedang bersandar pada headboard kasur mereka.

"Bun, you okay?" Tanya Limario ikut duduk untuk mengecek kondisi istrinya.

"Maaf ya, udah bikin ayah bangun" Ujar Jennie agak kasihan melihat Limario dengan mata masih sedikit terpejam harus terbangun karna mendengar ringisan Jennie.

"Gapapa sayang, kenapa?" Tanya Limario sudah sadar sepenuhnya dan mengalihkan perhatiannya pada Jennie.

"Nggak tau, tapi rasanya bener-bener nggak enak banget" Ujar Jennie, Limario beranjak dari kasur dan menyalakan lampu kamar karna tadinya penerangan hanya berasal dari lampu tidur.

"Apanya? Perutnya?" Tanya Limario yang memilih mendekat kearah Jennie setelah menyalakan lampu.

"Iya" Ujar Jennie, Limario ikut duduk disamping Jennie kemudian mengusap pelan perut Jennie.

"Tadi makan apa emang?" Tanya Limario masih setia mengusap perut Jennie.

"Nggak ada" Ujar Jennie, Limario menghela nafasnya ketika melihat wajah Jennie sedikit memucat, Limario turun kembali dari kasur dan bergegas mengambil sesuatu dari nakas yaitu minyak kayu putih.

"Sini" Ujar Limario kemudian mulai membaluri tangannya dengan minyak kayu putih dan menggosokkannya pada perut Jennie.

"Masih sakit?" Tanya Limario setelah selesai mengolesi minyak kayu putih pada perut Jennie.

"Iya" Jawab Jennie, Limario memilih memeluk Jennie agar menenangkan Jennie karna jika Jennie merasa tidak nyaman maka melakukan hal apa saja Jennie akan merasa tidak bersemangat.

---------------------------------------------------------

"Pagi non" Sapa mba Inem pada Ella yang baru saja muncul, Ella mengerutkan keningnya bingung karna bagaimanapun kesibukan Jennie pasti Jennie tidak pernah melewatkan membuatkan sarapan untuk keluarga kecilnya.

"Pagi mba" Sapa balik Ella yang memilih untuk duduk sembari menunggu anggota keluarganya yang lain, tidak lama Seong dan juga Ahyeon ikutan bergabung dengan Ella.

"Loh? Bunda sama ayah mana?" Tanya Ahyeon yang baru datang bersama dengan Seong, mereka kemudian duduk ditempat masing-masing sembari menunggu kedua orang tua mereka.

"Ini bunda sama ayah kok lama banget sih?" Gerutu Ahyeon karna sudah hampir 15 menit mereka menunggu tapi kedua orang tua mereka belum juga bergabung bersama dengan mereka.

"Mba" Panggil Ahyeon dengan suara agak sedikit keras, Ella mendengus kesal karna suara Ahyeon benar-benar mengema ke satu rumah.

"Iya non?" Tanya mba Inem yang baru datang dari arah dapur dengan sedikit tergesa.

"Tadi bunda ada kedapur nggak?" Tanya Ahyeon, sontak mba Inem menggelengkan kepalanya.

"Nggak ada non, cuman tuan saja yang kedapur" Ujar mba Inem, ketiga anak Limario mengerutkan kening mereka dengan bingung.

"Tuan minta buatin bubur, katanya ibu lagi sakit" Ujar mba Inem, penuturan mba Inem membuat ketiga kaget dan langsung berlari menuju kearah kamar kedua orang tua mereka.

"Ayah" Panggil Ahyeon sembari mengetuk pintu kamar Limario dan juga Jennie, tidak lama pintu nampak terbuka dan muncullah Limario dengan masih setelan rumahnya.

kim manoban familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang