🍂Jatuh Hati🍂

745 81 2
                                    

Sepanjang hari, Fauzan terus terbaring di kursi santai area belakang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang hari, Fauzan terus terbaring di kursi santai area belakang rumah. Terus tak berhenti memikirkan paras manis Aira. Bahkan, kali ini ia benar-benar sudah sangat menggila.
"Kamu benar-benar membuat mood ku berubah drastis Aira. Aira yang ku kenal dulu. Itu benar kamu kan? Gadis remaja manisku. Aku kira kamu bakal benar-benar gak bisa aku temui lagi. Dulu, aku bingung dengan perasaan aku sendiri."

Fauzan tidak menyadari lamunan dan celotehannya diamati oleh sang Mama.
"Kamu semakin cantik Aira. Kamu benar-benar sudah berubah. Aku sudah bisa pastikan kembali kalau aku benar-benar jatuh hati dengan kamu Aira."
"Ekhem! Sepertinya.... anak Mama lagi berbunga-bunga nih hatinya. Sudah mulai sadar kan kalau Lisa itu tepat untuk kamu?"

Mama mengejutkannya. Ia terduduk dan merubah rautnya yang ceria menjadi kesal sebab Lisa lagi yang diungkit sang Mama.

"Apaan sih Ma? Lisa lagi Lisa lagi."
"Loh, terus siapa lagi? Wanita yang dekat dengan kamu kan memang cuma Lisa."
"Kita udah putus kok. Fauzan udah gak gila lagi terkekang muluk dengan si parasit itu.
"Kok kamu gitu sih?!"
"Udah ya Ma....! Bosan banget yang dibahas Lisa muluk. Sebenarnya ada satu wanita yang Fauzan kagumi sejak dulu."
"Siapa?!" Rasa penasaran sang Mama.

"Seseorang yang sangat Mama kenali. Dulu, Fauzan gak terlalu menganggap penting perasaan ini. Sekian tahun menghilang. Dan sekarang Fauzan dipertemukan kembali dengannya Ma. Dan.... perasaan itu kembali hadir Ma. Bahkan, semakin kuat."
"Siapa sih Fauzan....?! Seseorang yang Mama kenali itu siapa?!" Desak Mamanya.

Fauzan menceritakan siapa Aira. Aira wanita pujaannya dulu. Sosok Adik sahabat lamanya. Yang selalu mampu menyita perhatiannya jika selalu bertemu. Tapi ia menyayangkan dirinya yang selalu tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaannya itu. Bahkan, sekadar menyapa pun ia tak berani.

Mama mengerutkan wajahnya tak suka dengan perasaan putranya yang sebegitu dalamnya dengan sosok wanita yang belum juga Fauzan beri tahu namanya. Hanya penggambaran kepribadian wanita itu saja yang Fauzan ceritakan.

"Bisa-bisanya kamu mengkhianati Lisa. Bagaimana dengan keluarganya nanti kalau hal ini sampai ke telinga mereka. Dan Lisa kasihan banget kamu putusin setega itu."
"Belum jadi istri Fauzan aja, dia udah berani-beraninya selingkuh Ma. Kalau Mama gak percaya, Mama bisa lihat foto-foto ini."

Mencari foto yang tersimpan dan menunjukkan secara langsung ke arah Mamanya. Mayang termangu tidak menyangka dengan semua foto-foto yang terpampang. Sangat jelas Lisa merangkul dan menyenderkan kepalanya pada bahu pria lain secara mesra. Dan ada juga di saat pria tersebut mengecup pipi calon menantu kesayangannya.

"Sudah jelas kan Ma? Wanita ini yang Mama bangga-banggakan. Lisa matre. Dekatin Fauzan juga ada maksudnya Ma. Fauzan bersyukur diperlihatkan secara langsung kecurangan Lisa. Dan sekarang, tolong jangan paksa Fauzan lagi untuk berhubungan palsu dengan si wanita parasit itu Ma. Fauzan bisa mencari jodoh Fauzan sendiri tanpa bantuan Mama atau Papa. Fauzan akan pastikan kali ini Fauzan gak akan kehilangan dia lagi Ma. Wanita yang sebenarnya Fauzan inginkan." Ambisinya. Beranjak masuk meninggalkan sang Mama yang malah merubah mood nya.

Menanti LillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang