CH. 4

7.7K 745 25
                                    




   Makan malam kali ini terasa berbeda dengan hadirnya tamu yang tak diundang didalam mansion count Athea. Ini disebabkan dengan Clev yang membawa anak kecil berusia 13 tahun tersebut. Banyak desas desus yang beredar jika anak laki laki itu adalah adik dari Clev. Ibu Clev berasal dari rakyat biasa. Dan sudah menjadi hal yang umum jika Clev mendapat sorotan tidak pantas dalam kerabat inti.

    Namun, pada akhirnya dengan Kekejaman dan kegilaannya dalam merebut tahta sebagai kepala keluarga inti bahkan membuat Raja sekalipun memberikan gelar resmi padanya. Clev yang bersikap dingin, jarang bersosialisasi, ataupun menunjukkan ekpresi lainnya selain tatapan membunuh. Tiba tiba membawa anak laki laki kediamannya?
Ini menjadi tanya tanya didalam mansion.

     Terlebih, dengan perlakuan istimewa yang Clev berikan baru saja saat membelikan pakaian mewah dari butik ternama kerajaan membuat para pelayan tidak henti membicarakannya.

     Itulah sebabnya sekarang didepan kamar, bahkan disaat Zehan berjalan menuju meja makan terdengar suara tikus yang sangat mengganggu.

   Zehan kini berada didepan meja makan yang super panjang, dengan count Clev yang berada di ujung sebrang. " Meja makan ini kukira 5m" Pikir Zehan sambil menatap meja mewah. "Marmer? Seberapa kaya manusia yang ada didepanku ini? " Pikir Zehan kembali.

    Tak lama banyak para pelayan yang masuk sambil menyiapkan berbagai hidangan diatas meja. Sampai pada menu utama mereka memberikanku sebuah steak. Zehan melihat daging tersebut dengan seksama. Dan mencoba mencicipinya.

    Etiket makan yang pernah dipelajari didunia sebelumnya membuat Zehan tidak kesulitan dalam hal ini. Dan hal ini membuat Clev sedikit menyukai Zehan. Terlihat dari senyum Clev seperti memberi support padanya.

    Namun, saat makanan tersebut di cicipi hanya rasa asin yang dapat dirasakan oleh Zehan. Zehan mengerti jika ada salah satu pelayan bahkan mungkin semua pelayan ingin mempermalukannya.

    "Wah, dikira gue bakal diem aja? Oh bukan Zehan namanya kalau gak bisa balas kalian". Gumam Zehan didalam hati.

     Saat Zehan melihat seorang pelayan perempuan hendak memberikannya sebuah minuman, Zehan mengenali jika perempuan itu adalah orang yang sama saat memberikan ia steak tadi.

    Dengan cepat Zehan menggeser piring steak tersebut ke pinggir dan seolah pelayan tersebut sengaja menyenggol piring Zehan dan terjatuh.

     Bunyi piring yang pecah membuat susana makan malam ini tambah lebih ramai. Zehan dengan segera mencoba untuk membersihkan bekas pecahan piring tersebut bersama dengan pelayan perempuan tadi dan dengan refleks cepat Zehan sengaja memposisikan tangannya agar terinjak oleh perempuan tersebut yang membuatnya tangannya berdarah oleh pecahan piring.

    Suara dentingan pisau yang diletakkan oleh Clev membuat para pelayan yang berada diruang tersebut panik. Betapa tidak, Clev berhenti untuk makan ditengah makan malam. Itu artinya mereka semua akan mendapat masalah besar.

    Clev melirik kearah Zehan yang tangannya terluka dan mengeluarkan darah. Lalu mulai melirik kearah pelayan perempuan itu.

    "Ma.. Maaf, ma maafkan saya tuan, saya tidak sengaja, saya mohon ampuni saya " Kata pelayan itu dengan ekspresi ketakutan.

Zehan hanya memperhatikan pelayan tersebut yang gemetar ketakutan sambil meminta maaf. "Memangnya se mengerikan apa orang itu jika marah? " Batin Zehan saat melihat Clev. Zehan menundukkan wajahnya saat mata Clev beradu padang dengannya. "Gila, wajar sih kalau pelayannya takut, belum ngomong aja, itu mata udah kek nyekik leher" Lagi lagi Zehan bergumam dalam hatinya.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang