"Ibu lihat, Ezra sudah sadar. " tutur Cyril yang bersemangat dengan binar senang pada matanya.Senyumnya merekah itu terus terpancar dari Cyril. Cyril berlari terburu-buru saat mendapat kabar jika Ezra sadar dari tidur panjangnya. Menurut informasi yang telah di dapat, beberapa anak yang menjadi insiden runtuhnya gedung Ice skating waktu itu juga telah sadar dan selamat.
Begitu senang karena sang Ibu juga mengizinkan Ezra menjadi bagian dari keluarga lengkap yang di akui oleh sang Ibu.
Enam bulan berlalu, setelah menjalani serangkaian tes dan cek up, Ezra dapat kembali berjalan normal seperti biasa. Pemulihan tubuhnya termasuk hal yang cepat membuat Cyril ikut senang.
Hal paling membahagiakan adalah ingatan tentang mimpi Cyril yang selama ini menghantuinya, Cyril yakin jika Ezra dan dirinya pernah bertemu di sebuah skenario beda dimensi dari dunia yang kini di tinggalinya. Ezra pun mengingat semuanya setelah 3 bulan berlalu.
Pada awalnya mereka cukup kebingungan karena hal ini, tetapi setelah mencocokkan semua mimpi antara mereka berdua dan kenangan masa lalu mereka, jelas jika Ezra dan Cyril adalah adik-kakak.
Syukurlah mereka dapat berkumpul kembali dalam sebuah rumah indah dengan seorang ibu yang menganggap mereka seperti anak kandung sendiri.
Hampir satu tahun berlalu, dan Ezra kini kembali ke atas lintasan Ice skating. Bertemu dengan Ilyas dan Renata, Ezra begitu gembira dan memberi tahu tentang keluarga barunya.
Cyril juga sering menemani Ezra untuk berlatih ice skating. Karena dalam 2 minggu ke depan akan ada perlombaan Piala Premier Ice skating dengan sponsor pemerintah yang mencoba mencari bibit unggul atlet jalur umum.
"Ezra, setelah latihan kita harus bersiap. " kata Cyril.
Cyril membawa tas Ezra di punggungnya agar sang adik tidak begitu berat membawa barang bawaannya.
"Acara makan malam tunangan Ibu ya? " tanya Ezra polos.
"Hehe, calon Ayah tahu, bukan tunangan Ibu. " Cyril terkekeh kecil.
"Bukankah itu sama saja? "
"Beda dong. " Cyril kini tertawa geli.
Mereka berdua langsung menaiki mobil hitam menuju sebuah tempat.
____________________
"Apa yang kau lakukan sih Azrey? " tanya Zehan kesal.
Sedari tadi Azrey selalu mondar-mandir merapikan segala sesuatu di rumah Zehan.
"Oy, bukankah kakak mu barusan chat jika kedua kakak laki-laki mu akan segera pulang setelah liburan musim panas ini? " Azrey berbalik tanya.
"Ya itu benar. " jawab Zehan masih tak mengerti.
"Itu artinya gawat bodoh! Kau yang selalu tinggal sendiri dan hanya tahu jika kau hidup dari uang Sponsor bapak kepala, kini menganggap mu sebagai anggota keluarga betulan. Bukan sebagai anak angkat. Kau benar-benar di anggap keluarga loh. "
"Hah? Memang nya kenapa? "
"Kau masih bertanya? Apa kau tidak paham jika kepala sponsor, ah tidak maksudku Ayahmu mengundangmu untuk bersiap makan malam bersamanya dan kedua anak laki-laki nya untuk bertemu dengan calon istrinya. Itu artinya kau adalah keluarga inti bro.. Keluarga inti! " teriak Azrey penuh excited.
"Ah kau benar. Dan.... Aaaaaaaaa! " Zehan berteriak.
"Dasar bodoh. Otakmu baru nyambung sekarang. Mereka akan malam di rumah ini bodoh. Itulah sebabnya aku dari tadi beres-beres. Dari pada mengomel lebih baik kau bantu aku merapikan rumah. Lagi pula koki yang di sewa Ayahmu akan segera sampai. Setidaknya berikan kontribusi mu. " omel Azrey bersih keras mengajak Zehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]
FantasíaKatanya kucing punya 9 nyawa ? Ah cuma 9, kayak gue dong 100 biar pro ! Tentang anak laki laki yang datang kedunia lain dan mencoba untuk menyelesaikan quest. Tapi malah jadi adik dari kakak Antagonis? Fase dimana Aez sangat mencintai "Tulisan" D...