CH. 75

1.6K 302 58
                                    




     Seorang gadis muda dengan rambut pink dan mata emerald itu terjatuh saat kakinya tak sengaja menyandung batu di depannya. Membuatnya meringis kesakitan. Zehan terkadang adalah orang yang ceroboh dalam hal-hal seperti ini. Terlihat lututnya berdarah. Zehan membersihkan kedua telapak tangannya yang kotor akibat beberapa debu.

    Zehan terkejut saat sebuah tangan menyodorkan diri untuk membantunya berdiri. Sosok itu adalah Edmund. Saat ini Edmund sedang bertugas untuk mengantarkan beberapa buku bekas dari Akademi untuk di berikan pada sekolah kecil milik nona Ashley.

    "Kau tidak apa-apa? " Tanya Edmund dengan ramah.

     "Ah iya, aku tidak apa-apa. " Jawab Zehan yang sedang menyamar.

     "Lututmu terluka. " Ucap Edmund melihat ke arah darah yang membasahi lapisan kulit luar itu.

      "Ah tidak apa-apa, jangan khawatir. "

      "Aku tidak khawatir, hanya saja sayangkan jika lututmu nanti meninggalkan bekas yang tidak perlu. "

Dengan inisiatif nya, Edmund mengeluarkan salep dan mengoleskan pada lutut Zehan. Dengan hati-hati Edmund memberikan salep tersebut.

     "Siapa namamu? " Tanya Edmund tiba-tiba.

     "Emn, Vivian. " Ucap Zehan spontan.

     "Baiklah nona Vivian sekarang sudah selesai, lain kali berjalan lah lebih hati-hati. " Ucap Edmund penuh perhatian.

Vivian mengangguk dan mengucapkan Terima kasih pada Edmund.

Namun siapa sangka jalan yang mereka tuju akan sama.

Vivian dan Edmund berbincang di sepanjang jalan. Edmund ternyata orang yang ramah dari kelihatannya. Padahal saat di Akademi Edmund selalu terganggu pada semua orang yang mencoba untuk mendekati nya. Mereka pun sampai di sebuah gedung kecil dimana itu terlihat sebagai sekolah dengan fasilitas yang lumayan.

     "Nona Ashley, aku datang membawa beberapa buku bekas dari Akademi. " Kata Edmund memanggil.

      "Iya... Tunggu sebentar. " Terdengar suara perempuan dari balik pintu.

Krieetttt.....

     Pintu itu terbuka dan langsung menampilkan sosok perempuan cantik seolah peri yang turun dari langit. Sangking cantiknya Zehan terpesona dan terdiam di tempat. Ashley tersenyum melihat tingkah polos Zehan.

    "Halo nona kecil, siapa ini? Aku baru pertama kali sepertinya melihatmu. " Tanya Ashley.

     "Dia Nona Vivian, katanya Nona Vivian ingin belajar karena mendengar rumor ada sekolah gratis yang di buka di sekitaran Akademi Kekaisaran. Nona Vivian berasal dari keluarga yang tidak mampu. Tetapi semangatnya untuk belajar begitu tinggi. Iyakan Nona Vivian? "

Edmund dengan semangat menjelaskan tentang Zehan pada Ashley. Dan Ashley sangat senang mendengar hal tersebut.

    "Baiklah, ayo masuk. Kelas akan di mulai 2 jam lagi. Selagi menunggu bisakah Nona Vivian membantuku? " Tanya Ashley.

    "Ya tentu saja. " Ucap Vivian bersemangat.

Edmund pamit untuk kembali ke Akademi dan Ashley berterima kasih atas bantuan Edmund.

    "Hei, kelas Nona Ashley akan berakhir pukul 01.00 siang hari. Mau kah kau pergi bersamaku untuk membeli beberapa alat tulis untuk kelas Nona Ashley? " Tanya Edmund sebelum pergi.

    "Ya itu boleh saja. "

Edmund terlihat senang. "Kalau begitu, sampai jumpa Nona Ashley, Nona Vivian. " Edmund pergi sembari melambaikan tangan.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang