CH. 38 (Bangkit)

2.5K 454 72
                                    

     Bayangan hitam ini membentang hampir keseluruhan ruang. Mereka bertiga reflek menoleh ke arah belakang dan mendapati seekor hewan keturunan dewa yang masih hidup sampai saat ini.

    Itu adalah seekor Naga. Namun kali ini Naga yang bangkit adalah Naga hitam sisik emas disertai sisik perak dingin. Itu adalah Naga di kasta puncak tertinggi. Nafasnya sangat panas dan dapat menyemburkan api seperti lava magma. Namun dapat berubah menyemburkan es beku dengan dingin yang dapat membekukan tulang manusia.

    Mata yang merah menyala seolah api adalah ciri khas dari Blazehydra Dragon dengan tanduk es bercabang seolah kijang liar. Dalam catatan Kekaisaran Blazehydra bangkit 300 tahun yang lalu.

  

    Rrroooaaaaaarrrr.......!!!!

Naga itu menyemburkan api panas yang melelehkan apa saja di dekatnya.

   Azrey dengan cepat membanting tubuh ke sebelah kiri sedangkan Adelio dengan cepat menarik Zehan kepelukannya, menjatuhkan diri ke arah kanan. Kegesitan mereka dalam menghadapi situasi menghindari keadaan fatal sementara.

   Mata Naga itu melirik ke arah Zehan, jelas sekali jika Naga itu mengincar Zehan. Mereka bertiga dengan cepat berpencar menyelamatkan diri dari hawa panas yang keluar dari mulut Naga.

   Bumi bergetar, lantai yang mereka pijaki retak ke segala sisi. Azrey dan Adelio dengan sigap menghindar dan melompati bebatuan yang muncul tak beraturan akibat retakan yang terjadi.

Berbeda hal nya dengan Zehan. Zehan harus lebih berusaha lebih keras, melompat dan menghindar bukanlah hal yang mudah karena Zehan memiliki latar belakang yang berbeda.

   Rrrooaaaarrr....!!!!

   Sekali lagi naga itu menyemburkan nafasnya namun kali ini adalah hawa dingin yang menusuk tulang. Lantai pun menjadi beku dengan retakan runcing mengikuti bebatuan yang menyeruak kepermukaan.

Azrey dan Adelio semakin berhati-hati dalam berpijak. Dalam keadaan genting seperti itu Zehan terpeleset dan jatuh. Sebelum tubuhnya menghantam permukaan tanah. Tanah kembali bergetar yang membuat lantai kembali menyeruak tidak beraturan. Medan pijakan yang berubah membuat tubuh Zehan terlempar tepat ke depan wajah Naga.

   "Tidakkk, tuan Zehan! " Teriak Adelio panik.

Azrey berlari dengan cepat berusaha untuk menggapai keberadaan Zehan namun tubuhnya terpelanting jauh dan terbentur bebatuan yang tiba-tiba menyembul ke permukaan.

    "Ughh.. " Azrey kesakitan. Sepertinya lengan kirinya patah dan kepalanya mengeluarkan darah. Penglihatannya mulai kabur dan berbayang. Azrey hanya mengernyitkan keningnya sambil meringis kesakitan.

    Adelio yang melihat hal tersebut kini berganti inisiatif untuk menyelamatkan Zehan. Ia berlari dan menaiki batu yang menjulang tinggi akibat tanah yang tidak rata. Dengan cepat Adelio berlari dan melompat dari atas batu tersebut dengan menghunus pedang.

   "Hyaaaaaattt.......! " Adelio berteriak menusukkan pedangnya ke arah kepala Naga.

    Naga itu mendongak ke atas, berteriak yang membuat suatu momen beku. Itu adalah dimana tubuh bereaksi terdiam oleh suara keras hewan buas. Adelio yang melompat langsung terkena efek beku yang kemudian ditanggapi oleh naga tersebut memutar ekor dan tepat menghantam tubuh Adelio.

    Adelio terjatuh dari ketinggian dan terlempar menghantam permukaan. Puing-puing kecil bahkan terlempar karena kuatnya tubuh Adelio yang menghantam permukaan.

   "Adeliooo....! " Teriak Zehan.

   Darah segar keluar dari mulut Adelio dan ia kehilangan kesadarannya. Keadaan mereka sangat genting dan hanya meninggalkan Zehan yang berada tepat di depan moncong Naga.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang