CH. 74

1.8K 308 34
                                    


Beberapa jam sebelumnya.

     Setelah ujian selesai Zehan dan teman-temannya berniat untuk kembali ke Asrama. Berbincang penuh tawa Zehan seolah tidak perduli atas semua cemoohan tawa yang mengarah padanya. Baginya itu tidak penting karena Zehan memiliki tugas khusus berada di dunia ini. Dan salah satunya adalah untuk bertemu nona cantik yang baru saja lewat di depan matanya.

   Ashley berada di lingkungan Akademi Kekaisaran yang artinya. Plot awal dari semua penderitaan akan di mulai. Zehan langsung mengikuti Ashley yang ternyata memiliki kepentingan khusus yaitu sebagai pengantar bahan tanaman herbal kepada Countess Zermatt.

Begitu senangnya Zehan bahkan sampai menguping pembicaraan antara Countess Zermatt dan Nona Ashley. Ternyata Ashley membuka sebuah sekolah kecil dimana rakyat biasa dapat membaca dan menulis tanpa di pungut biaya. Zehan berencana untuk mengikuti kelas yang di adakan Nona Ashley namun ada sebuah kendala yaitu hanya anak perempuan yang bisa mengikuti kelas Nona Ashley.

   Zehan berlari ke asrama yang dimana kedua sahabatnya telah menunggunya di dalam kamar. Tanpa berkomentar Zehan langsung mempersiapkan tas dan beberapa kosong buku miliknya dan pergi meninggalkan kamar begitu saja.

Klakkk...

   Suara pintu kamar tertutup. Baik Azrey maupun Leon kebingungan dengan hal ini. Tak lama berselang Zehan kembali masuk ke kamar dengan tiba-tiba yang membuat Leon sedikit terkejut.

   "Aish! Anak gila! Apa yang sebenar nya kau lakukan? " Tanya Leon sedikit gemas diiringi kesal.

    Zehan masuk dan hanya duduk di kursi belajar. "Hei apa siswa rakyat jelata membawa buku dan tas saat sekolah? "

    "Tentu saja mereka tidak akan bawa, buku adalah hal yang mahal dari pada membeli buku atau tas lebih baik mereka membeli makanan. " Jawab Leon.

    "Hah, untung saja aku tidak pergi tergesa-gesa. "

    "Memangnya ada apa? " Tanya Leon kini penasaran.

Sedangkan Azrey masih sibuk mengerjakan beberapa soal dan tugas miliknya dan Zehan.

    "Begini, kau tahu besok adalah pelajaran dari Pak Morissette Reiner. Aku sangat tidak suka dengan pak Reiner. Karena ia selalu saja mencoba untuk mengambil kesempatan dari ku. " Ucap Zehan.

    Azrey langsung berhenti menulis saat mendengar hal itu dari Zehan. Matanya kini serius dah mengarah pada Zehan. "Mengambil kesempatan? "

    "Ya, aku pikir dia orang tua yang sedikit mesum. Apa wajar bagi seorang pengawas menyentuh paha siswa laki-laki? " Ucap Zehan dengan entengnya. Zehan kini bersandar pada Leon yang berada di dekatnya.

     "Apa? Kapan dia menyentuh pahamu?" Tanya Leon seolah tak percaya.

    "Dua hari lalu saat di ruang peralatan alkemis. Pak Reiner memintaku untuk membantunya membersihkan beberapa botol kaca. Awalnya biasa saja. Tapi aku merasa aneh saat ia sengaja mendekat dan mencoba menyentuh tubuhku. Menjijikan. Tapi yah sudahlah, lagi pula aku tidak mau memikirkan hal itu. "

Leon terkejut bahkan Azrey benar-benar marah. Tapi tetap tersenyum karena Zehan masih berada dalam mood yang senang untuk bercerita. Azrey masih ingin mendengar apa saja yang Zehan katakan kali ini.

    "Jadi besok aku akan pergi bolos lagi, yeay! " Zehan berjingkrak dengan mata binar itu.

Azrey tersenyum. "Baiklah jika begitu tuan, aku akan pastikan tuan akan membolos besok dengan damai. " Kata Azrey kini ikut berjingkrak. Tetapi senyum Azrey malah membuat Leon mengernyit takut. Mata itu adalah mata yang siap untuk membunuh. Mungkin Zehan tidak sadar tetapi Leon sadar akan hal itu.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang