CH. 60 Harga pantas

1.8K 335 38
                                    

     Clevin bergegas masuk setelah Mothra betina keluar dari dalam goa. Dengan pekikan nyaring yang memekakkan telinga, Mothra terbang mengudara menyebarkan serbuk beracun dalam jangkauannya.

Clevin mencari adik nya dengan perasaan gusar. Dalam hatinya ia membayangkan kemungkinan terburuk apalagi saat mendengar penjelasan dari Azrey.

Benar saja, Zehan sudah tersandar di batu dinding goa. Keadaannya benar-benar buruk. Banyak sekali darah yang keluar dari tubuhnya. Bahkan wajahnya kini mulai memucat.

Rambutnya yang panjang sebahu menutupi hampir sebagian mata dan wajah Zehan. Terdapat noda darah yang mengalir dari mulutnya hingga jatuh mengotori pakaian putih dengan ruby sebagai pengikat dasinya.

Zehan tidak bergerak sama sekali. Rambutnya yang berwarna hitam itu perlahan menjadi putih perak sebagian. Tangannya tergeletak dengan belati simbol Athea di dekatnya.

Sebagian leher Zehan mulai membiru dengan darah segar yang kini berubah warna kehitaman. Zehan tidak menunjukan tanda-tanda kehidupannya.

Hal yang ditakutkan oleh Clevin akhirnya terjadi. Ia kehilangan adiknya untuk kedua kalinya. Clev berlari cepat menghampiri tubuh zehan. Masih terasa hangat, namun keadaannya buruk.

Clev yang tidak percaya bahkan berkali-kali menggenggam nadi di tangan adiknya itu. Mendengar dengan seksama detak jantung dan suara nafas di dada adiknya.

Benar, Zehan tidak lagi bernafas.

Clev terpaku diam tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Sedangkan di luar sana Mothra betina mengamuk dan masih memekik kuat.

Air mata itu mendera, membuat perasaan berkecamuk dalam dada clev. Nafas itu tidak teratur mengetahui fakta yang tidak dapat ia terima.
Clev menyalahkan dirinya karena terlambat.

Setengah jam berlalu, clev masih terduduk di depan tubuh zehan yang masih tersandar di tempatnya. Tangan itu kini mulai dingin. Dan Clev tertawa gila karena tidak percaya dengan hal ini.

    "Kehehehe... Zehan, aku tahu kau hanya tidur saat ini, bangunlah.. " Kata Clev dengan suara bergetar.

Namun hanya ada keheningan di dalam goa.

Di luar goa terdengar Mothra sepertinya menyerang Azrey. Clev tahu Azrey sekarat. Jika Clev mau, Azrey bisa ia selamatkan. Namun Clev membiarkan hal tersebut. Dan tak lama suasana menjadi sangat hening dengan Mothra yang terbang menjauh.

   "Sepertinya anak itu juga tewas hahahaha. " Clev tertawa.

Ia masih tidak mempercayai semua yang telah terjadi di depan matanya. Clev menangis terisak di depan tubuh zehan yang kini semakin dingin.
Darah di tubuhnya kini perlahan berhenti dan sedikit mengering.

Clev mengambil belati simbol Athea itu di genggamannya.

    "Sialan! Sialan! Sialan! Jika aku memilih untuk perduli pada Ledregard Zehan tidak akan pergi ke tempat seperti ini. Harusnya aku mengurungnya di dalam mansion. Seharusnya aku merantai kedua kakinya. Aku bodoh... Huhu... Huuu... Hikksss... Haaaa. " Clevin menangis.

Clevin meraung di depan tubuh zehan.

Disaat harapannya mulai pupus, Clev melihat jari telunjuk zehan bergerak. Sebuah keajaiban yang membuat Clev bergejolak senang.

    "Zehan... Zehann... Kau sadar? Apa kau baik-baik saja. " Clev terlihat kebingungan bersamaan dengan rasa senang.

Zehan tiba-tiba saja langsung menekan tubuh clev. Hingga Clev terjatuh dengan Zehan yang duduk di atasnya. Zehan merebut belati simbol Athea dan mencoba untuk melukai Clev.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang