CH. 70

1.6K 299 10
                                    

    Mata berwarna coklat jernih itu selaras dengan rambutnya yang berwarna coklat gelap. Leon kini bersama Azrey tengah berada di sebuah taman khusus milik Zehan Athea. Terdapat banyak banyak bunga. Yang hampir seluruhnya adalah jenis mawar dari berbagai warna. Dan ada satu bunga paling di jaga di taman itu. Yaitu bunga mawar putih dengan gradasi biru. Bunga itu adalah bunga kesukaan Zehan.

   Semenjak belajar di Akademi Kekaisaran, Azrey tidak sempat mengurus bunga-bunga ini. Walau para pelayan lainnya juga menjaga taman ini dengan baik. Azrey merasa kurang jika bukan ia sendiri yang merawat bunga mawar ini. Terlebih bunga langka berwarna putih gradasi biru. Sangat sulit untuk membuatnya tetap hidup di luar tanah asalnya.

   Kali ini bunga mawar itu sudah menunjukkan kuncup mekarnya. Dan Azrey memetik satu tangkai bunga mawar tersebut untuk menjadikannya sebagai hiasan dasi milik Zehan Athea.

    "Ini sangat serasi dengan mata biru milik tuan Zehan. " Gumam Azrey.

    "Kau ini sangat perhatian ya, tapi bukankah mata kalian sama-sama berwarna biru? Yah walau mata milik Zehan memiliki warna biru yang sedikit berbeda. " Ucap Leon sembari memperhatikan berapa cantiknya taman milik Zehan. Bahkan aroma harum semerbak ini memuat Leon nyaman.

    Azrey hanya tersenyum.

    "Kau kenapa malah memilih menjadi pengawal sekaligus pelayan pribadinya? Aku pikir dengan kemampuanmu yang hebat dalam menggunakan pedang kau pasti sudah di Terima di divisi pengawalan keluarga kerajaan. Jika itu untuk uang dan kehormatan , itu bahkan lebih dari cukup dari pada menjadi seorang pelayan dari tuan muda Athea. " Ucap Leon.

Azrey lagi-lagi tersenyum. Leon yang tidak mendapat jawaban kini duduk di samping Azrey.

    "Hem, jika Zehan tiada, apa yang kau lakukan? " Tanya Leon spontan.

Kalimat itu membuat Azrey terkejut dan membuatnya panik sesaat.

     "Zehan tidak akan mati dengan mudah, jika kematian berencana untuk menghampirinya, maka aku dengan senang hati akan menghalau itu semua. "

    "Kenapa kau melakukan hal itu? Kau berhak hidup dengan pilihan dan keinginanmu sendiri. "

    "Ada hal yang tidak bisa aku katakan, tapi selama aku masih hidup, aku akan berusaha untuk membuatnya tersenyum. Dan keinginan terbesarku adalah membuatnya tertawa bahagia. " Ucap Azrey.

     "Tapi kenapa? Semua orang butuh alasan bukan? "

     "Awalnya aku hanya menganggap nya teman, tapi saat aku mengetahui siapa Zehan. Aku mulai memberi semua kasih sayang ku untuknya. "

     "Huft, dia tidak mungkin saudara mu bukan? Apakah mungkin kalian adalah keturunan tidak resmi dari wilayah utara? "

     "Hahaha, itu tidak mungkin. " Azrey tersenyum hangat.

Dengan setangkai bunga mawar yang telah ia petik itu. Azrey kini menuju kamar Zehan dengan di ikuti oleh Leon.

     "Aku sedikit kesal, kenapa Dewa menciptakan manusia sepertimu, itu membuatku sedikit iri dan sedih. Karena yang aku tahu. Saat seseorang lebih memberikan hidupnya atas orang lain. Maka orang itu akan hancur pada akhirnya. "

     "Tidak masalah. Selama itu adalah untuk tuan Zehan. " Ucap Azrey tegas. Sorot mata kalem itu menjadi tegas.

      "Hzzz.. Terserahlah. Aku sudah memperingati mu. Jika hari seperti itu datang jangan pernah menyalahkan takdir apapun. " Ucap Leon.

****

   Squishy, Blizz dan Fluffy melarikan diri dari kejaran koki mansion Athea karena lagi-lagi Squishy mencuri cemilan manis dari dapur mansion. Bahkan kali ini membawa dua teman lainnya.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang