CH. 109 Siapa kau?

1.2K 226 43
                                    



[Anda telah mati]

[Anda memiliki 40 dari 100 nyawa]

[Sistem terkonfirmasi]

[Status pengajuan terpenuhi]

[Memulai Blessing]

[Selamat! Proses berjalan 93%]

[Silahkan penuhi Blessing selanjutnya]


"Sial! Aku menghabiskan 13 nyawa hanya untuk mendapatkan apa yang ku inginkan. Tidak masalah ini sebanding dengan apa yang sudah ku rencanakan. Hanya 7% dan semua itu akan selesai. " Batin Zehan.

Kini ia terduduk lelah di samping Ashley yang membawakan nya sebuah teh beracun. Dengan senyum tanpa bersalah itu Ashley datang pada Zehan.

    "Nona Ashley ku mohon jangan lakukan ini lagi. Tubuhku ku pikir tidak bisa melakukannya. Dalam waktu 3 minggu aku sudah menghabiskan 13 nyawa. Aku ingin muntah sekarang. " Rengek Zehan memelas pada Ashley dengan wajah polosnya itu.

Ashley melirik pedas ke arahnya. Matanya seolah memikirkan sesuatu.

    "Apa kau baru saja mengundang waktu kembali? " Tanya Ashley padanya.

Zehan mengangguk. Ia mengucek kedua matanya seolah sangat kelelahan.

   "Aaaaaa... Zehan ku memang luar biasa, itu artinya kau sudah meminum teh beracun ini ya. Aaa, aku sungguh sayang padamu. Jika seperti ini aku lebih mencintaimu dari pada kakakmu. " Ucap Ashley senang sembari memeluk erat Zehan.

Tak,

Tangan itu jatuh lunglai. Zehan kehilangan kesadarannya. Membuatnya tak berdaya dalam pelukan Ashley.

Sejak kejadian di kediaman Ledregard, phantom berdiskusi dengan Ashley agar menjauhkan Zehan dari Ledregard. Phantom berpikir jika Zehan akan menjadi sumber masalah bagi adiknya. Terlebih bukannya seorang Athea harus tinggal bersama Athea?

Ashley pun menyetujui dengan niat untuk membunuh Zehan dan menghabiskan semua nyawa yang di miliki oleh Zehan.
Sifat penurut Zehan yang selalu mengatakan apapun pada Ashley membuatnya sedikit bersimpati, mungkin ia sangat menyukai sikap Zehan yang penurut dan tidak memberontak seperti sebelumnya.

Bahkan karena itu juga Ashley sangat ramah terhadap Zehan. Ashley telah menjelaskan rincian siapa Zehan pada Clevin. Dan Clevin menerimanya begitu saja karena Clevin sadar jika ia sendiri banyak melupakan sesuatu yang penting.

Sedangkan Ledregard, ia sama sekali tidak mengganggu apapun yang Ashley lakukan. Mungkin ini ada hubungannya dengan permintaan phantom. "Sangat bisa di andalkan. " Pikir Ashley senang tehadap kerja phantom untuknya.

.
.
.

    Udara hangat musim semi berhembus. Banyak bunga bermekaran bahkan di rumah kaca mawar biru milik Zehan yang tak pernah terurus. Hari ini Ashley dengan khusus memanggil beberapa tukang kebun terbaik.

Ashley dengan sengaja membuat taman kaca itu kembali istimewa, bahkan Zehan menjadi boneka yang harus berada di sisi Ashley. Keadaan taman itu benar-benar indah dan Ashley pergi untuk mengurus sebuah urusan penting meninggalkan Zehan dan Clevin di taman kaca.

Zehan dengan anggun meminum Teh hangat yang telah tersedia. Sedangkan Clevin masih tidak percaya dan sedikit cemburu sebab keberadaan zehan yang lebih di sukai Ashley akhir-akhir ini.

    "Ada apa? Apa kau cemburu jika tunangan mu lebih memilih ku untuk menghabiskan waktunya bersama ku? " Tanya Zehan.

    "Kau... Kenapa sifatmu berbeda saat berada di depan ku dan Ashley? "

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang