CH. 66

1.8K 335 55
                                    

     Jejak tapak sepatu dari 3 pasang kaki itu ter-cap di atas tumpukan salju itu. Dengan memakai sepatu bot tinggi hangat Zehan, Azrey, dan Leon melewati jalanan bersalju. Mereka bertiga menggunakan portal lintas yang di bawa oleh Azrey. Harga mahal dari 1 kertas portal lintas membuat Leon kebingungan akan identitas dari Zehan dan Azrey. Namun Leon enggan bertanya dan pokus ke tujuan mereka untuk mendatangi tempat dimana pintu ajaib bawah tanah itu berada.

    Zehan dengan memakai sarung tangan hangat itu nampaknya sangat senang bermain-main berbeda sekali dengan dirinya yang sakit beberapa waktu lalu. Squishy tidak kelihatan sejak mereka kembali dari goa Mothra dan Zehan tidak terlalu ambil pusing karena biasanya squishy akan kembali ke pojokan dapur mansion Athea untuk mencuri banyak roti dengan berbagai macam bentuk dan rasa.

    Ada Mothra kecil seukuran tas kecil yang terbang mengitari Zehan. Ia sangat kecil dan lucu. Dan bulu putih lembut itu membuatnya sangat lucu. Zehan juga sering memeluk serangga bersayap itu.

Diperjalanan itu mereka berbincang membahas banyak hal.

    "Zehan, apa kau memilih kelas sihir karena bakat mu adalah seorang summoner? " Tanya Leon.

    "Apa itu? " Zehan malah balik bertanya. Blizz terbang menukik dan kehelingan keseimbangannya yang membuatnya jatuh tenggelam di atas tumpukan salju yang tebal.

Zehan berlari untuk mengambil Blizz yang menyamar menjadi bagian dari hamparan salju itu.

Kiki.. Kiiikiiiiyyy....

    "Hahaha." Zehan tertawa senang.

   Mothra itu kesenangan saat Zehan berhasil menangkapnya dan mendekapnya dalam pelukannya. Zehan terlihat bahagia.

Samar-samar terdengar suara hewan lainnya dan Zehan yakin jika itu bukan dari Mothra. Zehan kini pokus melihat kiri dan kanan mencari dari mana asal suara itu berasal.

Kyunggg... Myuu... Yuu.. Myuu...

Terlihat seekor anak rubah salju menggeliat bermain diatas tumpukan salju.

Blizz yang sadar akan kehadiran monster lainnya, terbang mengarah pada rubah salju kecil itu.

Blizz kesenangan mengejar rubah itu yang melompat kesana kemari, sedangkan Zehan kini ikut mengejar mereka. Azrey dan Leon hanya tertawa melihat pemandangan ini. Zehan akrab dengan para monster sepertinya.

    "Tunggu sebentar."

Leon memperhatikan rubah itu dengan seksama. Leon tahu jelas jika rubah salju berbentuk kucing namun ini lebih terlihat seperti kucing. Dan tidak ada spesies kucing salju di kontingen ini.

    "Itu apa? itu rubah salju? Kucing salju? Atau kelinci salju?" Leon keheranan.

    "Memangnya kenapa kalau rubah salju? Ataupun kelinci salju? " Tanya Azrey.

     "Kucing salju itu manifestasi dari kekuatan Pangeran Neilson dalam cerita dongeng keluarga Kekaisaran. Pangeran yang gugur dalam perang menyebarkan kekuatan murni miliknya. Itu terlihat seperti rubah padahal bentuknya adalah kucing. " Jelas Leon pada Azrey.

Azrey antusias karena mendapat informasi dari Leon.

Saat mereka asik berbincang, Azrey dan Leon kehilangan sosok Zehan.

Azrey panik karena hal ini.

Mereka berdua mencari Zehan kesana-kemari namun tidak menemukan keberadaan Zehan. Seolah Zehan di telan oleh bumi.

Raut wajah Azrey terlihat tidak baik, padahal hanya sepersekian detik saja mata itu tidak mengawasi langkah dari tuannya.

Leon mencoba untuk menenangkan Azrey yang seolah ketakutan.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang