Zehan yang sedih tidak dapat berhenti menangis. Ia benar-benar terkejut dengan kondisi Duke yang memprihatinkan. Wajah tampannya ang selalu tersenyum itu kini di nodai oleh luka parah seolah wajahnya rusak seperti kaca yang terjatuh. Terdapat retakan-retakan dengan garis hitam. Sekali lihat pun itu adalah racun.
Azrey menunggu Zehan di luar balkon kamar itu.Saat ini Zehan mencoba untuk menghentikan air matanya yang mengalir dengan mengusap kedua tangan di matanya. Terdengar suara tawa kecil dari Carsson.
"Saat kau menangis seperti itu, kau terlihat seperti clevin"
sedikit demi sedikit Zehan mulai tenang. Zehan duduk di samping Carsson yang kini ikut duduk bersebelahan dengannya. Dengan wajah sendu itu Zehan cemberut. Ia benar-benar hanya seorang anak kecil terlebih dari apapun yang telah terjadi sampai saat ini.
"Kenapa kak Duke bilang seperti itu, mana mungkin kakak terlihat mirip denganku, aku ini cengeng dan rapuh sedangkan kak Clev dilihat dari manapun juga wajahnya selalu datar dengan sikap dinginnya pada semua orang. Terlebih saat sorot mata merah tajam itu melihat orang lain, siapa saja akan di buat ciut olehnya". Zehan masih memasang wajah cemberut.
" Kata siapa? Saat Clev kecil ia sering sekali menangis. Bahkan ia akan menangis walau dengan hal sekecil apapun".
"Benarkah? " Zehan tidak percaya namun ekspresi nya penasaran terhadap apa yang disampaikan oleh Carsson.
Carsson mengangguk. Kini Carsson mengajak Zehan pokus pada ceritanya. "Dulu saat aku berusia 7 tahun, aku tidak sengaja bertemu anak kecil bermata merah tengah duduk di tepi kolam.
Waktu itu, ayahku membawaku untuk mengunjungi kediaman Athea karena urusan bisnis."Zehan kini mulai tertarik dengan apa yang Carsson ceritakan.
"Aku pikir ia hanyalah anak pelayan yang bekerja di mansion karena pakaiannya benar-benar buruk untuk seorang bangsawan. Aku hanya iseng berkeliling karena bosan, namun melihat Clev sendirian di dekat kolam, entah kenapa aku jadi tertarik dan malah memperhatikannya.
Kau tahu apa yang kakak mu lakukan waktu itu? " Kini Carsson memberi umpan pada Zehan.Zehan menggeleng dengan antusias.
"Clev memberi makan ikan yang ada didalam kolam, memberi gula pada sekumpulan semut dan memberi biji-bijian kepada burung liar. Clev sangat senang saat itu. Mata merah itu benar-benar cantik. Bahkan aku masih ingat pada senyum nya waktu itu. Hal itu membuatku jatuh cinta". Carsson tersenyum.
" Lalu? " Kini Zehan duduk bersila dengan serius mendengar carsson lebih jauh.
"Beberapa kali aku datang kekediaman Athea dan aku selalu melihatnya di tempat yang sama. Hanya saja kali ini ada lebih banyak burung yang datang dan mulai hinggap di kepalanya. Clev itu pada dasarnya penakut. Ia gemetaran karena burung-burung itu terus dan hinggap di kepala maupun pundaknya. Lalu.... "
Zehan semakin penasaran.
"Ada seekor lebah yang datang. Clev langsung berlari yang membuat para burung juga berterbangan ke segala arah. Aku terkejut karena wajah yang selalu tersenyum saat sendirian itu menangis ketakutan. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada saat itu. Namun dengan seiringnya waktu berlalu, aku tahu jika Athea tidak berlaku ramah untuk Clev. Semakin aku mengetahuinya semakin aku marah dalam hatiku. Mereka semua ingin membunuh Clev. Terkadang ia menangis sendirian. Hidungnya akan memerah saat menangis seperti orang yang terkena flu. Dia benar-benar hangat bagi ku. Dan aku masih anak kecil dengan pikiran anak kecil dalam kepalaku "
Carsson tertawa kecil.
"Lalu aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Diluar dugaan ia sangat ramah padaku. Dan langsung menyebutku sebagai sahabatnya. Apa kau tahu Clev suka sekali bermain menjadi seorang pangeran. Ia akan membuat sebuah mahkota dari rerumputan liar yang tumbuh di sekitar kolam. Ia selalu ceria dan berlari kesana-kemari. Senyumnya adalah yang terbaik bagiku. Aku mulai berteman akrab dengannya.
Tapi suatu hari saat kami berjanji untuk bertemu kembali. Clev datang dengan menangis. Clev bilang jika ia ingin pergi dan melarikan dari rumah karena tidak ada yang menyayanginya. Clev bilang aku harus membawanya pergi bersamanya kemanapun aku pergi.
Umurku waktu itu masih kecil untuk melihat apa yang terjadi di ruang lingkup kekuasaan orang dewasa dan berpikir jika Clev pergi maka aku tidak akan pernah bertemu lagi dengannya.
Jadi aku membuat janji padanya. Aku bilang jika aku akan melindunginya apapun yang terjadi. Dan jika ada yang mencoba untuk menyakitinya, maka aku akan datang untuk membalas rasa sakit hatinya. Clev menangis dengan mengatakan Terima kasih padaku. Ia percaya dan mulai menggantungkan apapun padaku.
Ia menganggap ku sebagai sesuatu yang berharga. Aku tahu jelas mata itu memberi cinta untukku. Kami sering berkirim surat lewat elang kecil yang ku berikan padanya. "
![](https://img.wattpad.com/cover/345081344-288-k175223.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]
FantasyKatanya kucing punya 9 nyawa ? Ah cuma 9, kayak gue dong 100 biar pro ! Tentang anak laki laki yang datang kedunia lain dan mencoba untuk menyelesaikan quest. Tapi malah jadi adik dari kakak Antagonis? Fase dimana Aez sangat mencintai "Tulisan" D...