CH. 15

3.9K 498 9
                                    



     Mata berwarna merah itu terlihat sayu sesaat kembali sadar. Ia terbaring di ranjang rawat pasien. Siapa yang menyangka jika Clevin yang di kenal sebagai salah satu monster dari Kekaisaran jatuh pingsan.
Beberapa kali memejamkan mata, Clev tampak kosong.

     "Bagaimana keadaanmu sekarang? " Tanya Carsson.

Benar saja, Duke Ledregard langsung datang ke Viscounty Rashkan saat menerima surat dari elang. Carsson duduk di samping Clev yang masih terbaring ditempat tidur.

    "Apa kau merasa ada yang tidak nyaman? Sakit? Atau kau haus? Katakan padaku, melihatmu hanya diam membuatku sedikit takut". Ucap Carsson.

Clev sepertinya tidak memiliki tenaga untuk berdebat dengan Carsson kali ini. Ia hanya memejamkan matanya beberapa kali. Dan kembali terbawa tidur.

    " Istirahatlah, semuanya baik-baik saja". Ucap Carsson.

    "Terima kasih". Suara pelan Clev itu kini samar dengan dirinya yang kembali tidur.

Semua orang tahu jika Duke Carsson akan selalu mendukung di mana pun Clev berada, tak terkecuali hari ini. Aura membunuhnya itu benar-benar pekat saat sampai di rumah medis.

    "Ku pikir obat penenang itu bekerja dengan sangat baik". Ucap Luke.

    " Ya, sepertinya begitu ". Balas Carsson.

    " Tapi, apakah harus seperti ini? " Tanya Luke.

    "Jika kita tidak memberinya penenang, Clev pasti sudah berlari mencari adiknya seperti orang gila. Aku tidak ingin membiarkan hal merepotkan seperti itu terjadi".

     " Hem kau ini Benar-benar perhatian ya, aku iri, setidaknya monster seperti kalian bisa berteman akur itu sangat mengerikan. Dan untunglah kalian berada di pihakku".

     Cerutu itu mengeluarkan asapnya, saat Carsson dengan santai merokok di depan Putra Mahkota Luke.

    Suara pukulan keras mengarah ke kepala Duke itu.

    "Orang bodoh mana yang merokok didepan orang sakit" Omel Luke kesal.

    "Ah, kau benar". Seolah tersadar Carsson langsung keluar ruangan dengan tersenyum geli.

    " Bisa-bisanya manusia seperti nya jadi seorang Duke di Kekaisaran". Luke menggeleng sembari memegang kepalanya.

Luke pun keluar ruangan tersebut dan kini berada di ruang rawat Zehan. Dengan tatapan penasaran itu Luke terus memandang Zehan.

    "Walau kau seorang Putra Mahkota, terus-terusan menatap orang seperti itu tidak baik". Ucap Zehan.

Luke terkejut.

Dalam mata emeraldnya seolah tak percaya, Zehan berbicara padanya. Padahal Luke tahu jika Zehan itu bisu. Apakah ini karena efek obat penenang pasca operasi? Biasanya mereka akan berbicara jujur apapun yang ada didalam benaknya.

    " Kau... Kau.. Bisa bi.. Cara? " Tanya Luke gugup.

Namun Zehan hanya diam.

Tak berapa lama, Zehan bangun dengan ekspresi polos. Yang membuat Luke sedikit tertawa.

     "Bisa-bisanya kelakuan adik dan kakak benar-benar mirip pasca obat penenang". Luke berceloteh. Nampaknya susana hatinya Lega karena 2 orang pendukung miliknya masih hidup.

     " Syukurlah, kau tidak mati, kau tahu... Aku berusaha keras loh untuk berlari menyelamatkanmu, setidaknya beri aku hadiah". Ucap Zehan lagi-lagi berbicara.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang