CH. 71

1.6K 345 57
                                    





Apa yang paling menyebalkan setelah berusaha keras?
Bakat!
Mereka yang memiliki bakat dari lahir akan tetap menang melawan pekerja keras paling keras pun di dunia.

     Hiruk pikuk di pagi hari ini memang berbeda dari biasanya. Banyak siswa yang kini mengarah pada sebuah gedung besar. Itu seperti sebuah stadion sepak bola. Sangat besar dengan adanya tribun penonton di dalamnya. Hari ini semua ujian dari semua kelas di tunjukan kepada semua orang. Evaluasi ujian 3 bulan sekali akan di lihat orang seluruh pasangan mata siswa dan pengajar Akademi Kekaisaran.

   Di kelas Bisnis dan Politik untuk tahun pertama di puncaki oleh Adelio Geoffrey. Ya ia adalah Adelio yang sama. Adelio menjadi anak angkat dari Count Geoffrey yang berkuasa di wilayah barat daya Kekaisaran. Dengan batu bara sebagai komoditi utama bisnis miliknya. Adelio dengan cerdas memanfaatkan batu bara dan membuat bisnis kereta uap. Siapa yang tidak tertarik dengan pemikiran cerdas dari Adelio.
Bahkan pihak keluarga kerajaan ikut berinvestasi dalam bisnis ini

 
   Lalu untuk kelas ilmu pedang dan keprajuritan di puncaki oleh Higan De Ellagunt , putra Komisaris jenderal bintang 4 ke pengawalan keluarga Kekaisaran. Ia menjadi siswa di tahun pertama dengan bakat paling memukau di Kekaisaran Akademi. Higan mengalahkan semua siswa tahun pertama yang mengikuti kompetisi berpedang kali ini.

    Dan untuk kelas Sihir di puncaki oleh Leonox Alberta. Putra kedua dari Cirrus Alberta. Namun khusus untuk kelas Sihir, mereka akan menjalani satu lagi ujian pemanggilan atau summoner. Ini adalah nilai khusus dimana seorang magical akan membuat kontrak dengan ruh peri. Ada yang berhasil ada juga yang tidak. Dan di sepanjang sejarah ruh peri es adalah puncak tertinggi dari semua peri yang ada.

    Semua orang berkumpul untuk melihat ujian ini berjalan.
Bahkan gedung kali ini penuh karena mereka ingin menyaksikan ruh peri apa saja yang akan muncul untuk para penyihir muda.

Ada beberapa di antaranya yang dapat memanggil peri namun tidak dapat berkontrak dengannya karena lemahnya ikatan resonansi aura miliknya. Bahkan ada juga yang tidak memanggil sama sekali.

    Leon yang mendapat urutan nomor 27 kini membuat lingkaran Sihir dan berusaha untuk memanggil ruh peri.
Ia berhasil memanggil peri air. Sangat cantik. Itu peri dengan jenis yang sama yang dimiliki oleh saintess Cecilia. Dan Leon mendapat atensi lebih atas pencapaiannya.

   Tak lama berselang, giliran Azrey yang mencoba untuk memanggil peri. Karena pada dasarnya Azrey sudah memiliki kontrak dengan Lily jadi Azrey memanggil Lily untuk datang menjadi mahkluk summon miliknya.

Semua orang terkejut takjub melihat seekor naga berwarna merah setinggi 4 meter berada di tengah gedung tempat berlangsungnya ujian pemanggilan. Bahkan beberapa kepala dari direktorat ke pengawalan istana mulai memasang sorot ketertarikan pada Azrey. Semua orang bertepuk tangan.

    Setelahnya Edmund juga menunjukan hasil yang memuaskan. Ia dapat memanggil ruh peri hutan. Itu sangat cantik namun Edmund tidak bisa langsung berkontrak karena kurangnya resonansi aura mana yang ia miliki. Ini sedikit membuatnya kecewa. Padahal ia sudah sangat bekerja keras baik dalam belajar teori dan pelafalan dari segi mantra dan magic circle. Tetapi tetap saja usaha yang di hasilkan belum sempurna.
Walau begitu ia tetap mendapat tepuk tangan dari para penonton.

    Tibalah pada giliran Zehan Devares. Itu adalah nama Zehan yang tertera di Pin nama miliknya. Devares bukan sebuah nama bangsawan itu seperti nama belian. Terkadang mereka yang tidak terlahir dari bangsawan asli akan membeli nama.

Zehan selalu mendapat urutan terakhir di kelasnya. Bahkan pengajar dan staf ke pengawasan juga sering menegurnya yang hanya bermain dan terkadang bolos bersama Azrey. Setidaknya Azrey memiliki nilai yang memuaskan dibanding Zehan.

Hal ini membuat semua siswa di kelas Sihir mentertawakan Zehan karena mereka pasti sudah menebak kegagalan memalukan seperti apa yang akan tersaji.

    "Zehan kemari lah, dan buatlah lingkaran Sihir milikmu. " Ucap instruktur.

Zehan yang beberapa kali tidak mengikuti kelas Sihir dan malah bolos bersama Azrey sedikit kebingungan untuk membuat lambang Sihir.
Alhasil zehan membuatnya seadanya.

Menggaris lingkaran yang tidak sempurna menggambar garis-garis sesuai keinginannya. Ini seperti lukisan yang di buat oleh anak kecil bahkan mungkin lebih baik anak kecil pada umumnya.

Semua orang mentertawakan Zehan.

Azrey merasa kesal dan tidak Terima mendengar suara yang terus menggangu telinganya. Semua orang mentertawakan tuan kesayangannya. Jelas sekali raut wajahnya sangat kesal.

    "Baiklah, baca mantra pemanggilan yang telah kau pelajari. " Ucap instruktur.

    "Emm.. Bolehkah aku membacanya lewat buku? Karena aku tidak hapal. " Pinta Zehan dengan senyum terpaksa.

Semua orang semakin merendahkan Zehan. Mereka berpikir kenapa anak sepertinya bisa di Terima di Akademi Kekaisaran.

    "Tidak boleh! Ini ujian. Tidak boleh mencontek. Ucapkan mantra apa saja yang kau ingat. " Ucap instruktur itu sabar menghadapi tingkah Zehan.

Zehan terdiam, ia bingung harus memakai mantra apa, Tiba-tiba ia teringat dengan sebuah mantra yang terdapat di dalam buku ajaib yang selalu datang dan pergi sesuka hati.

Zehan pun mulai membaca mantra itu.

cu sângele destinului regelui pe care îl am, te numesc, ridică-te


Saat mantra itu selesai di ucapkan. Suasana gedung mulai berubah. Aura di sekitar mulai mencekam. Terdengar suara bisikan bisikan mengerikan yang entah datang dari mana.

Angin berhembus dengan asap hitam lembut seolah tinta yang tercebur kedalam air. Gedung di penuhi dengan aura kegelapan.
Dalam keadaan itu, sepasang mata berwarna merah muncul di atas langit-langit di atas gedung. Mata itu melihat tepat ke arah Zehan.

Semua siswa terdiam beku, mereka seolah terkena zona beku. Rasa takut itu mengintimidasi perasaan mereka semua. Nafas mereka seolah bisa saja berhenti jika mereka bergerak sedikit saja.

Fenomena ini benar-benar mengguncang Akademi Kekaisaran.

    Asap-asap hitam itu kini bangkit dari tanah membuat banyak sosok seperti pasukan orang-orang mati. Mereka memakai zirah perang dengan jubah hitam yang berhembus seolah angin. Kekuatan itu benar-benar mengerikan. Diantara para pasukan itu muncul seorang jenderal yang memimpin pasukan tersebut. Memegang pedang besar yang tinggi. Mereka semua diliputi aura kegelapan dengan gradasi ungu gelap.

Sosok itu datang berjalan perlahan ke arah Zehan. Menancapkan pedang besar itu di atas tanah. Dan berlutut seperti orang yang memberi kesetiaan kehormatan pada Zehan.

Kepala Akademi yang menyadari hal ini langsung membuat Kristal pelindung.

Benar saja tak lama dari hal itu, Suara jerit itu terdengar ke seluruh gedung yang membuat para siswa menutup telinga. Pekikan itu sangat kuat bahkan membuat beberapa siswa terluka dan mengeluarkan darah dari telinganya.

Semua pengajar dan pengawas langsung membuat barrier tier-S.

    "Tuannnn.... " Teriak Azrey panik.

Namun Zehan hanya terpaku pada mata merah di langit gedung yang terus memandangnya.

Zehan mengangkat tangannya seolah ingin meraih kedua mata itu.

   
   "SADARLAH! KENDALIKAN KEKUATANMU NAK...!!! Seru kepala Akademi.

.
.
.
.
.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang