CH. 105 Ingatan

1.3K 276 42
                                    

     Dua sosok pria itu tengah bermusyawarah memikirkan sebuah cara yang sempurna. Empat mata berbincang serius untuk menyusun serangkaian hal kedepannya.

Sudah dua minggu sejak Zehan dan Higant berada di kediaman Ledregard. Dan tidak ada satupun informasi yang bocor. Setiap pagi Higant rutin sarapan teknik berpedang dari Ledregard dan di malam harinya, Higant akan mengerjakan banyak dokumen pekerjaan milik Duke Ledregard. Jika Higant menolak, raut wajah Carsson akan berubah, yang membuat Higant akan merasa bersalah dan tidak enak. Terlebih atas kebaikan Ledregard selama ini pada mereka.

Lalu bagaimana dengan Rein?

Tidak ada lagi nama Rein yang terdengar, Ledregard dengan terang-terangan memanggil Zehan. Ini sedikit membuat Zehan bingung. Karena namanya tiba-tiba saja berubah panggilan. Bahkan Zehan bertanya pada Cassian tentang namanya dan Cassian akan menjawab jika nama Rein adalah nama kesayangan dan bukan nama sebenarnya.

Hari ini seperti biasa, Zehan duduk diam memperhatikan Cassian dan Ledregard berlatih pedang. Cassian sangat senang saat Ledregard mengajarinya. Senyum itu terpancar jujur di wajahnya dan Zehan selalu anteng tanpa pergi kemana pun saat mereka berdua tengah berlatih.

Saat keduanya selesai berlatih, Zehan berdiri dan menghampiri Cassian untuk sekedar memberikan air putih padanya. Ini membuat aura di sekitar Ledregard berubah suram akan kecemburuan yang mendera.
Terkadang Cassian merasa tidak enak sekaligus senang karena Zehan Lebih memilih dirinya ketimbang Ledregard.

   "Zehan, bisakah kau mengambilkan beberapa berkas dokumen di atas meja ruang kerja ku? " Pinta Duke Ledregard.

   "Um." Zehan mengangguk mengiyakan. Wajahnya tetap polos seperti anak ayam yang menggemaskan. Padahal jika menghitung usia Zehan sudah berada di umur 18 tahun. Mungkin karena tingginya yang hanya 175 saja. Bahkan di bandingkan Higant Zehan terlihat pendek.

.
.
.
.
    "Ah iya, kau bilang saat pertama kali kau bertemu Zehan, ia berada di sebuah kartel kecil ilegal di pinggir wilayah Kekaisaran kan? " Tanya Ledregard memulai pembicaraan.

    "Ya itu benar. "

    "Bisa kau jelaskan lebih detail apa yang terjadi saat itu. "

    "Tentu saja aku akan menjelaskan nya. "

Dengan duduk di pelataran tangga. Mereka berdua kini duduk layaknya seorang teman akrab. Karena keringat yang membasahi tubuh, Cassian bahkan melepas pakaiannya sekedar untuk berangin agar tidak kepanasan. Terlihat jelas tubuh Cassian terbentuk dengan sangat bagus. Pengalaman nya menjadi pembunuh bayaran meninggalkan beberapa jejak luka dalam yang membekas.

    "Waktu itu, setelah Kekaisaran berduka atas tewasnya Saintes Cecillia. Aku mendapat tugas di dua bulan berikutnya. Bahkan saat kabar Azrey dinyatakan sebagai Penghianat Kekaisaran, Zehan juga menghilang bukan? Menurut desas-desus jika Zehan sakit.
Keadaannya yang tidak di ketahui banyak oleh publik tentu saja tidak berdampak besar bagi Athea terlebih publik lebih tertarik kepada Athea dan Ashley sebagai Saintes baru. "

    "Hem itu benar. " Sela Ledregard.

    "Awalnya aku berpikir demikian, sampai aku menjalankan tugas yang di berikan oleh Kakakku. Ini semua berhubungan dengan Adelio Geoffrey. Anak itu sangat berbakat dan dia adalah teman akrab ku saat masih berada di Akademi. Akan tetapi... "

    "Ya..? " Kini Ledregard tampak penasaran.

    "Wilayah kekuasaan yang di pegang oleh Geoffrey, tepatnya di perbatasan wilayah Dark Elf dan Laguna pesisir Laut Siren banyak para penduduk yang menghilang tanpa sebab. Ada yang mengatakan jika putra kesayangan dari Geoffrey adalah pelaku nya.
Untuk itu aku menginvestigasi itu semua dan menemukan fakta mengerikan di baliknya. "

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang