CH. 48 itu kah tunjuanmu?

2.2K 358 20
                                    



      "Semuanya berjalan sesuai rencana Tuan, kami mengikuti nya sesuai perintah anda, dan benar mereka pergi ke pelelangan pasar gelap. Tak hanya itu, bibit bencana itu sudah di beli oleh seorang bangsawan".

     " Benarkah? Siapa bangsawan itu? "

     "Maaf tuan, data registrasi para bangsawan yang terlibat sangat rahasia dan kami tidak mendapat informasi secara terperinci. Hanya saja. Dia adalah bangsawan dari timur".

     " Ternyata seperti itu. Anak yang malang".

Laki-laki paruh baya itu tersenyum setelah mendengar kabar baik dari Intel nya. Lambang elang bermata merah menjadi lambang utama di ruangan tersebut. Mereka menamai mereka orang-orang yang mencegah bencana terlahir.

   Menurut catatan, perkumpulan rahasia mereka telah berhasil mencegah bencana terlahir dengan membunuh sang bencana itu sendiri. Namun satu tahun terakhir bola kristal mata elang bersinar kembali yang artinya bencana terlahir.

Dan target mereka adalah Zehan Athea. Karena bencana yang di maksud adalah apa yang ada di dalam dirinya. Mereka menyiasati mulai dari penculikan di event festival, penculikan saat di taman Athea, maupun kekacauan yang di lakukan di pesta ulang tahun ke 16 Zehan. Mereka lakukan untuk melemahkan mental dan keberpihakan orang-orang disekitarnya.

Jika rumor yang menyebar di kalangan bangsawan terus memanas. Bukan tidak mungkin akan ada penyelidikan. Mau tidak mau akan dilakukan oleh Ledregard atau Athea itu sendiri.

Bahkan kali ini, Zehan Athea menjadi budak ilegal yang telah terjual kepada bangsawan timur. Jika rumor ini menyebar, apa yang akan di lakukan Athea? Terlebih jika rumor itu menyebar di luar jangkauan norma.

   Seorang bangsawan kelas atas yang cacat.
Bukankah akan seperti itu pandangan publik?

****

    Empat budak yang di beli oleh pangeran Ludwig berada di kereta barang sedangkan Zehan berada di kereta kuda yang sama dengan pangeran Ludwig.

"Tidakkah orang ini berpikir jika aku bisa melarikan diri? Dia bahkan tidak merantai ku".

    " Ada apa? " Tanya Ludwig yang seolah tahu isi hati Zehan.

    "Kenapa kau membeli ku? Apa yang kau inginkan dari ku? Apakah kau sama seperti yang lainnya menjadikan ku bahan eksperimen, atau lebih buruk yang bertentangan dengan norma". Zehan menatap datar Ludwig.

Sedangkan lawan bicara itu kini malah asik memakan buah apel. Tanpa menjawab pertanyaan Zehan.

Setelah apel itu habis. Ludwig baru mulai berbicara.

   " Sebaiknya kau menyembunyikan apa yang ada di kepala mu. Tidak semua pertanyaan dapat kau temukan jawabannya. Terlebih jika kau tidak memiliki sesuatu yang dapat melindungi mu. Dunia itu begitu luas dan kejam. Jika ada kata yang salah keluar dari mulutmu, maka kau harus bersiap dengan resikonya termasuk nyawa mu sebagai bayarannya".

Zehan tidak mengerti apa yang di maksud oleh Ludwig. Tetapi sepertinya ia orang yang berbeda. Bukan pangeran Ludwig yang yang kejam yang bermusuhan dengan Kakaknya dan Ledregard.

Kereta kuda berhenti.

    Zehan dan pangeran Ludwig turun dari kereta kuda. Ludwig membiarkan ke empat budak tersebut untuk pergi. Dengan kata lain ludwig membebaskan mereka bahkan memberi mereka beberap fabel.

    "Kembalilah ke keluarga kalian. Jika kau tidak memiliki tempat untuk pulang, carilah dan buat tempat untuk pulang ".

Wajahnya terlihat cuek namun perlakuan yang ia lakukan saat ini benar-benar berbeda.

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang