Raut wajah itu berpikir keras, beberapa kali mengetuk meja dengan telunjuk kanan miliknya.
Tuk.. Tuk... Tuk..
Suara itu terus berlanjut, sorot matanya kosong jauh memandang di suatu dimensi yang berbeda. Pokus itu membuatnya hanya berkedip karena kebutuhan. Ia masih memikirkan semua kejadian yang berhubungan tentang Zehan Athea. Terlebih kenapa ia kehilangan mendadak ingatannya.
Untuk sebuah candaan, Zehan tidak mungkin menunjukkan reaksi ketakutan seperti itu. Bukankah ini sesuatu yang berbeda?
Apakah ini berhubungan dengan pengulangan waktu atau penglihatan masa depan itu?Carsson duduk di ruang tamu menunggu Dokter kenamaan milik kekaisaran untuk tiba di Mansion miliknya. Sembari menunggu Carsson berpikir untuk kembali menjeguk Zehan yang tadi di tinggalnya beberapa saat.
Sebuah silau cahaya dari kupu-kupu sihir terbang mengitari sisi jendela kaca dekat Carsson berada.
Itu adalah alat komunikasi khusus milik Ledregard dan Phantom."Ah, informasi yang aku minta sudah sampai ternyata".
Carsson menghembuskan nafas dengan perasaan senang.
Karena Zehan meminta Adelio untuk di jadikan anak cambuk miliknya, mau tidak mau Carsson mengabulkannya. Tentu saja dengan sifat protektif nya itu Carsson mencari tahu segala sesuatu informasi bahkan dengan meminta bantuan mata dari Phantom yang selalu menunjukkan kebenaran.
Setelah surat magic itu terbaca, kertas itu terbakar dengan sendirinya. Dan Carsson bergegas cepat menuju kamar Zehan Athea.
Di depan pintu Carsson melihat Adelio anak pemberi pakan kuda itu membawa sebuah troli berisi makanan.
Carsson merasa sedikit janggal, karena ia tidak akan memerintahkan orang lain untuk mendekati Zehan tanpa izinnya.
Seorang assassin tersembunyi milik Ledregard menghadap Carsson yang membuatnya urung memasuki Kamar Zehan.
Kesatria itu membisikkan laporannya pada Carsson melalui pilar tanpa terlihat. Melaporkan dengan serahasia mungkin pada Carsson. Setelah itu menghilang dalam kegelapan.
Carsson memasang senyum iblis miliknya. urat di leher dan tulang rahang tegas itu terlihat menyimpan amarah puncak.
Carsson langsung memasuki kamar Zehan Athea dan menebas langsung Leher anak bermata Emerald itu hanya dengan satu ayunan pedang.
Betapa tajam pedang itu, mampu memisahkan bagian tubuh itu secara sempurna dan rapi. Setelah itu hanya ada keheningan sebelum teriakan histeris dari Zehan menggema di dalam kamar tersebut.
"Aku tidak pernah menyesal dengan semua yang telah aku lakukan". Ucap Carsson dengan sorot mata tajam itu.
****
Zehan terpaku saat ada seorang anak laki-laki terlihat seumuran dengannya. Ia membawa kan sup bubur untuknya. Tak hanya itu anak bermata emerald itu bahkan berbicara polos padanya.
Tetapi yang lebih penting adalah saat ini Zehan tidak sadar tentang situasinya.
" Permisi Tuan Zehan, aku masuk. Aku membawakan tuan sup jamur dan teh hangat, ku harap tuan akan menghabiskannya karena tuan Carsson bilang tuan dalam keadaan tidak sehat". Ucap Adelio.
"Siapa kau? " Tanya Zehan kebingungan.
"Hah? "
"Tuan? Apa tuan sering mengalami hal seperti ini? " Tanya Adelio.
"Hah? "
"Hah? "
Mereka berdua sama-sama tidak mengerti tentang situasi Masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]
FantasyKatanya kucing punya 9 nyawa ? Ah cuma 9, kayak gue dong 100 biar pro ! Tentang anak laki laki yang datang kedunia lain dan mencoba untuk menyelesaikan quest. Tapi malah jadi adik dari kakak Antagonis? Fase dimana Aez sangat mencintai "Tulisan" D...