CH. 11

4.8K 497 14
                                    



    Pagi ini seperti biasa setelah makan siang, Clev langsung pergi ke tempat pelatihan pedang. Disini semua pengawal ataupun kesatria yang bekerja di bawah kekuasaan Count Athea berada di lapangan ini.

    Zehan mengikuti Clev karena ingin tahu seperti apa tempat pelatihan tersebut. Sesampainya disana Zehan melihat semua kesatria berlatih keras menggunakan pedang seperti sarapan sehari hari. Count Athea memiliki kesatria khusus yang di akui oleh Kerajaan. Terdengar mengesankan karena gelar yang di miliki oleh Athea adalah Count. Namun ada yang mengatakan jika kekuasaan mereka tidak kalah hebat dari Keluarga Duke Carsson Ledregard.

    Duke Carsson adalah Duke muda yang baru mewarisi gelar dari kekuasaan ayahnya karena sebuah kecelakaan. Namun rumor yang beredar jika kecelakaan tersebut sengaja di buat oleh Carsson sendiri untuk memegang kekuasaan Duke lebih cepat.

   Saat kesatria tengah Istirahat, Zehan mencoba untuk ikut belajar menggunakan pedang.

   "Clev aku ingin belajar pedang". Ucap Zehan dengan bahasa isyarat.

Zehan sudah bisa berbicara bahasa kontingen di tempat ini, namun karena kebiasaan, dan Clev sendiri yang meminta Zehan untuk menggunakan bahasa isyarat, Zehan tentu saja menuruti.

    " Sebelum belajar pedang, sebaiknya kau makan yang terlebih dahulu agar kuat untuk mengangkat pedang" Balas Clev dengan bahasa isyarat juga.

Pemandangan hangat tersebut di saksikan banyak pasang mata. Count Athea yang terkesan kejam tanpa belas kasihan bisa-bisanya bersikap hangat pada seorang anak kecil. Setidaknya umurnya 15 tahun namun karena tubuhnya kecil Zehan sering di anggap berusia 2 tahun lebih muda dari usia sebenarnya.

    "Aku akan banyak makan, dan akan jadi babi panggang nantinya". Ujar Zehan dengan bahasa isyarat.

Tentu saja Clev tertawa. Dan pada akhirnya menyuruh Zehan untuk memilih sendiri pedang kayu yang akan Zehan gunakan untuk berlatih.
Dengan sigap Zehan berlari ke arah gudang senjata, namun saat setengah perjalanan Zehan tidak pokus dari arah kirinya dan menabrak seseorang.

Terlihat jelas dari pakaian dan ajudannya jika orang tersebut adalah bangsawan kelas atas.
Zehan terjatuh sesaat dan langsung berdiri, membersihkan tangannya, menunduk meminta maaf secara hormat dan berlari kembali ke arah gudang senjata.

    Pria tersebut hanya terkekeh melihat tingkah Zehan yang ceroboh itu, namun di sisi lain ada tatapan tajam dari arah lain.

    "Lama tidak jumpa Clev, ini adalah kali pertama kita bertemu setelah aku menjadi seorang Duke". Ucap pria tersebut.

    " Apa mau mu Carsson, aku tidak ingat pernah mengundangmu untuk berkunjung ke kediaman ku". Cuek Clev.

    "Hah, jangankan mengucapkan selamat, kau bahkan tidak memberikanku kartu ucapan lewat surat. Tidak kah sikapmu itu terlalu arogan? ".

    " Maaf, sepertinya aku lupa ".

    " Zzzz.. Benar-benar deh, oh ya ku dengar kau memiliki seorang adik laki-laki apa rumor itu benar? " Tanya Carsson.

    "Tidak usah sok akrab denganku, aku tidak berpikir kita adalah teman yang dekat".

    " Kau ini tidak berubah ya, jangan terlalu tertutup, jika kau seperti itu bisa-bisa kau mati dan mengubur dirimu sendiri tanpa bantuan orang lain". Ucap Carsson santai.

Kini Carsson duduk di sebelah Clev yang tengah beristirahat. Tak lama Zehan datang dengan mata berbinar. Terlihat dari pedang kayu yang ia bawa itu lebih mirip seperti anggar.

    "Aku memilih yang ini, karena ini yang paling enteng" Zehan dengan bahasa isyarat nya.

    Carsson memperhatikan Zehan, mungkinkah anak kecil yang bertabrakan dengan nya tadi adalah adik dari Clev? Tapi kenapa ia menggunakan bahasa isyarat? Adik Clev bisu? Pikir carsson dalam hatinya.

    "Pergilah ke komandan latihan, dan minta ia mengajari mu aku akan segera menyusul". Balas Clev dengan bahasa isyarat.

Zehan berlari bersemangat menemui komandan latihan dan meminta pelatihan ringan sesuai arahan dari Clev.

    " Hey Clev, apakah itu adikmu? " Tanya Carsson.

    "Ya"

    "Jadi rumor itu benar yang mengatakan adikmu bisu ? "

    "Ya".

    " Kau tidak masalah dengan itu? "

    "Tidak sama sekali". Ucap Clev santai.

    " Wow, terdengar aneh, tapi ini menyenangkan". Ucap Carsson dengan tawa kecil di akhir.

    "Sudahlah, berhentilah mencerca ku dengan pertanyaan bodoh mu itu"

    "Dinginnya".

    " Pulanglah, aku baru tahu jika menjadi Duke bisa sesantai ini". Clev memandang Carsson dari ujung kepala sampai ujung kaki.

    "Haizz, dasar monster ini ". Ekspresi Carsson jengah dengan sikap Clev. Ia memandang ke arah Clev berada saat ini. Dengan mata yang jauh memperhatikan Carsson bertanya kembali kepada Clev.

    " Hey Clev, bagaimana jika dia bukan adikmu? ".

    "Maka aku akan membunuhnya".

Carsson tersenyum.

    " Pulanglah, aku tidak punya waktu untuk mengobrol denganmu". Ucap Clev keluar dari lapangan pelatihan. Yang di ikuti oleh carason juga.

    Carsson dengan santai mengikuti Clev. Semua orang di kontingen ini tahu jika ada dua monster ditempat ini. Clev ini Athea dan Carsson Ledregard. Jika Clev adalah monster yang apa adanya pada ekspresinya maka Carsson adalah monster licik yang dapat menyembunyikan segala hal lewat senyum manisnya. Itulah perpaduan antara mereka saat ini. Ini juga yang menjadi bangsawan lain menghormati Clev yang berstatus Count.

    "Oh ya, aku peringatkan padamu satu hal, jangan mengganggunya". Ucap Clev memperingati Carsson.

    " Hah? Apa? "

    "Aku tahu niatmu saat kau menabrak Zehan tadi, berhentilah selagi aku masih menganggap mu sebagai teman".

    " Ah jadi kau sudah tau ya, aku hanya mencoba untuk melindungi dari banyak nya penipu".

    "Yang kau lakukan itu adalah obsesi terhadapku. Berhentilah, karena itu menjijikan". Ucap Clev dengan mata merah tajamnya itu.

    Carsson menyeringai kesal, mata nya tidak berbohong karena cemburu akan perhatian lebih dari Clev untuk orang lain.

Padahal aku yang menjaganya, melindunginya, bahkan rela membunuh semua orang demi dirinya, tapi ia bilang sikap ku menjijikan, hahaha. Benar benar. Pikir Carsson dalam hatinya.

    " Jadi semua ini, karena anak itu? " Tanya Carsson.

    "Ini tidak ada hubungannya dengan adik ku, jangan mencoba untuk bertindak lebih jauh". Ucap Clev.

Clev mengantar Carason untuk pergi dengan kereta kuda nya, dan dengan wajah tidak bersahabat itu Clev tersenyum kepada Carsson. Yang tentu saja dibalas senyum manis oleh carason.

    " Semakin kau menjaga anak itu, aku semakin bersemangat untuk menghancurkannya di depan mata mu". Ucap Carsson dalam hatinya . Carsson mengalah untuk kembali karena tidak ingin Clev semakin marah padanya.

   Saat Clev kembali Zehan bertanya pada Clev tentang siapa orang tersebut. Dan Clev menjelaskan jika itu adalah Duke Carsson Ledregard.

Sontak saja Zehan terkejut, karena didalam cerita jika Carsson adalah orang yang pertama kali mengetahui jika Zehan adalah Palsu dan memprovokasi nya untuk membunuh adik Clev yang asli.
Pad akhirnya Carsson juga di eksekusi oleh Clev sendiri.

    Carsson adalah figur pendukung dari karakter utama Clev. Yang terobsesi padanya. Bahkan rela membunuh orang yang memiliki mata berwarna merah hanya karena carsson berfikir jika warna mata itu hanya milik Clev seorang.

    "Aku harus menghindari orang itu, jika ingin hidup lebih lama" Pikir Zehan dalam hatinya.

Clev mengajak Zehan untuk kembali ke mansion untuk kegiatan minum teh sore. Benar-benar kakak yang perhatian.

.
.
.
.
.
.

   

 

Fate Of 100 Live : The Evil Character's Brother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang