EP3: 4 Minggu pertama

1.6K 85 0
                                    

70 Mountain Street, Ultimo NSW 2007

Veranda membaca pesan yang dikirimkan Gracio lusa kemarin. Alamat apartemennya bersama sang istri. Ia hanya tersenyum ketika menyadari bahwa hotelnya hanya berjarak 200 meter dari flat sewaan Cio, hanya beberapa blok.

Ia memasuki kamar tidur yang akan menjadi tempat tinggalnya selama 5 hari di Sydney. Sejujurnya Ve sudah tidak sabar bertemu Gre, tapi gadis itu memilih membongkar kopernya terlebih dahulu.

Jessica Veranda

Io, aku udah di hotel. Ketemu dimana?

Gracio H. :)

Ka Ve jadi nginep di Veriu Broadway kan? Ak samperin kesana ya

Setelah mendapat balasan itu Veranda memilih berganti pakaian menggunakan kaos putih tipis dan wide comfy pants berwarna cinnamon sebagai outfitnya kali ini. Tidak lupa ia melapisi kaos tipis itu dengan washout denim jacket andalannya. Stylish as always. Tidak lama setelah itu Veranda sudah duduk manis di lobby hotel menunggu Gracio yang akan menjemputnya.

Dari pintu kaca yang membatasi sejuknya lobby hotel dengan panasnya cuaca luar, Ve bisa melihat sosok manusia favoritnya tengah berjalan menuju ke arahnya. Lelaki itu menggunakan baju bergaris-garis biru putih, serta celana pendek abu. Veranda terkikik geli, penampilannya tidak seperti seorang yang sudah menikah, bahkan lebih mirip graduate student dari universitas sebelah.

"Ioooo" Veranda melambaikan tangannya dengan semangat begitu melihat Gracio sudah memandang ke arahnya. Dan lucunya, lelaki itu pun berlari dengan semangat menghampiri salah satu kakak kesayangannya ini.

"Ka Ve, akhirnya ketemu!" Gracio memamerkan senyum lebarnya. Senyum yang selalu Veranda kagumi karena terlihat begitu tulus dan tanpa beban. Lagian beban hidup apa sih yang dimiliki Gracio sekarang, selain memikirkan nanti malam makan apa, otaknya tidak pernah dipakai bekerja keras.

"Hahahaa, congratulation ya Io udah jadi suami... Kapan jadi Ayah nya nih?"

Mereka beriringan berjalan menuju Victoria Park yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.

"Doain aja Ka Ve, baru juga 6 minggu, hehehe..." Gracio menuntun langkah mereka menyusuri kedai kedai makanan dan cafe-cafe di sepanjang Broadway street, melewati central park mall, hingga sampai di sebuah pertigaan yang memisahkan mereka dengan Victoria Park.

Victoria Park adalah taman yang bersebelahan dengan The University of Sydney dan dekat Broadway Shopping Center. Begitu masuk ke salah satu kawasan hijau Kota Sydney mereka memilih duduk di bawah pohon Moreton Bay Fig, mirip pohon Oak dengan batang yang lebih kecil, di tepi Danau Northam dekat pintu masuk.

Dalam hati Veranda sedari tadi menggumamkan pertanyaan, salah ga sih ketemu suami orang berdua kaya gini? Karena memang rasanya tidak ada perbedaan dari pertemuan mereka beberapa bulan lalu, Gracio masih sama, dirinya pun juga masih sama. Dan perasaan bahagia itu juga masih sama.

"Shani tau ga kamu ketemu aku?"

"Tau. Aku bilang sama Ci Shani kalo aku mau ketemu Ka Ve dan balik nanti sehabis magrib. Aku juga udah beresin rumah, dan Ci Shani tinggal hangatin makan malam kalau mau makan."

Two years ago, he was my first love.... My puppy love... I was 24 back then, and he was 20... I was crazy about him... Until I realized, he loves someone else.. He keeps appearing in my mind.... He is happily married... But... I can't help but wonder Is it Imprinting?

People say, our first love sets the bar for future relationships. Couldn't agree more. Fase percintaan Ve memang seperti sangat lambat. ketika di sekolah dasar dan menengah, dia terlalu sibuk membaca novel Agatha Christie, penulis favoritku. Juga membaca karya karya Enid Blyton, Alfred Hitchcock. Berimaginasi memiliki hidup semenyenangkan anggota lima sekawan atau Secret Seven. Atau mungkin dapat ikut menyelinap di ruang kerja Trio Detektif dan menjadi asisten Bob Andrews (pada tau ga? Hahaha). Dia adalah tipe orang introvert maksimal. Lebih suka di kamar daripada di mall. Lebih suka ngobrol berdua daripada berkelompok, dan hal hal lainnya yang membuat orang-orang segan mendekatinya. Veranda sudah mencoba tentu, namun setiap mencoba dekat dengan pria lain, Ve pasti akan langsung membandingkannya dengan Io. Ah, ga selucu Io, hmm ga seasik sama Io, ga se charming Io... Pokoknya lelaki itu selalu menjadi standar Ve jika ingin dekat dengan lelaki.

Head Over Heels [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang