If two people truly want to be together, they will find their way back.
Mungkin itu yang Gracio dan Shani sedang coba lakukan. Memang tidak ada kesepakatan tertulis dari mereka berdua untuk memulai hubungan mereka kembali, Shani masih sering menghubungi Gracio, begitu juga Gracio yang terkadang bertanya kabar Shani.
Sebenarnya bagi Shani, sah-sah saja jika memperbaiki hubungan mereka dengan memulai dari awal kembali. Namun yang menjadi beban Shani adalah entah ini hanya ketakutannya atau memang nyata, Gracio sedang dekat dengan beberapa orang selain dirinya.
Secara terang-terangan mereka memang masih berkomunikasi, walau tidak seintens dulu. Gracio masih pamitan pada Shani jika dia harus latihan wall climbing, atau ada kegiatan mapala, terkadang Shani mengiriminya stiker lucu untuk memancing obrolan dan ditanggapi oleh Gre. Beberapa kali mereka sempat mencari makan bersama, walau belum ke tahap Gracio berkunjung kembali ke apartemennya, namun Shani menikmati proses PDKT mereka kembali. Dan dia tidak mempermasalahkan status ini hingga dia menyadari bahwa ternyata Gracio tidak hanya dekat dengan dirinya.
Shani
Akhir-akhir ini aku sangat menyukai film-film mengenai relationship. Kegiatan malamku semenjak Gracio tidak pernah berkunjung ke apartemen lagi adalah menyelesaikan skripsi sembari menonton 500 days of summer, Celeste and Jesse forever dan ragam film lain yang seakan membangkitkan memoriku pada kisah cinta masa kuliahku bersama Gracio.
Satu film yang masih melekat di ingatanku adalah Crazy, Stupid, Love. Film dimana seseorang ingin balikan lagi dengan sang mantan. Mungkin aku menyukainya karena kisah Emily yang sama denganku, kecuali dibagian Emily selingkuh. Aku tidak mungkin mengkhianati Gracio, never!
Film itu menunjukkan bahwa mempertahankan cinta ternyata lebih sulit dari meraih cinta itu sebelumnya, and I have to admit that.
I have learnt to accept our condition, but not for his Open Relationship status.
Kondisi dimana Gracio dan aku sedang menjalani status 'TTM' ini, tapi dia masih membuka kesempatan untuk menjalin hubungan juga dengan orang lain. Dengan kata lain he can date other people even when we are together.
Awalnya aku mengira tidak akan ada yang mendekati Gracio jika aku memberi kesan bahwa kami masih bersama. Terkadang aku mendatanginya ke kampus, bahkan memastikan bahwa banyak orang melihat kami. Namun ternyata itu tidak sepenuhnya berhasil.
Akhir-akhir ini aku mengamati kedekatan Gracio dengan Anindhita. Jika aku dan Shania berada di kelas akademik yang sama, Anin dan Boby berada di kelas yang berbeda. Dia bukan orang jahat, aku tau itu. Namun dia tipe anak eksis yang selalu memberi pandangan tidak suka kepadaku. Entah mungkin karena dia muak dengan orang-orang yang membandingkan kami, atau ada sesuatu yang aku gatau. Dan benar, akhir-akhir ini Anin sering memunculkan diri di dekat Gracio. Mulai dari gadis itu tiba-tiba meneriakkan nama Gracio saat lelaki itu tengah wall climbing, padahal aku ada berjarak beberapa meter darinya. Atau Anin yang tiba-tiba memandangi wajah Gracio sepanjang lelaki itu menghabiskan makan siangnya. Ia bisa tiba-tiba muncul di perpustakaan, membuat sedikit keributan hingga Gracio menariknya keluar, atau hal-hal kecil yang mulai membuatku gerah. Anin sepertinya menemukan kebahagiaan tersendiri dengan membuatku kesal, aku bahkan yakin semua yang dia lakukan ini hanya untuk membuatku kesal.
Seperti hari ini...
Shani tengah asik bersantap siang bersama Gracio. Sengaja dia memilih kursi di pojok kantin dekat dengan danau dan jauh dari orang-orang. Hari ini Shani ada bimbingan di kampus. Ketika bimbingannya telah selesai, gadis itu langsung mengubungi Gracio untuk makan siang bersama.
"Siapa yang ngajar pengantar manajemen sama pengantar ekonomi 2?"
"Pak Adi, tapi bukan Prof Adi. Sama yang pengantar ekonomi dua belum masuk Ci"
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels [END]
FanfictionHead Over Heels, merupakan definisi dari orang yang tergila-gila akan cinta, yang mau melakukan apapun demi orang yang dia cinta. Dan Gracio beserta Shani adalah definisi sempurna dari bucin itu sendiri. Yang 1 polos, lambat, dan ceroboh. Satu lagi...