Shani tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya tatkala melihat Gracio yang tengah menyetir disampingnya ditemani Kyla dan Zara yang tidak henti hentinya bercerita kepada sang Abang.
"Kyla dan Zara mau kemana dulu nih?" Shani mensejajarkan langkahnya dengan adik-adik Gracio begitu sampai di salah satu Mall terdekat dengan tempat tinggalnya, dan lengannya langsung digandeng oleh Zara.
"Beli bajuuuu!" Zara berteriak girang. Menarik Shani menuju salah satu toko pakaian di mall itu. Sedangkan Kyla memilih menemani Gracio di belakang.
"Kyla, yuk sini pilih bajunya." Shani menunggu Kyla mendekat saat sudah di pintu masuk toko. Dirinya tau kebiasaan Gracio yang akan memilih duduk di kursi tunggu daripada ikut berkeliling jika shopping dengannya.
Saat Kyla sudah berkeliling dengan Zara, Shani mengelus rambut Gracio pelan, sedikit kasihan karena dia memaksa kekasihnya yang masih lelah untuk menemani mereka.
"Makasi ya Abang, aku nemenin adik-adik kamu dulu yah. Ga akan lama kok." Shani mengelus pipi Gracio sebelum menyusul Kyla dan Zara.
"Aku mau ini!"
"Ih ini aku duluan ya yang liat!"
"Tapi Hasyakyla aku duluan ya yang ambil"
"Udah-udah ini kenapa kok pada tengkar?" Shani yang melihat pertengkaran kakak adik itu pun segera memisahkan mereka.
"Kyla Ci, padahal aku duluan yang liat baju ini."
"Tapi gue duluan yang liat Adhisty Zara!"
"Udah-udah, kalian gamau pake baju kembaran aja?"
"Gak!" jawab keduanya berbarengan.
"Ci Shani, aku duluan yang ambil baju ituuu.." Zara merengek manja. Shani jadi pusing sendiri.
"Yaudah, Kyla gapapa ya kalau baju ini buat Zara aja? Nanti Kyla cari yang lain. Ngalah sama adiknya, ya?" Shani menyentuh bahu Kyla yang seketika terdiam. Kemudian akhirnya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan mereka.
'Duh, kayaknya gue salah ngomong deh'
"Abanggg" Kyla menyandarkan kepalanya di lengan Gracio yang sedang sibuk bermain game.
"Kenapa Ca, udah selesai belanjanya?"
"Gamau belanja mau timezone aja."
Gracio sedikit dapat membaca mood Kyla yang memburuk, segera setelah memberi tahu Mario dia akan AFK, Gracio mengantongi handphonenya dan fokus pada Kyla.
"Caca kenapa? Kan jarang shopping masak udah bete aja?" Gracio mengelus rambut Kyla yang sekarang memeluknya.
"Kyla kangen Mama Bang" Kyla hanya bergumam pelan, namun Gracio jadi sangat sedih mendengarnya.
"Udah ih, ga boleh sedih sedih. Sekarang kan lagi sama Baba, Abang sama Ci Shani. Ga boleh sedih sedih ya?"
Shani terpaku melihat interaksi Gracio dan Kyla, rasa bersalahnya muncul. Apakah dia sudah menyakiti Kyla?
'Duh belum apa-apa udah ngasi bad impression sama calon adik ipar'
"Caca kenapa?" Zara yang melihat Kyla dipeluk oleh Gracio jadi ikut sedih. Setidak akurnya mereka, Zara sangat menyayangi Kyla, hanya Kyla yang setia menemaninya saat Abang dan Ayahnya tidak dirumah.
"Ca, maafin Baba. Ini buat kamu aja." Zara mengulurkan kantong plastik belanjaannya pada Kyla.
Melihat Kyla yang hanya bergeming akhirnya Gracio menengahi.
"Gimana kalo kita berempat beli baju itu kembaran? Caca mau kan?"
Kyla masih bergeming.
"Yuk ah, ga boleh diem diem gitu. Nanti abang gamau lagi nemenin kalian belanja kalau masih kesel kesel gitu" Gracio menggendong Kyla ke punggungnya dan menarik tangan Shani untuk mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels [END]
Fiksi PenggemarHead Over Heels, merupakan definisi dari orang yang tergila-gila akan cinta, yang mau melakukan apapun demi orang yang dia cinta. Dan Gracio beserta Shani adalah definisi sempurna dari bucin itu sendiri. Yang 1 polos, lambat, dan ceroboh. Satu lagi...