Sudah hampir seminggu Orang Tua Shani di Jakarta, dan selama itu pula Shani belum sempat bertemu dengan kekasihnya. Jadwal mereka yang tidak pas serta kesibukan masing-masing membuat mereka hanya bisa berhubungan melalui chat.
Sedari beberapa hari Shani gelisah. Gracio memang mengerti bahwa dirinya sedang menghabiskan waktu bersama keluarga namun Shani bisa merasakan bahwa bocah alay kesayangannya kesal ditinggal Shani dalam waktu yang lama. Chat nya terkadang dijawab dengan jutek, atau bahkan menghilang selama berjam jam. Membuat Shani jadi gemas sendiri.
Maka dari itu di hari Selasa ini Shani memutuskan untuk mendatangi kosan kekasihnya, sepulang keluarganya ke Jogja. Karena dari kemarin malam chatnya tidak dibalas oleh Gre.
Tok tok tok
Ceklek.
Gracio dengan muka bantal tanpa kaos dan hanya menggunakan boxer muncul dari balik pintu. Begitu melihat siapa yang membangunkan tidurnya, dengan tiba-tiba dia berusaha menutup kembali pintu kamarnya.
"Eh eh" Shani dengan sigap menahan pintu dengan kakinya agar tidak tertutup. Dengan segera dia menyelinap masuk sebelum terjadi drama di pagi hari.
"Kok ditutup sih? Ga kangen sama aku apa?"
"Gak!" Gracio menjawab sambil membenamkan wajahnya di bantal, bersiap untuk melanjutkan tidurnya kembali. Dirinya masih kesal dengan Shani yang sama sekali tidak meluangkan waktu barang 1 jam pun untuk bertemu dirinya.
Shani menoel noel lengan Gracio yang selalu ditepis oleh kekasihnya yang sekarang sudah memeluk guling dan menghiraukan Shani.
"Maaf Sayang, kan Mama sama Papa dateng. Jadi seharian nemenin mereka."
Gadis itu menumpukan dagunya di kepala Gre, mencium aroma mint yang sudah seminggu ini tidak dihirupnya. Sumpah, dia sangat rindu Gre.
Tidak mudah untuk menghilangkan kebiasaan yang sudah melekat pada mereka. Pagi hari Shani biasa terbangun dalam pelukan kekasihnya, setelah melakukan sholat dia akan yoga dan membiarkan Gre untuk tidur sejam lebih lama. Setelah itu mereka akan menghabiskan waktu setengah jam di tempat tidur, cuddling sembari membujuk Gracio yang sangat susah dibangunkan. Ketika Gracio mandi Shani akan menyiapkan sarapan untuk mereka. Berbalik ketika giliran Shani yang mandi, Gracio akan 'berbincang pagi dengan Batsu atau Kyo' hingga Shani selesai siap siap mereka akan sarapan bersama.
Begitu setiap hari. Hingga 7 hari pertama Shani harus membiasakan diri mengubah kebiasannya. Walau keluarganya menemani sepanjang hari tapi terkadang dirinya sangat merindukan sosok kekasih alaynya. Merindukan manjanya Gre, ributnya Gre, rewel, bawel, alay, pecicilannya. Oh god, she miss her boyfriend so much.
Shani menarik pelan guling yang Gracio peluk dan segera berbaring menggantikan guling tadi. Gracio mengacuhkan Shani yang saat ini mengelus ujung hidungnya, mengagumi kesempurnaan hidung kekasihnya.
"Maaf Gee"
Cup. Shani mencium pipi Gracio. Melihat kekasihnya tidak merespon Shani menciumnya berkali kali sembari melingkarkan tangannya di leher Gracio.
"Cishan tega tau gak, padahal minggu ini aku ulang tahun tapi kamunya malah sibuk banget."
"Ihh kan mulai besok sampai 31 nanti waktu aku buat kamu. Yuk ah bangun kan mesti packing, mesti beli perlengkapan, mesti nitipin Batsu sama Kyo. Terus kamu mesti ibadah dulu juga, mau pergi jauh. Yuk ah Yangg, bangun donggg. Aku bawain sarapan lo" Shani bangkit sambil mencepol rambutnya.
Berniat untuk menyiapkan sarapan yang tadi dia bawa.
Saking sibuknya mereka bahkan belum sempat membeli perlengkapan untuk kos Gracio. Sedangkan besok mereka sudah harus berangkat untuk mendaki. Mereka juga belum sempat membicaraka secara detail rencana pendakian mereka kemana, apa yang harus dibawa, akan kemana mereka, Shani belum tahu. Dia hanya mempercayakan semuanya pada kekasihnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels [END]
FanfictionHead Over Heels, merupakan definisi dari orang yang tergila-gila akan cinta, yang mau melakukan apapun demi orang yang dia cinta. Dan Gracio beserta Shani adalah definisi sempurna dari bucin itu sendiri. Yang 1 polos, lambat, dan ceroboh. Satu lagi...