Stay, stay, stay
I've been lovin' you for quite some time, time, time
You think that it's funny when I'm mad, mad, mad
But I think that it's best if we both stayTaylor Swift - Stay
Shani terbangun karena dering handphone Gracio yang sedari tadi berdering. Merasakan pelukan Gracio pada perutnya masih sama seperti kemarin malam membuat Shani tanpa sadar tersenyum. Dengan pelan Shani memindahkan tangan Gracio yang memeluknya dan meraih handphone Gracio yang diletakkan di meja samping tempat tidur.
Tertera nama adik bungsu kekasihnya di layar yang membuat Shani sejenak ragu untuk mengangkatnya. Namun melihat panggilan dari Baba tidak berhenti akhirnya Shani memutuskan untuk menjawab panggilan itu"Halo?"
"Abaaanggg, eh? Ini bukan Abang?"
Terdengar suara suara ribut di seberang dan kemudian suara Zara berganti dengan suara Kyla."Halo, ini siapa?"
"Caca, ini Ci Shani, Abang Cio belum bangun. Ada yang mau disampaiin?"
Terdengar suara suara teriakan di seberang dan debat antara Zara dan Kyla.
"Ci Shaniiiii, Baba kangennn!! Ih Ca, tunggu bentar gue masih mau ngomong"
Shani hanya tersenyum mendengar perdebatan dari adik adik Gracio yang memang sangat rusuh itu. Sembari menunggu perdebatan kedua kakak beradik itu selesai, Shani masuk ke pelukan Gracio, meluapkan perasaan kangennya dengan mencium cium pipi lembut Gracio. Sepertinya Gracio sangat kelelahan sehingga tidak terganggu dengan percakapan dan perlakuan Shani.
"Ci Shaniii, Abang lagi disana ya? Bilangin abang suruh pulang Ci. Hari ini Baba ulang tahun. Ayah gak ada"
Shani sedikit kecewa mendengar permintaan Zara yang meminta Abangnya pulang, padahal dirinya masih sangat merindukan Abang Cio. Tidak rela jika ditinggal kembali oleh Gre.
"Zara ulang tahun hari ini? Happy bday Zara. Abang baru dari mendaki gunung, kayaknya kecapean nih. Gimana kalo Caca sama Baba aja yang ke apartemen cici? Nanti kita jalan-jalan""Beneran boleh Ci?"
"Iyaaa, Cici pesenin taxi dulu ya kalian siap siap nanti 30 menit lagi Cici order taxinya. Gimana?"
"Oke siap Ci Shani! Kita siap siap dulu yahh. Nanti kita chat kalo udah siap. bye Ci Shani."
Setelah memesankan Taxi untuk mereka, Shani meletakkan handphone Gracio di sebelah bantal dan kembali melanjutkan tidurnya sebelum bersiap siap menyambut kedatangan adik-adik Gracio yang mungkin tiba 1 jam lagi.
.
.
.
.
"Ci Shaniii, Baba kangennn!" Zara langsung memeluk Shani begitu gadis itu membukakan pintu apartemen. Berbeda dengan Kyla yang hanya tersenyum dan menyalami Shani."Abang mana Ci?" Kyla menoleh ke sekeliling apartemen mencari keberadaan Kakaknya.
"Abang Cio masih tidur tuh dikamar, dibangunin gih."
Tanpa perlu disuruh dua kali Zara dan Kyla berlari ke dalam kamar yg ditunjukkan Shani untuk berebut membangunkan Gracio. Shani hanya tersenyum memandang keajaiban keluarga itu dari pintu."Abang Cio Bangunnnn!" Kyla berteriak di telinga Gracio yang seketika mengagetkan lelaki itu.
"Kalian? Kok bisa disini?" Gracio kewalahan meladeni adiknya yang berebut untuk naik ke punggungnya. Minta digendong.
"Ci Shani yang ngajak dong"
Gracio segera mengalihkan pandangannya pada Shani yang terlihat sangat bahagia melihat kebersamaan kakak beradik itu.
"Baba tadi nelp, suruh kamu pulang katanya dia ulang tahun tapi aku ajak kesini karena kasian kamu capek."
"Yaampun Abang lupa, selamat ulang tahun ya sayangg" Gracio mencium pipi Zara yang saat ini sudah ada di gendongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels [END]
FanfictionHead Over Heels, merupakan definisi dari orang yang tergila-gila akan cinta, yang mau melakukan apapun demi orang yang dia cinta. Dan Gracio beserta Shani adalah definisi sempurna dari bucin itu sendiri. Yang 1 polos, lambat, dan ceroboh. Satu lagi...