Dengerin lagu di media, lagu lama tapi masih bagus ya..
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu Shani dan juga mahasiswa lain di kampus mereka tiba. The end of their college life journey. Sejak kemarin keluarganya sudah di Jakarta, seluruh keluarga akan menghadiri wisuda si gadis bungsu yang menjadi kebanggaan keluarga.
Shani masih terduduk di tangga lobby apartemennya. Dinginnya udara pagi itu membuat Shani mengeratkan cardigan yang ia kenakan. Tidak berselang lama, sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan Shani dan memperlihatkan wajah Gre yang sedang duduk di balik kemudi.
"Maaf ya Sayang, jadi bangun pagi-pagi banget buat jemput dan anter aku."
Shani yang sudah duduk di samping Gracio langsung mencium pipi Gre. Ia merongoh tas besar yang diletakkan di bawah kaki dan mengeluarkan kotak makan berisi beberapa potong roti bakar."Aku ga sempet masak buat kamu, gapapa ya roti?"
"Cii.. kamu ga perlu repot-repot aku entar bisa cari makan sendiri"
Gracio memasangkan seatbelt Shani dan mulai menginjak gas menuju rumah salah satu teman Shani di Depok. Kekasihnya bersama dengan beberapa temannya mengundang MUA dan Hair stylist untuk acara wisuda mereka kali ini. Anak sultan memang beda...
"Tapi nanti seharian aku ga bisa perhatiin kamu. Ini, buka mulutnya. Aaaaa" Shani menyodorkan sepotong roti bakar keju. Yang langsung disambut oleh Gracio.
Jalanan pagi hari sangat lancar dan lenggang. Setelah Shani selesai menyuapi Gracio, ia mengizinkan tangannya di genggam oleh Gre sepanjang perjalanan.
"Kamu mau kan nungguin aku nanti?"
"Iyaa"
"Temen-temen aku boleh nebeng kita?"
"Iya Cishan... Cuma aku izin nanti ke kost bentar buat mandi dan siap-siap ya."
"Iya sayang... Aku takut."
Gracio menoleh. Wajah Shani memang terlihat sedikit cemas. Shani ikut menoleh hingga mereka saling pandang.
"Tetep sama sama aku ya By?"
"Iya Sayang. Pasti..." Gracio mengeratkan genggamannya. Shani tersenyum sangat manis hingga lesung pipinya terlihat. Shani tiba-tiba menggeser duduknya hingga bisa memeluk tubuh Gracio dengan erat. Baginya, Gracio adalah manusia ternyaman untuk dipeluk.
"Foto yuk sayang, kita udah lama banget ga foto bareng"
Shani mengarahkan handphone mahalnya ke wajah Gracio dengan dirinya masih memeluk manja sang kekasih. Membuat pose-pose aneh dengan Gracio yang akan menjadi koleksi pribadi. Ia memang jarang mempublikasi foto mereka, hanya beberapa. Dan itupun foto-foto yang masih normal. Padahal di handphone Shani, setengahnya berisi foto candid Gracio yang ia ambil diam-diam.
"Siniin hp kamu, kita foto pake wallpaper nanti."
Begitu melihat foto wallpaper Gracio, Shani langsung cemberut.
"Kamu lebih sayang Gogo sama Cici. Cici yang asli malah ga disayang sekarang."
Cici adalah boneka pasangan Gogo yang dibeli Shani untuk menemani kekasihnya. Pasangan si brown di line, Cony.
KAMU SEDANG MEMBACA
Head Over Heels [END]
FanfictionHead Over Heels, merupakan definisi dari orang yang tergila-gila akan cinta, yang mau melakukan apapun demi orang yang dia cinta. Dan Gracio beserta Shani adalah definisi sempurna dari bucin itu sendiri. Yang 1 polos, lambat, dan ceroboh. Satu lagi...