Sejak bangun tidur perasaan Bella tak karuan. Entah apa yang salah tapi Bella pun tak tau.
Firasat Bella yang tidak enak benar-benar membuatnya tak tenang.
Bella jadi bertanya-tanya. Apakah timnya akan gugur di perempat final atau apa?
Untuk mengurangi rasa kekhawatirannya yang tak beralasan, Bella memutuskan menelpon orang tuanya.
Rupanya hal tersebut ampuh. Tapi setelah telpon terputus, perasaan khawatir itu kian menjadi-jadi.
Degup jantung Bella berdetak tak karuan. Rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hatinya tapi Bella tak tau apa.
Lamunan Bella buyar saat Kayla menepuk pundaknya.
"Ngelamun mulu. Ada masalah ya sama Daniel?" Tebak gadis itu tapi Bella menggeleng.
Gadis itu menyunggingkan senyum kecil. "Gak apa-apa kok. Cuma rindu keluarga aja." Bella berkelit. Tapi itu tak sepenuhnya kebohongan. Bella tentu merindukan keluarganya.
"Bukan cuma lo aja kok yang rindu keluarga. Gue juga. Bahkan semua orang yang ada di sini."
"Tapi keluarga gue beda nih. Mereka nungguin gue pulang sambil bawa piala." Kayla terkikik geli.
Gadis itu menghitung sesuatu di jarinya. "Lima hari lagi kita balik ke Barabai, Bell. Nikmati saat-saat di sini walaupun kita rindu kampung halaman."
Bella mengangguk kecil.
Gadis itu menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nafasnya pelan-pelan untuk menetralisir perasaannya.
"Ayo jangan ngelamun. Kita harus siap-siap! Setelah sholat Isya langsung gas keun ke stadion." Seru Kayla dengan penuh semangat.
Bella tersenyum kecil.
Lagi-lagi Bella tak boleh egois. Jangan sampai perasaan aneh ini mengganggu konsentrasinya yang dapat berakibat fatal bagi timnya.
...
Performa tim voli putri SMA Negeri Barabai meningkat pesat setelah berlatih berhari-hari.
Seperti dua pertandingan sebelumnya, tim voli putri SMA Negeri Barabai telah memenangkan dua set sekaligus. Dan sekarang mereka sedang berusaha memenangkan set ketiga.
Skor sementara adalah 16:10.
Hari ini banyak yang menonton pertandingan yang dibina oleh Mega.
Mulai dari atlet-atlet sekolah mereka hingga timnya Ocha.
Pertandingan berjalan seru dan lancar karena lawan mereka seperti teman yang sudah hampir kalah tapi tetap santai.
Tetapi tanpa mereka sadari Bella tengah harap-harap cemas.
Setiap ingin bertanding, Bella selalu menghubungi keluarganya. Entah itu Anindya, Bayu ataupun Alyssa. Tapi hari ini tak seorangpun yang mengangkat telpon darinya.
"Kalau kita menang di sini, kita bakalan ketemu tim Ocha di final, Bell." Zieva memberitahu saat Maudy hendak melakukan service.
Bella mengangguk kecil. Malam tadi tim Ocha masuk final. Dan besok tim Daniel akan tanding di final.
Pertandingan kembali di mulai. Kayla menyambut bola yang di smash oleh tim lawan.
Nadya melakukan smash tapi berhasil di bendung oleh tim lawan.
Tim lawan melakukan serangan balas, tapi Maudy dan Sheila melakukan duo blok sehingga bola memantul dan jatuh ke daerah lawan.
Pluit di tiup. Riuh penonton terdengar nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️
Novela Juvenil[BELUM REVISI] [WARNING KATA-KATA KASAR BERTEBARAN] ____________________________________ Description: "Pergi bukan berarti tidak kembali." Bella terkejut saat mengetahui bahwa rekan setimnya untuk mengikuti olimpiade MIPA adalah mantannya sendiri. M...