Bella melirik tajam Alyssa yang sedang berjalan bersama Indra tepat di depan matanya.
Rasa ingin gue tonjok tuh muka. Nyengirnya nyebelin banget dah. Bella membatin.
"Kalian berdua pacaran gak sih?" Bella to the point.
Alyssa dan Indra kompak menghentikan langkah mereka lalu menatap Bella.
"Nggak. Emangnya siapa yang bilang?" Tanya Alyssa.
"Gak ada yang bilang, cuma ngeliat kalian berdua kek bucin banget dah. Hati-hati ntar keciduk guru BK." Celutuk Bella, masih dengan wajah datarnya.
"Biar keciduk juga, tapi gak pacaran. Ya kan, Dra?" Alyssa menatap Indra.
"Betul."
Bella berbelok ke koridor lantai 2, sedangkan Alyssa dan Indra masih harus naik tangga untuk sampai ke lantai 3.
"Sa." Indra memanggil Alyssa yang berjalan di sampingnya.
Alyssa menoleh. "Apa?"
"Gue ngerasa Bella kayak gak suka sama kehadiran gue." Ujar Indra.
Alyssa terdiam sebentar sebelum akhirnya tersenyum kecil. "Itu karena muka lo kek orang jahat. Mana ngeselin pula." Candanya.
"Jangan bercanda, Sa. Gue serius." Ujar Indra.
"Emang sepenting itu Bella harus suka sama kehadiran lo?" Tanya Alyssa.
Indra seolah tersadar. "Nggak juga, cuma kan kita temenan."
"Eh tau lah! Pusing gue." Indra setengah berteriak lalu berlari ke kelas meninggalkan Alyssa yang terus memandangi punggung tegap lelaki itu.
Alyssa tersenyum kecil. "Lo kira gue gak paham maksud lo, Dra? Selama ini gue peka. Tapi gue gak bisa sama lo. Gue trauma pacaran."
Di kelas 11 IPA 3, Bella sudah duduk bersama Verra dan Vania.
Bella melirik Intan yang sedang bersantai bersama temannya.
"Intan." Bella memanggil Intan dengan masih duduk di tempatnya.
"Lo udah print kan tugas Kimia?" Sebenarnya Bella ingin bertanya subuh tadi, cuma dia lupa.
Intan ternganga. "Maaf, Bell, gue lupa."
Sekarang giliran Bella pula yang menganga. "Intan ... Gimana ini? Habis Geografi langsung kimia. Mana kita belum bikin alat peraga lagi."
Bella cemas bukan main. Hari ini ada presentasi tugas Geografi. Lalu presentasi kimia. Yang mana kedua tugas tersebut Bella yang kerjakan seorang diri. Sedangkan anggota kelompoknya tak andil dalam bagian apapun.
Mulai dari mencari materi, memprint, mempresentasikan. Semuanya Bella lakukan seorang diri.
"Gimana lo, Bell? Ibu Geografi pemarah." Peringat Verra.
"Gue juga gak tau. Kalau tau kayak gini mending gue yang pergi ngeprint kemarin."
Karena kebanyakan tugas kelompok dan pr, Bella kelimpungan. Mana tidak ada yang membantu pula.
"Nih, ayo, Bell gue ikut." Verra mengambil kunci motornya. Ia adalah salah satu anggota kelompoknya Bella di mapel kimia.
Bella mengambil ponselnya lalu bergegas pergi menuju parkiran.
Verra memacu motornya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai ke fotokopian yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah.
Beberapa menit kemudian mereka sampai, tapi fotokopian sedang ramai. Terpaksalah Bella mengantri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️
Jugendliteratur[BELUM REVISI] [WARNING KATA-KATA KASAR BERTEBARAN] ____________________________________ Description: "Pergi bukan berarti tidak kembali." Bella terkejut saat mengetahui bahwa rekan setimnya untuk mengikuti olimpiade MIPA adalah mantannya sendiri. M...