BAB 16: New Class

22 4 0
                                    

Tiga hari setelah kejadian kecelakaan tersebut, Bella baru menampakkan batang hidungnya.

Selama tiga hari Bella dirawat di rumah sakit untuk pemulihan.

Hubungan Bella dan Bayu perlahan mulai membaik. Bayu memperbaiki piala Bella yang dia patahkan juga merawat gadis itu dengan sangat baik dan telaten.

Hari ini adalah hari yang menegangkan bagi Bella karena kelas barunya adalah 11 IPA 1. Kelasnya si mantan terindah yang tak lain dan gak bukan adalah Daniel.

Sungguh, Bella tak sanggup bertemu lagi dengan lelaki itu.

Bella malu karena lelaki itu banyak membantunya, sedangkan dia banyak menyakiti lelaki itu.

"Bella, ayo masuk."

Suara Bu Jihan membuyarkan lamunan Bella. Bu Jihan adalah wali kelas 11 IPA 1.

Guru muda itu heran melihat Bella yang terdiam di depan kelas.

Bella tersenyum canggung lalu dengan langkah pasti, Bella melangkahkan kakinya ke kelas yang sangat dia hindari setahun belakangan.

Bella mengekori Bu Jihan memasuki kelas.

Banyak yang terkejut melihat kehadiran Bella di kelas mereka. Tak terkecuali seorang siswa yang tengah asyik terlelap dalam tidurnya.

"Kalian sudah kenal dong sama siswi pindahan dari kelas IPA 3 ini?"

Semuanya mengangguk.

Bella hanya membalas dengan senyuman canggung.

"Eh, itu kan ... " Vares menunjuk Bella dan Daniel secara bergantian.

"Woi, Dan, bangun." Zayden menoel lengan Daniel. Tapi Daniel tak merespon.

"Ya elah." Zayden berdecak kesal.

Jovan yang duduk di belakang Daniel Daniel lantas mengguncang tubuh lelaki itu dengan sangat kasar.

"Bacot!" Sentak Daniel dengan penuh emosi.

Lelaki itu mengangkat wajahnya lalu menegakkan badannya.

Jovan menunjuk Bella dengan dagunya.

Daniel mengikuti arah pandang Jovan lalu sedetik kemudian mata tajam Daniel dan mata tajam Bella bertemu.

Bella langsung membuang muka. Seperti biasa, Bella tak tahan dengan tatapan tajam Daniel.

Bu Jihan menyipitkan matanya yang minus.

"Gak apa-apa kan kamu duduk sama Daniel?" Ujar Bu Jihan karena tak ada bangku kosong lagi selain di sebelah Daniel.

Daniel mendelik tajam. "Abidzar telat, Bu. Bukannya pindah." Daniel buka suara.

"Gak apa-apa, Daniel. Biar Abidzar yang sendirian di belakang sana Jojo. Kasian kalau Bella kalau duduk sama Jojo." Imbuh Bu Jihan.

"Silahkan duduk, Bella."

Lagi-lagi Bella mengangguk lalu berjalan mendekati meja Daniel.

Setelah Bella datang, jumlah peserta didik di sini bertambah menjadi 24.

Bella ragu untuk duduk di samping Daniel.

Seakan paham dengan pemikiran Bella, Daniel berucap. "Duduk." Dengan nada dingin khas lelaki itu.

Bella meletakkan tasnya lalu duduk di sebelah Daniel.

Sewaktu masih pacaran, mereka berbeda kelas. Jadi rasanya agak canggung duduk bersebelahan seperti itu dengan mantan.

Bella menyadari satu hal. Daniel membantunya hanya karena kasian. Buktinya sekarang lelaki itu bersikap dingin padanya.

Abidzar yang baru saja datang langsung menyelonong masuk tanpa permisi.

DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang