BAB 74: Where Are You?

28 2 0
                                    

Alyssa menggedor-gedor pintu kamar adiknya di pagi-pagi buta.

"Bella!! Buka pintunya sekarang!!" Tak putus asa Alyssa terus menggedor pintu kamar adiknya yang masih terkunci rapat.

Tak ada suara dari dalam kamar.

"Bella!!"

Perlahan, Bella membuka matanya. Matanya melirik ke jam dinding yang masih menunjukkan pukul 3 dini hari.

Gadis itu mengucek matanya sambil mendudukkan diri.

"Bella!"

"Iya sebentar!" Bella agak berteriak. Ia masih mengumpulkan nyawanya.

Gadis itu berjalan gontai ke arah pintu lalu membukakan pintu untuk kakaknya.

Bella mengerutkan keningnya saat melihat ekspresi Alyssa yang seperti orang ketakutan.

"Kenapa, Kak? Ada hantu?"

Alyssa langsung menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan postingan terbaru dari Instagram sekolah.

"Lihat ini!" Titahnya.

Bella menyipitkan matanya. Sedetik kemudian matanya melebar.

"Salah seorang siswa SMAN Barabai hilang di jembatan. Diduga hanyut terbawa arus sungai."

Terpampang jelas foto Daniel di postingan tersebut.

Bella menggeleng cepat. "Gak, gak mungkin! Dari sore sampai malam Bella sama Daniel, Kak!" Gadis itu berteriak setengah frustrasi.

Lutut Bella terasa lemas. Gadis itu tak punya kekuatan lagi untuk berdiri. Akhirnya badannya luruh ke lantai kamar yang dingin.

Alyssa berusaha menenangkan adiknya yang histeris. Gadis itu memeluk adiknya erat-erat sambil berupaya menghapus air matanya.

Bella benar-benar tak percaya dengan berita itu, terlebih kemarin sore mereka bersama.

Pasti ada kesalahan foto atau semacamnya.

Bella bangkit, seperti orang kebingungan, Bella mencari ponselnya.

Notifikasi dari ig sekolah, chat wa grup kelas, grup angkatan, semuanya membahas tentang Daniel.

Teman sekelas mereka pun menyebarkan foto-foto itu di story Ig dan WA.

Bella tak menggubris berita tersebut. Ia langsung mengirimi banyak pesan singkat ke ponselnya Daniel.

Nomornya terakhir aktif pukul 8 malam tadi, saat mereka makan sebelum pulang.

Bella duduk di kasur dengan perasaan harap-harap cemas.

"Kak, ini semua bohong kan? Ini gak bener!"

"Kemarin Daniel ada bilang kalau pergi bukan berarti tidak kembali. Mungkin dia pergi ke mana gitu. Terus nomornya gak aktif. Bisa aja kan?" Gadis itu berusaha berpositif thinking.

Alyssa tak kuasa menahan tangis melihat Bella. Gadis itu segera memeluk Bella erat-erat.

Alyssa tak dapat berkomentar apapun. Ia tak punya kata-kata untuk menenangkan Bella.

DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang