35 Beautiful Wait

3.9K 368 105
                                    

Waste Recycling Doesn't Solve the Problem.

Plastic pollution is a scourge all over the world. A number of parties want to establish strict and strict rules prohibiting plastic. However, several other parties want the world not to deny the importance of plastic in the functions of everyday human life, from the individual level to large-scale industry.

Based on PBB data, the world produces 430 million tons of plastic every year and two-thirds of this is single-use plastic which ends up as waste. It is estimated that by 2060, plastic production will increase threefold and only one fifth will be recycled.

Recycling, as a means of solving the waste problem. However, it turns out there was a mistake. That became a problem. This is because the quality of the majority of plastic that is recycled decreases, for example from drink bottles to plastic kettles. Ultimately, this recycled plastic becomes waste and is not a solution to the problem.

It turns out that the future of plastic cannot depend solely on recycling. There must be another breakthrough, an effort so that the remaining recycled waste does not end up as waste again. There are various ways to convert recycled waste, such as: turning it into compost, plant fertilizer. Vehicle fuel, art products from waste materials, there are also infrastructure business fields. Made into bricks, for example, through a compression process...

————

Pencemaran plastik merupakan momok seluruh dunia. Sejumlah pihak ingin menetapkan aturan yang keras dan tegas melarang plastik. Namun, beberapa pihak lain menginginkan agar dunia tidak menafikan pentingnya plastik dalam fungsi kehidupan sehari-hari manusia, mulai dari level individu hingga industri berskala besar.

Berdasarkan data PBB, dunia memproduksi 430 juta ton plastik setiap tahun dan dua pertiga di antaranya plastik sekali pakai yang berakhir menjadi sampah. Perkiraannya, di tahun 2060, produksi plastik meningkat tiga kali lipat dan cuma seperlima yang didaur ulang.

Daur ulang, sebagai sarana dalam mengurai masalah perkara sampah. Namun ternyata ada kekeliruan. Itu pun menjadi permasalahan. Sebab,mayoritas plastik yang didaur ulang mutunya menurun, misalnya dari botol minuman menjadi plastik keresek. Akhirnya, plastik daur ulang ini pun menjadi sampah dan tidak menjadi solusi masalah.

Ternyata, masa depan plastik tidak bisa tergantung pada daur ulang semata. Harus ada terobosan lain, upaya agar sisa sampah yang didaur ulang itu tidak berakhir menjadi sampah lagi. Ada berbagai cara merubah sampah daur ulang, seperti : dijadikan kompos, pupuk tanaman. Bahan bakar kendaraan, produk seni dari bahan limbah, ada pula menjadi ladang usaha infrastruktur. Dibuat menjadi batu bata misalnya, melalui proses kompresi...

Banyak hal yang Salma bahas disidang skripsinya. Iya, skripsi Salma sudah di accedere, ACC. Sistem sidang sendiri sudah pasti dengan diawasi dosen penguji. Sedikitnya ada tiga dosen penguji yang memperhatikan persentasi Salma, Salma sedikit grogi tentunya.

Ca, kamu bisa. Mas, percaya kamu...

Kalimat yang diutarakan lelakinya berhasil menjadi penenang hingga sidang skripsinya selesai. Salma tentu saja dibombardir dengan pertanyaan, ada yang menjebak. Untungnya Salma sudah belajar jadi bisa menelaah pertanyaan menyesatkan dari dosen-dosen tengil itu. Iya, mereka tengil. Ngasih pertanyaan kok gitu, yang bener aja! Nyebelin banget!

Salma manusia biasa, ia tentunya dongkol dengan para penguji yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuatnya sempat kaku. Seolah puas melihat wajah mahasiswanya yang berubah pias. Salma tak tinggal diam, ia tidak boleh menyerah. Untung saja otaknya sedang encer.

Tepuk tangan bergemuruh, senyum dari dosen penguji Salma dapatkan. Hatinya terasa lega, sungguh luar biasa leganya. Nilai yang didapatkan belum keluar, ada beberapa hal yang perlu diurus lagi sebelum mengajukan wisuda.

Hi Switzerland (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang