"Khadijah binti Khuwailid."
Salma yang meminta Rony untuk membacakan secara singkat mengenai kisah wanita mulia yang tercetak namanya dibuku tebal, seperti novel.
Salma melihat buku itu kala ia mengambil air minum untuk persiapan jika nanti malam haus. Buku itu milik Rere, Rere juga meminjam pada temannya. Salma tertarik melihat cover pun judul dari buku itu.
Salma meminjamnya dan bergegas ke kembali ke kamar, meminta Rony untuk menceritakan isi buku itu. Iya, Rony yang membacakan sedangkan Salma dan Cookies mendengarkan.
Malam belum terlalu larut, karena mereka bertandang ke kediaman orang tua Rony selepas isya tak jauh dari waktu isya kini jam menunjukan pukul sembilan kurang lima belas menit.
Rony akhirnya meng-iyakan permintaan Salma, Salma berdalih katanya Cookies yang meminta. Rony pun pasrah saja.
Tak ada salahnya, pikir Rony. Mengajak ngobrol, membacakan cerita, bernyanyi atau sekedar mengelus perut Salma adalah salah satu caranya untuk membangun bonding antara dirinya dan juga Cookies, anaknya.
Anak dan ibu sudah pasti dekat, sedangkan ayah? Belum tentu. Ikhtiarnya dengan cara seperti ini. Rutin mengajak Cookies mengobrol, bercerita, bernyanyi atau mengelus perut buncit perempuannya.
Selain membuat bonding hubungan antara ayah dan anak semakin erat, metode tersebut pun sekaligus mengasah motorik anak. Banyak manfaatnya, dan tentunya manfaat yang baik.
Seperti biasa Rony akan merebahkan diri dipangkuan Salma, Salma sendiri tak keberatan karena posisi itu menjadi posisi yang paling dekat antara Rony dengan anaknya.
Rony belum memulai ceritanya, ia sedang bermain-main dengan perut buncit perempuannya, Salma geli sendiri kala Rony menggerakkan jari-jemarinya dipermukaan perutnya.
"I ❤ U"
Rony membentuk huruf 'I' bentuk love juga huruf 'U'.
"I love you more," kata Salma lalu mengunyah buah anggur yang dibawanya menggunakan mangkuk.
Rony tersenyum manis, masih asik mengusap-usap perutnya. Cookies pun aktif sekali bergerak, sepertinya respon senang karena begitu dekat dengan ayahnya.
"Katanya, janin itu udah bisa denger dan rasain usapan kaya gini. Apalagi kalo udah deket kamu, dia jadi aktif banget. Tadi pas kamu tegur, ajaibnya dia langsung ngerti. Nendangnya gak terlalu keras dan aktif tapi sekarang excited lagi dia," cerita Salma, lalu mengunyah lagi.
Rony terkekeh pelan, mendusel diperut Salma. Nampaknya sudah gemas, "Cookies, nendangnya pelan-pelan aja ya. Kan, mau dengerin Ayah cerita. Sekarang, coba duduk yang anteng. Kita mulai ceritanya ya," ucap Rony pelan dan lembut.
Ajaib!
Lagi-lagi Salma hanya bisa geleng-geleng kepala, Cookies memang tidak sepenuhnya diam tapi pergerakannya jauh lebih pelan dan tenang.
Salma membatin, "Semoga gue gak ngelahirin saingan sendiri, jangan sampe juga gue dapet hikmahnya doang,"
Rony mengecupnya lebih dulu, "Siap dengerin Ayah cerita?"
"Siap," Salma yang menjawab dengan mulut penuh, mengunyah.
Rony hanya terkekeh, lalu merubah posisi jadi tidur terlentang. Sedangkan kedua tangannya menatap buku, memilah bagian mana yang harus dibacanya.
Cookies dan Salma siap mendengarkan.
"Khadijah binti Khuwailid adalah seorang perempuan yang berasal dari golongan pembesar Mekkah, dan selama Rasullulah berdakwah Khadijah dengan setia menemani Rasullulah. Ada satu riwayat dari Imam Adz-Dzahabi yang mengatakan bahwa Khadijah adalah orang yang sangat terkenal lagi terhormat, teguh beragama, terjaga dari sifat keji lagi mulia dan juga termasuk penghuni surga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Switzerland (END)
Fiksi Remaja#Karya 4 [Romance Funfiction] Sequel You're SPECIAL ●○●○●○●○ Switzerland is a dream country bagi seorang gadis untuk melanjutkan pendidikannya disana, namun orang tuanya melarang jika ia hanya pergi seorang diri. Jalan pintasnya adalah ia dinikahkan...