01 Altstadt and Limmat

9.2K 397 44
                                    

Swiss atau Switzerland adalah sebuah negara kecil di wilayah Eropa Barat dengan ibukota Bern. Meskipun demikian, Zurich adalah kota terbesar yang ada di Swiss.

Sebagai negara yang memiliki kontur alam yang indah karena berada di wilayah kaki pegunungan Alpen. Swiss juga memiliki sejarah kota yang cukup panjang dan jejak-jejak peradaban itu masih bisa dengan mudah ditemukan di Zurich.

Terletak di tepi utara danau Zurich di wilayah utara Swiss, wilayah kota yang identik dengan perbankan dan keuangan ini dialiri oleh sungai limmat, sungai kecil yang berasal dari danau Zurich dan bermuara di sungai aare.

Dibandingkan dengan kota-kota besar di Eropa lainnya seperti Berlin dan Amsterdam, luas wilayah Zurich tidak ada apa-apanya. Tetapi kota ini merupakan salah satu kota dengan biaya hidup termahal di dunia dan juga salah satu yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia.

Namun demikian, Zurich lebih beruntung karena tak tersentuh dahsyatnya Perang Dunia II dan kota ini menjadi pilihan kaum intelektual, seniman dan bangsawan untuk menyelamatkan diri dari peperangan di zaman itu.

Perjalanan menyusuri kota Zurich bisa dimulai dengan mengunjungi Kota Tua atau dalam bahasa jerman dengan Altstadt.

Di sini Salma dan Rony berada, mereka bisa melihat bangunan-bangunan tua khas Eropa. Segala yang tua-tua ada disini mulai dari gereja, balaikota, universitas, pusat perbelanjaan, museum, pemakaman dan taman-taman kota yang cantik.

 Segala yang tua-tua ada disini mulai dari gereja, balaikota, universitas, pusat perbelanjaan, museum, pemakaman dan taman-taman kota yang cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kota tua ini akan mengembalikan ingatan ke zaman barock dan renaissance.

"Gini ya, Mas. Tinggal dinegara yang minoritas muslim. Kalau di Indo kita biasa liat mesjid dimana-mana kalau disini gereja dimana-mana. "

Rony menggenggam tangan Salma, mereka berjalan beriringan mengelilingi kota tua di jantung Swiss ini, Zurich.

Bangunan-bangunan tua ini terlihat masih kokoh dan menawan. "Justru ini tantangannya, Ca. Biar kita selalu inget sama Allah."

"Tapi kalau dipikir-pikir di Indo yang banyak mesjid, adzan saling bersahutan sedangkan disini sepi jadi ngerasa beda ya. Gimana kalau ramadhan ya, Mas. Gak terawih dong kita. "

Rony menggenggam tangan Salma semakin erat, "Kan ada mesjid, Ca. Pasti ada kok terawih nanti. Kalaupun kamu males karena mesjidnya jauh kan ada aku. Aku yang jadi imam terawih kamu. " ujar Rony lembut.

Salma tersenyum malu, tersipu. "Padahal baru sehari ya, tapi udah kerasa banget. Banyak yang harus diubah dan disesuaikan mulai dari bahasa, iklim, bahkan kepercayaan sekalipun."

Salma bergelendot ditangan Rony, manja. "Mas, aku gak nyesel kesini tapi ada rasa sedih ya. Ternyata mau seindah apapun negeri orang tempat ternyaman tetep kampung halaman, Indonesia. "

Hi Switzerland (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang