Plak!
"Naha ai kamu, main comot-comot wae. Punya saya itu. " gerutu lelaki berkulit sawo matang, hidungnya bangir dengan wajah kearab-araban. Blasteran arab sunda. Arsu!
Rony menguyah makanan yang dicomotnya tanpa segan, wajahnya kusut tapi nampak lesu. Kuyu.
Ada lelaki bule disamping arsu. Ya, lelaki yang tadi dideskripsikan blasteran arab sunda. "Sep, what's wrong with him?" ia bertanya. Melihat wajah Rony yang nampak kusut sekali, sepertinya sedang ada masalah.
"Ribut palingan juga sama pamajikannya. " sederhananya, ribut dengan Istrinya.
"Speak with english please..."
Si lelaki arsu itu menghela napas. Ia menunjukan gesture kedua tangan mengepal saling menonjok. "Fight."
"Fight? "
Si arsu mengangguk, "Iya, sama wife-nya. "
"Fight? Wife? " lanjutnya. "Ouh... Fighting with his wife?"
"Iya, le. Sama wae. " sama aja, katanya sambil menghela napas lelah.
Si arsu menepuk pundak Rony, "Kunaon, Ron? Sok atuh cerita. Kumaha? Gak punya duit? Token listrik bunyi wae? Atau apa? Pagi-pagi muka udah kusut kaya gitu. "
Rony menghela napasnya, ia hanya menunjukan tampang datar. Arsu dan bule nampak diam. Bingung. "Why, Ron? Can we help you? "
Si arsu menambahkan, "Iya, Ron. Jangan dipendem sendiri masalah teh. Siapa tau kita bisa bantu. "
Rony meringis pelan, "Sshh..."
"Ron, kunaon ai kamu teh? " si arsu panik.
"Sep, ini dimsam apa? "
"Udang." jawab si arsu jujur, Rony memanggilnya 'Sep' entah nama panjangnya apa.
Mendengar fakta itu membuat Rony mengumpat, "Shit! "
Kepalanya yang semula pening makin terasa pening, reaksi alergi ditubuhnya menguar dengan cepat. Perutnya nyeri, napasnya sesak. Ruam-ruam muncul masih samar. Rony tersiksa dengan reaksi alergi itu. Ceroboh!
"Asep, Rony...Asep." si bule menepuk bahu si arsu berkali-kali. Asep namanya. Aksen inggrisnya kental namun terdengar lucu.
Asep juga panik, "Ron, Rony kamu teh kunaon...? "
Tangan Rony bergetar memegang ponselnya, "Sep, to-long. Tolong cari kontak I-istri gue. " ucapnya terbata tersenggal oleh napas yang sesak.
Asep panik, ia mengikuti perintah Rony. "Anjing, kunaon disandi hpnya. "
Rony menyebutkan sandi tersebut, berupa angka. Tanggal ulang tahun Salma. Si bule yang bernama Mark itu berpindah kesamping Rony. "Ron, listen to me! Keep calm oke? "
Asep sudah bisa menebak jika Rony menamai Istrinya dengan user 'Ca❤' disemat paling atas. Asep langsung menelpon sipemilik kontak.
●○●○●○●○
Salma terbangun tengah malam menjelang pagi, ia membuka pintu perlahan. Ada Rony yang tengah terlelap disofa. Salma iba, ia mengambil selimut tebal. Dengan hati-hati Salma menyelimuti tubuh Rony, ia mengusap surai Suaminya dengan lembut sambil memandangi wajah tampan itu yang tengah damai terlelap.
Ia rindu dekapan lelakinya, Salma rindu wangi menenangkan tubuh itu. Dekap hangatnya sepanjang malam menjadi selimut tambahan. Selimut bernyawa. Jujur Salma tak kuat berjauhan dengan lelaki itu namun ia menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Switzerland (END)
Teen Fiction#Karya 4 [Romance Funfiction] Sequel You're SPECIAL ●○●○●○●○ Switzerland is a dream country bagi seorang gadis untuk melanjutkan pendidikannya disana, namun orang tuanya melarang jika ia hanya pergi seorang diri. Jalan pintasnya adalah ia dinikahkan...