Tepat hari ini adalah hari bersejarah bagi kedua orang tua Cookies, mereka mengulang hari ditanggal yang sama namun dibulan yang berbeda.
Iya, Cookies genap sudah berusia satu bulan. Banyak perkembangan dari bayi itu, kini sudah bisa miring ke kanan dan ke kiri secara mandiri.
Esoknya kebetulan adalah hari pertama puasa ramadhan. Ah, Salma jadi terkenang ramadhan-ramadhan sebelumnya bersama lelakinya di Swiss. Mereka hanya berdua. Dan sekarang bertambah anggota baru, rasanya tak karuan. Campur aduk, sungguh!
Salma sudah lumayan lihai dan semakin lihai nampaknya, ia mengurusi Cookies seorang diri selama lelakinya bekerja. Keluarga juga sesekali datang menemani pun berkunjung. Namun kali ini Salma benar-benar sendiri.
Cookies akan ditidurkan dipagi hari, tidak aneh. Bayi memang lebih banyak tertidur bukan?
Rony sudah bekerja seperti biasa, Salma menyusui putranya sambil bersenandung lirih.
"Satu-satu, aku sayang Ibu. Dua-dua juga sayang Ayah. Tiga-tiga, sayang adik kakak. Satu dua tiga sayang semuanya."
Salma terus bersenandung, sengaja mengulang nyanyiannya dan tentunya dengan nyanyian ringan yang tempo katanya berulang, kegiatan yang dilakukannya bagian dari menstimulasi bayinya.
Selain itu pengulangan kata dalam nyanyian pun dapat membantu bayi menambah kosa kata saat mulai berbicara.
"Cookies kok makin hari makin mirip Ayah ya? Masa Bunda kebagian bibirnya doang sih. Kata temen-temen Bunda, Bunda cuma dapet hikmahnya doang. Haha, tapi gakpapa. Yang penting Cookies tumbuh sehat dan kuat." Salma mengajak mengobrol putranya dengan nada ceria dan berirama.
Cookies terlihat mengerjapkan matanya, ia tersenyum tipis seolah mengerti. Lalu mendengus pelan, ia mengeluarkan bunyi-bunyian dari mulutnya. Seperti senandung lirih.
Salma antusias menyambutnya, ia pun turut ceria dalam merespon buah hatinya. Siapa sangka hal tersebut membantu melatih motorik bayi tentunya.
Cookies sudah bisa mengepalkan dan membuka tangannya lebih leluasa. Salma sampai terkekeh melihat tangan putranya yang mengudara seperti meraih sesuatu. Cookies juga sudah melepeh sumber asupannya.
Salma menaruhnya hati-hati dalam tempat tidurnya, Cookies sekarang sudah tidur terpisah di kasur kecil dengan dikelilingi pagar kotak sesuai ukuran kasur tersebut.
Namun Cookies masih satu kamar dengan ayah dan ibunya, hanya berbeda tempat terlelap saja. Cookies diletakan di samping Salma.
Karena Cookies tak kunjung mengantuk Salma mengingat masa tummy time-nya Cookies.
Cookies ia tengkurapkan diatas kasur yang lebih lebar. Iya, kasur ia dan lelakinya.
Salma menengkurapkan Cookies dialas selimut lembut. Awalnya Salma ragu. Sedikit takut. Namun...
Lambat laun ia tahu manfaatnya, meski pada dasarnya bayi umur sebulan belum bisa tengkurap secara mandiri tapi Salma mencoba melatihnya sejak dini. Tak lain agar ketahanan otot leher dan kepala Cookies semakin kuat pun ia bisa menyeimbangkan tubuhnya sendiri.
Tidak lama, Salma melakukannya hanya dibawah lima menit per-sesinya. Namun ia lakukan berulang, direvitisi dijam berbeda hingga dua sampai tiga kali sehari.
Selain itu sisi lainnya, dari semua manfaat itu ada manfaat lain. Yaitu, agar kepala Cookies tercetak sempurna. Tengkoraknya akan berbentuk sempurna tanpa besar atau kecil ataupun penyok. Karena biasanya bayi sering terlelap telentang dapat mempengaruhi bentuk tengkoraknya, nanti. Salma hanya berupaya yang terbaik, semampunya.
Pase tummy time Salma jadikan seperti bermain sambil belajar, Salma ikut tengkurap disamping putranya. Ia menaruh beberapa mainan kecil berbagai bentuk dan warna, membiarkan Cookies menjangkau dengan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Switzerland (END)
Teen Fiction#Karya 4 [Romance Funfiction] Sequel You're SPECIAL ●○●○●○●○ Switzerland is a dream country bagi seorang gadis untuk melanjutkan pendidikannya disana, namun orang tuanya melarang jika ia hanya pergi seorang diri. Jalan pintasnya adalah ia dinikahkan...