"Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya empat puluh hari berupa nutfah.Kemudian menjadi segumpal darah, (empat puluh hari kemudian), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari berikutnya).Kemudian diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya menuliskan empat hal; ketentuan rejekinya, ketentuan ajalnya, ketentuan amalnya, dan ketentuan celaka atau bahagianya..."
Seorang ustadz membacakan sebuah hadis shahih yang diriwayatkan oleh ahli hadis termasyur selain Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah. Nama manusia-manusia cerdas itu mungkin tak asing ditelinga seorang muslim. Iya, Imam Bukhari atau Al-Bukhari. Manusia cerdas penghapal berjuta-juta hadis.
Kalimat tadi ada pada karyanya, 'Shahih Bukhari' sebuah buku yang ia terbitkan memuat hadis-hadis pasti yang jelas asalnya dari Nabi. Shahih.
Sang ustadz menjelaskan isi dari hadis itu yang didengarkan dengan seksama oleh anak-anak yatim yang diundang, keluarga, teman sejawat lalu ada juga beberapa tetangga yang hadir. Lebih khusyuk lagi didengarkan oleh yang bersangkutan, pemilik acara syukuran ini.
Salma dan Rony yang duduk berdampingan, mengenakan baju senada. Salma dengan dress latte lalu Rony dengan kemeja latte juga. Terlihat serasi dengan warna soft.
"Dari hadis shahih yang diriwayatkan Imam Bukhari menjelaskan bahwa perkembangan bayi itu dimulai dari tiga bagian, sama-sama dengan selisih 40 hari. 40 hari pertama berupa nutfah atau cairan kental, cairan yang berasal dari satu-satunya kodrat lelaki. Cairan itu hanya setetes, sedikit sekali. Dalam surat As-Sajdah ayat delapan disebutkan, yang artinya 'Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang diremehkan.' 40 hari awal manusia berasal dari air menjijikan yang diremehkan itu. Lalu 40 hari kedua manusia baru berkembang menjadi ‘alaqah atau segumpal darah, darah beku yang melekat dirahim."
"Baru di 40 hari ketiga berkembang menjadi mudhghah atau segumpal daging. Baru setelahnya ada tahapan selanjutnya seperti dalam surat Al-Mu'minuun ayat 14 yang artinya 'Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."
Ustadz itu melirik Salma, tersenyum lalu menatap hadirin lagi lalu menatap Salma lagi, "Masyaallah...dan diusia kandungan ke empat bulan ini janin itu sudah menjadi segumpal daging. Dan Allah Subhanahu Wata'alaa mengutus Malaikat untuk meniupkan ruh kedalam janin yang ada didalam rahim Mbak Salma."
Ustadz lanjut bercuap-cuap menyampaikan khutbahnya, Salma menunduk. Terenyuh, Rony mengusap punggungnya. Memberikan tisu, Salma mengambil dan ia gunakan. Momen pertama bagi Salma maupun Rony, dahulu hanya menyaksikan kini Salma mengalaminya. Rasanya ajaib, campur aduk.
"Acara syukuran empat bulanan kehamilan seperti ini bukan sunah Nabi ataupun perintah Tuhan yang tersemat dalam Al-Qur'an. Juga bukan suatu kegiatan, bid'ah. Bid'ah yang artinya mengada-adakan hal baru dalam ibadah,"
"Kalau di Jawa, acara selamatan atau syukuran empat bulanan seperti ini namanya mapati, istilah yang diambil dari kata papat. Yang artinya empat,"
Lanjut ustadz lagi, "Karena acara kaya gini berasal yang dilakukan secara turun temurun, jadi banyak umat muslim yang nanya. Ustadz, acara syukuran empat bulanan itu bid'ah bukan sih? Banyak tuh yang nanya kaya gitu, ada juga yang keliru. Alasannya takut, takut salah yang akhirnya malah bid'ah."
Salma merenung, tiba-tiba ikut berpikir. Setahunya acara empat bulanan seperti ini berisi kegiatan yang baik, membaca Al-Qur'an, bershalawat pun bersedekah. Tapi, apa iya acara empat bulanan ini ada asal usulnya? Em, asal usul selain dari kegiatan budaya turun temurun, asal usul dari Nabi atau anjuran Al-Qur'an mungkin?

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Switzerland (END)
Teen Fiction#Karya 4 [Romance Funfiction] Sequel You're SPECIAL ●○●○●○●○ Switzerland is a dream country bagi seorang gadis untuk melanjutkan pendidikannya disana, namun orang tuanya melarang jika ia hanya pergi seorang diri. Jalan pintasnya adalah ia dinikahkan...