"Ca, jangan sampai akhirnya kita keramas lagi. "
Salma tersenyum tengil, "Gakpapa, kan shampo masih banyak. "
Nakal!
Rony mencubit hidung Salma, perempuannya malah tergelak. Rony ikut terkekeh ringan, "Nakal! " begitu katanya yang membuat Salma menunjukan dua jari membentuk huruf 'V' berarti damai.
"Mas, sebenernya ada yang mau aku diskusiin lagi. " ungkapnya, Rony mengangkat alisnya.
"Apa tuh? " tanyanya, nada humoris.
Salma memainkan jemari Rony, tertular sifat gabut lelakinya yang suka memainkan jari jemarinya. Ternyata seru! Pikirnya.
Salma menggerakan satu persatu jari lelakinya yang ternyata juga lentik, Salma baru sadar. Lentik yang macho, sedikit berurat. Ah, Salma sungguh tergila-gila dengan visual lelakinya. Cakep luar dalem...
"Tadi pembahasannya mungkin lebih spesifik ya, soal kewajiban dan hak suami istri. Lebih khusus. Tapi, kali ini pembahasannya umum. "
Kata 'umum', kelompok kata yang maknanya merujuk kepada aspek-aspek yang bersifat umum atau memiliki cangkupan arti yang luas. Tidak khusus, yang sifatnya merujuk pada satu sudut pandang saja.
"Selain istilah 'kalau mau suaminya setia, puasin perut dan ranjangnya.' Ada juga istilah. Em... mungkin lebih kaya doktrin masyarakat luas gak sih?"
"Soal?" tanya Rony.
"Soal perempuan. "
Rony mengangguk mendengarkan tutur kata Salma lebih jauh mengenai makhluk indah ciptaan Tuhan itu. Iya, perempuan.
Dalam konstruk masyarakat perempuan dianggap sebagai makhluk paling istimewa, bahkan saking diistimewakannya perempuan diberikan kodrat yang sangat banyak. Seperti, mengurus anak dan mengurus seisi rumah yang ditinggali oleh keluarganya.
Kodrat secara etimologi dalam KBBI berarti sifat asli, sifat bawaan atau hukum alam. Dalam bahasa Arab artinya kekuasaan, ketentuan atau ukuran. Kodrat adalah God given nature, sesuatu yang murni diberikan Tuhan. Khususnya kodrat secara biologis.
"Kodrat perempuan atau Woman's nature dimata masyarakat luas sering banget jadi hal yang konstruktif atau tindakan yang mengarah pada pembangunan, perbaikan, dan solusi. Menurut masyarakat perempuan itu tugasnya cuma didapur, sumur dan kasur. Tiga hal itu yang kata mereka pembangunan, menurut aku gak fair."
Lanjut Salma, "Perempuan kan juga manusia, makhluk ciptaan Tuhan. Sama kaya laki-laki. "
Suatu pemikiran yang terus dibudayakan menjadi tradisi sulit sekali dirubah. Padahal banyak juga dari hal tersebut yang ternyata salah kaprah dan tidak seharusnya diterapkan terus menerus kedalam pemikiran masyarakat.
Perempuan hanya dipandang sebagai alat yang tugasnya disumur, dapur dan kasur.
Salma manyun, Rony mengusap pipinya. Pipi Salma yang nampak semakin gembul, gemas.
"Sayang, itu alasan Raden Adjeng Kartini atau R.A Kartini mati-matian perjuangin emansipasi perempuan. Salah satunya buat merubah mindset masyarakat tentang doktrin yang lebih ngarah ke diskriminasi itu."
Salma mengangguk. Ah, Kartini. Perempuan ayu yang berdedikasi tinggi. Sebagai tokoh pembangunan masyarakat, namanya santer dibicarakan khalayak hingga sekarang. Potretnya terpajang abadi dibeberapa bangunan, semasa hidupnya penuh dengan jasa.
Emansipasi wanita atau perempuan, emansipasi yang mengupayakan kesetaraan gender juga merubah pola pikir tiga doktin masyarakat yang melabeli perempuan dengan tiga kata. Sumur, kasur dan dapur. Tiga kata diskriminasi yang mengarah pada perendahaan kedudukan perempuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Switzerland (END)
Fiksi Remaja#Karya 4 [Romance Funfiction] Sequel You're SPECIAL ●○●○●○●○ Switzerland is a dream country bagi seorang gadis untuk melanjutkan pendidikannya disana, namun orang tuanya melarang jika ia hanya pergi seorang diri. Jalan pintasnya adalah ia dinikahkan...